Kemalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Haffizemir (bicara | kontrib)
Penambahan subbab "Laisisme"
Haffizemir (bicara | kontrib)
Penambahan subbab "Reformisme" dan "Nasionalisme"
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Baris 3:
'''Kemalisme''' ({{lang-tr|Kemalizm}}, secara arkais disebut juga ''Kamâlizm''<ref>{{Citation|title=Türkçe: Kamâlizm|url=https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Kam%C3%A2lizm.pdf|date=1936|accessdate=2024-07-09|first=Şeref|last=Aykut}}</ref>), yang juga dikenal dengan sebutan '''Atatürkisme''' ({{lang-tr|Atatürkçülük, Atatürkçü düşünce}}), adalah ideologi pendirian resmi [[Turki|Republik Turki]] yang didasarkan pada gagasan dan warisan [[Mustafa Kemal Atatürk]].<ref name="EricPage181">Eric J. Zurcher, Turkey: A Modern History. New York, J.B. Tauris & Co ltd. page 181</ref> Ideologi ini disimbolkan dengan [[Enam Anak Panah]] ({{lang-tr|Altı Ok}}).
 
Kemalisme, seperti yang diimplementasikan oleh [[Mustafa Kemal Atatürk]], didefinisikan dengan reformasi pembersihan politik, sosial, budaya dan agama yang dirancang untuk memisahkan negara Turki baru dari pendahulu [[Kesultanan Utsmaniyah|Ottoman]]-nya dan menerapkan cara hidup yang di-Westernisasi-kan,<ref name="cleveland13">Cleveland, William L., and Martin P. Bunton. A History of the Modern Middle East. Boulder: Westview, 2013. Print.</ref> termasuk pendirian [[demokrasi]], kesetaraan sipil dan politik untuk wanita, [[Sekularisme di Turki|sekularisme]], dukungan negara terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan bebas, yang beberapa diantaranya pertama kali diperkenalkan ke Turki pada masa kepresidenan Atatürk dalam [[Reformasi Atatürk|reformasi-reformasinya]].
 
== Asal usul ==
Baris 12:
Atatürk tidak berperan penting dalam [[Revolusi Turki Muda]] tahun 1908, yang mengembalikan konstitusi, walaupun ia memegang peranan kunci dalam menurunkan Abdul Hamid pada [[Insiden 31 Maret]]. Pada [[:en:Second_Constitutional_Era|Masa Konstitusional Kedua]], persaingan antara [[Enver Pasha|İsmail Enver]] dan [[Djemal Pasha|Ahmad Cemal]] membuatnya jauh dari kekuasaan: Komite Pusat CUP. Hal ini juga disebabkan ketidaksetujuan Atatürk pada kebijakan radikal para anggota CUP. Namun hal ini memungkinkan dia untuk megamati keberhasilan dan kekurangan CUP dalam menjalankan programnya. Selama [[Perang Dunia I]], karir militernya melesat karena berperan pada [[Kampanye Gallipoli]], dan di akhir perang ia adalah [[Paşa|Pasha]] yang memimpin tiga komando tentara di [[Kampanye Sinai dan Palestina|Front Suriah]].
 
Setelah kekalahan Kesultanan Ottoman -dan pembubaran CUP- di akhir perang, Atatürk memimpin kampanye miltermiliter melawan rencana Sekutu memisahkan Anatolia dan Trakia Timur yang dikenali sebagai [[Perang Kemerdekaan Turki]]. Konflik ini kemudian menjadi revolusi, dengan pendirian [[Pemerintah Majelis Nasional Agung|pemerintahan alternatif di Ankara]] di tahun 1923 yang [[Kekalahan dan pembubaran Kesultanan Utsmaniyah|membubarkan Kesultanan]] dan memproklamasikan [[Turki|Republik Turki]]. Dalam masa kepresidenannya selama 15 tahun, banyak reformasi besar-besaran yang dilakukan untuk memajukan agenda sekuler, republik, dan kesatuan bagi Republik Turki.<ref>{{Cite book|last=Mango|first=Andrew|date=2002|url=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Special:BookSources/978-1-58567-334-6|title=Atatürk: the biography of the founder of modern Turkey|location=New York|publisher=Overlook Press|isbn=978-1-58567-334-6|edition=1. publ. in paperback in the United States}}</ref> Doktrin Atatürk kemudian ditanamkan dalam Konstitusi sebagai [[Ideologi|ideologi negara]] pada tahun 1937.<ref>{{Cite book|last=Webster|first=Donald Everett|date=1973|url=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Special:BookSources/978-0-404-56333-2|title=The Turkey of Atatürk: social process in the Turkish reformation|location=[New York|publisher=AMS Press|isbn=978-0-404-56333-2}}</ref>
 
== Prinsip ==
Atatürk menahan diri untuk tidak bersikap dogmatis dan menggambarkan bahwa ideologinya didasari oleh sains dan logika.<ref>''"Ben, manevî miras olarak hiçbir nass-ı katı, hiçbir dogma, hiçbir donmuş ve kalıplaşmış kural bırakmıyorum. Benim manevî mirasım, ilim ve akıldır."'' İsmet Giritli, Kemalist Devrim ve İdeolojisi, İstanbul, 1980</ref>
 
