Bekerja seadanya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Regina Jawa (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
Regina Jawa (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
Bekerja seadanya banyak dikaitkan dengan [[generasi milenial]] dan generasi pekerja terkini, [[Gen Z]]. Para pekerja muda ini lebih peduli dengan gaya hidup seimbang dan termotivasi oleh [[keuangan]]<ref name=":0" />. Mereka menolak untuk terjebak dalam budaya kerja yang mengharuskan mereka untuk selalu berusaha lebih keras tanpa henti. Sebaliknya, mereka lebih fokus pada keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, serta memastikan bahwa pekerjaan tidak mengambil alih seluruh waktu dan energi mereka.
Tujuan utama dari bekerja seadanya adalah untuk menciptakan keseimbangan kehidupan kerja yang ideal, berarti mengenali batas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, serta memastikan bahwa pekerjaan tidak mengganggu waktu untuk keluarga, [[hobi]], dan kegiatan lain di luar pekerjaan. Dengan mengadopsi bekerja seadanya, karyawan dapat menjaga kesehatan [[mental]] dan fisik mereka, serta meningkatkan kepuasan hidup secara keseluruhan<ref name=":2">{{Cite web|last=Novitasari|first=Lutfia|date=22 Desember 2023|title=Fenomena Quiet-Quitting, Apa Sih Itu?|url=https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-malang/baca-artikel/16717/Fenomena-Quiet-Quitting-Apa-Sih-Itu.html|website=Website Kementerian Keuangan Republik Indonesia|access-date=7 Juli 2024}}</ref>.
== Penyebab ==
Baris 25:
== Dampak ==
Penurunan produktivitas ini dapat disebabkan oleh kurangnya [[motivasi]] dan keterlibatan karyawan yang mengadopsi
▲Salah satu dampak utama dari ''bekerja seadanya'' adalah potensi pengurangan [[produktivitas]] di tempat kerja. Menurut laporan dari [[Indian Express]], ''bekerja seadanya'' dapat menyebabkan penurunan produktivitas yang signifikan di beberapa sektor pekerjaan. Sebagai contoh, di [[Amerika Serikat]], tercatat bahwa produktivitas pekerja [[nonpertanian]] mengalami penurunan sebesar 2,5 persen pada [[kuartal]] kedua 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan penurunan tahunan tertajam sejak tahun 1948 menurut data dari [[Biro Statistik Tenaga Kerja]].
==== Dampak terhadap budaya perusahaan ====
▲Penurunan produktivitas ini dapat disebabkan oleh kurangnya motivasi dan keterlibatan karyawan yang mengadopsi ''bekerja seadanya''. Ketika karyawan hanya melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan tanpa memberikan usaha ekstra atau [[inisiatif]], hal ini dapat memengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan dan [[target]] yang telah ditetapkan. Kurangnya [[kolaborasi]] tim, [[inovasi]], dan pemecahan masalah juga dapat menjadi dampak negatif dari ''bekerja seadanya'' terhadap produktivitas perusahaan secara keseluruhan.
Di sisi lain,
▲''bekerja seadanya'' juga dapat berdampak pada budaya perusahaan. Ketika karyawan merasa tidak dihargai atau tidak mendapatkan pengakuan yang layak atas usaha mereka, hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang kurang mendukung dan kurang bersahabat. Minimnya apresiasi dari perusahaan dapat mengurangi motivasi karyawan untuk berkontribusi secara maksimal, serta mempengaruhi [[moral]] dan kepuasan kerja mereka.
▲Di sisi lain, ''bekerja seadanya'' juga dapat memberikan dampak positif bagi karyawan dalam hal menciptakan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Karyawan yang mengadopsi ''bekerja seadanya'' cenderung lebih mampu menjaga kesehatan mental dan fisik mereka dengan tidak terlalu terlibat dalam tekanan kerja yang berlebihan. Mereka dapat memiliki waktu dan energi yang cukup untuk keluarga, hobi, dan kegiatan lain di luar jam kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kebahagiaan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
== Kelebihan dan kekurangan ==
=== '''Kelebihan
* Memiliki waktu untuk mencari pekerjaan sampingan▼
Karyawan yang mengadopsi ''bekerja seadanya'' memiliki keleluasaan waktu yang lebih besar untuk mencari atau menjalankan pekerjaan sampingan. Hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka atau bahkan mengembangkan karir di bidang yang berbeda.
Dengan fokus pada pekerjaan sesuai tanggung jawab utama, karyawan dapat menggunakan waktu sisa untuk mengasah kemampuan baru atau mengeksplorasi minat mereka yang belum terpenuhi. Ini bisa berupa mengikuti kursus, mengembangkan keahlian teknis, atau bahkan mengeksplorasi bakat kreatif.
Pekerjaan yang hanya dilakukan sesuai dengan yang diharapkan memungkinkan karyawan untuk memiliki lebih banyak waktu berkualitas dengan teman atau keluarga. Ini mendukung keseimbangan kehidupan kerja-pribadi yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Karyawan yang tidak terlalu terlibat dalam pekerjaan ekstra cenderung memiliki waktu istirahat yang lebih memadai. Istirahat yang cukup penting untuk kesehatan fisik dan mental, sehingga dapat meningkatkan produktivitas saat bekerja.
=== '''Kekurangan
* Semangat menurun▼
Salah satu dampak negatif dari ''bekerja seadanya'' adalah menurunnya semangat dan motivasi kerja. Ketika karyawan tidak merasa dihargai atau tidak memiliki kesempatan untuk berkembang lebih jauh, mereka cenderung kehilangan motivasi untuk berkontribusi secara maksimal.
Karyawan yang melakukan ''bekerja seadanya'' berisiko menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK) jika kinerjanya dianggap tidak memadai oleh atasan atau perusahaan. Hal ini dapat berdampak negatif pada stabilitas finansial dan keamanan pekerjaan mereka.
Dengan fokus hanya pada pekerjaan dasar, karyawan mungkin kesulitan untuk mencapai tujuan karir yang telah mereka tetapkan. Kurangnya inisiatif dan pengembangan diri dapat menghambat kemajuan mereka dalam hierarki perusahaan atau pencapaian tujuan karir pribadi.
Ketidakpuasan atasan terhadap hasil kerja karyawan yang hanya melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan dapat berdampak pada hubungan kerja yang kurang harmonis. Hal ini juga dapat menghambat kemungkinan mendapatkan pengakuan atau promosi di masa depan.
Karyawan yang melakukan ''bekerja seadanya'' mungkin merasa tidak puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan karena kurangnya rasa pencapaian atau prestasi. Ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan tingkat kebahagiaan mereka di tempat kerja.
|