Terdapat enam prinsip (''ilke'') dari ideologi tersebut: [[Republikanisme]] ({{lang-tr|cumhuriyetçilik}}), [[Populisme]] ({{lang-tr|halkçılık}}), [[Nasionalisme]] ({{lang-tr|milliyetçilik}}), [[Laisisme]] ({{lang-tr|laiklik}}), [[Statisme]] ({{lang-tr|devletçilik}}), dan [[Reformisme]] ({{lang-tr|devrimcilikinkılapçılık}}). Secara bersamaan, prinsip tersebut mewakili semacam gagasan [[Jacobinisme]], yang didefinisikan oleh Atatürk sebagai metode yang menggunakan despotisme politik untuk menghancurkan despotisme sosial yang lazim di kalangan penduduk Muslim Turki yang berpikiran tradisional, yang disebabkan, menurutnya, oleh kefanatikan para [[ulama]].<ref>{{Cite web|date=2010-06-15|title=Kemalism - Oxford Islamic Studies Online|url=https://web.archive.org/web/20100615235215/http://www.oxfordislamicstudies.com/print/opr/t236/e0440|website=web.archive.org|access-date=2024-07-09}}</ref>
 
=== Republikanisme ===
Baris 27:
 
=== Populisme ===
[[Populisme]] ({{lang-tr|halkçılık}}) didefinisikan sebagai sebuah revolusi sosial yang bertujuan memindahkan kekuasaan politik pada [[Kewarganegaraan|warga negara]]. Populisme Kemalis tidak hanya bertujuan untuk membentuk kedaulatan rakyat tetapi juga pengalihan transformasi sosio-ekonomi untuk menciptakan negara populis yang sebenarnya. Namun, Kemalisme menolak [[perjuangan kelas]] dan [[kolektivisme]].<ref>''Medeni Bilgiler (Örgün Yayınları)''. Afet İnan. 1930s.hlm. 212.</ref> Populisme Kemalis percaya bahwa [[identitas nasional]] berada di atas segalanya. Populisme Kemalis membayangkan sebuah sosialitas yang menekankan [[kolaborasi kelas]] dan persatuan nasional seperti [[solidarisme]]. Populisme di Turki bertujuan untuk membentuk kekuatan pemersatu yang membentuk rasa sebuah negara Turki dan kekuatan rakyat yang membawa persatuan baru tersebut.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Kili|first=Suna|date=1980|title=Kemalism in Contemporary Turkey|url=https://www.jstor.org/stable/1601123|journal=International Political Science Review / Revue internationale de science politique|volume=1|issue=3|pages=381–404|issn=0192-5121}}</ref>
 
Populisme Kemalis adalah perpanjangan dari gerakan modernisasi Kemalis, yang bertujuan membuat Islam cocok dengan negara-bangsa modern. Hal ini juga termasuk pengawasan negara terhadap organisasi dan sekolah agama. Mustafa Kemal berkata "setiap orang perlu tempat untuk belajar agama dan keyakinan; tempat itu adalah ''[[wiktionary:mektep#Turkish|mektep]]'', bukan ''[[Madrasah|madrasa]]''." Hal ini dilakukan untuk melawan "korupsi" ajaran Islam oleh para ulamanulama. Kemal percaya bahwa pada masa Ottoman, ulama telah menyalahgunakan kekuasaan jabatan mereka dan memanipulasi ajaran agama untuk kepentingan pribadi mereka. Hal yang ditakutkan juga adalah, ketika pendidikan tidak diatur oleh negara, ''madrasa-madrasa'' yang tidak diawasi akan memperburuk masalah [[Tarekat (Islam)|tarekat]] yang mengancam persatuan negara Turki.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Çakmak|first=Di̇Ren|date=2009|title=Pro-Islamic Public Education in Turkey: The Imam-Hatip Schools|url=https://www.jstor.org/stable/40647155|journal=Middle Eastern Studies|volume=45|issue=5|pages=825–846|issn=0026-3206}}</ref>
 
==== Kedaulatan ====
Baris 41:
 
==== Motto ====
PopulismPopulisme digunakan untuk melawan dominasi politik para sheikh, kepala suku, dalamdan [[Negara Islam|sistem politik Islam]] di Kesultanan Ottoman.
 
Nasionalisme Atatürk bertujuan untuk membentuk legitimasi politik dari otokrasi kerajaan (oleh [[Wangsa Utsmaniyah|DInasti Ottoman]]), [[teokrasi]] (dari [[Kekhalifahan Utsmaniyah|Kekhalifahan Ottoman]]), dan [[feodalisme]] (kepala suku) menuju partisipasi aktif oleh warga negara Turki. Teori sosial Kemalis ingin mendirikanmembentuk suatu nilai kewarganegaraan Turki. Sebuah rasa bangga yang diasosiasikan dengan kewarganegaraan yang dapat memberikan dorongan psikologis bagi rakyat untuk bekerja keras dan mencapai sebuah rasa persatuan dan identitas nasional. Partisipasi aktif, atau "keinginan rakyat", dibentuk dengan rezim republik dan ke-Turki-an menggantikan bentuk afiliasi lain yang dipromosikan di Kesultanan Ottoman (seperti bentuk kesetiaan dari ''millet'' yang berbeda yang menyebabkan perpecahan di dalam kesultanan). Motto "[[Betapa bahagianya seorang yang menyebut dirinya aku orang Turki|Ne mutlu Türküm diyene]]" (Bahasa Indonesia: {{Lang-id|Betapa bahagianya seorang yang menyebut dirinya aku orang Turki}}) dikenalkan untuk melawan motto lain seperti "panjang umur Sultan", "panjang umur Sheikh", atau "panjang umur Khalifah."
 
=== Laisisme ===
[[Laisisme]] ({{lang-tr|laiklik}}) dalam ideologi Kemalis bertujuan untuk menghapus intervensi agama dalam urusan pemerintahan, begitupun sebaliknya. Hal ini berbeda dengan konsep [[sekularisme]] Anglo-Amerika yang pasif<ref>{{Cite book|last=Kösebalaban|first=H.|date=2011-04-11|url=https://books.google.com/books?id=3dnGAAAAQBAJ&pg=PA9|title=Turkish Foreign Policy: Islam, Nationalism, and Globalization|publisher=Springer|isbn=978-0-230-11869-0|language=en}}</ref>, namun mirip dengan konsep [[Sekularisme Prancis|laïcité]] di Prancis.
 
Akar dari sekularisme Kemalis berasal dari upaya reformasi pada Kesultanan Ottoman, khususnya pada periode [[Tanzimat]] dan [[:en:Second_Constitutional_Era|EraMasa Konstitusional Kedua]]. Kesultanan Ottoman adalah sebuah [[negara Islam]] dimana kepala negara Ottoman memegang posisi sebagai khalifah. Sistem sosial diatur menurut berbagai sistem, termasuk [[Sistem millet|sistem Millet]] dan [[Syariat Islam|hukum syariah]] yang diatur secara religius, membolehkan ideologi keagamaan untuk melebur kedalam sistem adiministrasi, ekonomi, dan politik Ottoman. Pada Era Konstitusional Kedua, [[Majelis Umum Kesultanan Utsmaniyah|Parlemen Ottoman]] mengesahakanmengesahkan banyak kebijakan sekular, meskipun teknik populisme religius dan serangan terhadap kesalehan kandidat lain masih terjadi diantara [[:en:List_of_political_parties_in_the_Ottoman_Empire|partai-partai politik Ottoman]] semasa [[:en:Elections_in_the_Ottoman_Empire|pemilhan umum]]. Kebijakan ini disebut menjadi alasan terjadinya [[Insiden 31 Maret]] oleh pendukung monarki absolut dan Islamis. Kebijakan sekuler Parlemen Ottoman juga menjadi faktor terjadinya [[Pemberontakan Arab]] selama Perang Dunia I.
 
Ketika sekularisme mula diterapkan di Turki, hal tersebut dimulai dengan pembubaran [[Khilafah|kekhalifahan]] pada Maret 1924. Jabatan [[Syekhul Islam|Shaykh al-Islām]] digantikan oleh [[Diyanet|Direktorat Urusan Keagamaan]] (bahasa Turki: ''{{lang-tr|Diyanet''}}). Pada 1926, ''[[Mecelle|mejelle]]'' dan kitab undang-undang hukum syariah ditinggalkan dan digantikan oleh [[:en:Swiss_Civil_Code|kitab undang-undang hukum Swiss]] yang diadaptasi dan kitab undang-undang hukum pidana yang diadopsi dari Jerman dan Italia. Praktik keagamaan lainnya ditinggalkan, yang menyebabkan pembubaran tarekat [[Sufisme|Sufi]] dan pemberlakuan hukuman menggunakan [[Peci|fez]], yang dilihat oleh Atatürk sebagai ikatan dengan masa lalu zaman Ottoman.<ref name="cleveland13" />[[Leo III orang Isauria|Bahasa Indonesia]]
 
==== Negara dan agama (laïcité) ====
Atatürk sangat terpengaruh dengan keberhasilan [[Sekularisme Prancis|laïcité]] di Prancis.<ref name=":2">{{Cite book|last=Hanioglu|first=Sükrü|date=2011|title=Ataturk: An Intellectual Biography|publisher=Princeton University Press|pages=153|url-status=live}}</ref> Atatürk menganggap model Prancis sebagai bentuk otentik dari sekularisme. Kemalisme berusaha untuk mengendalikan agama dan mengubahnya menjadi urusan pribadi dan bukan lembaga yang ikut campur dalam politik, serta kemajuan sosial dan ilmu pengetahuan. Hal ini lebih dari sekadar menciptakan pemisahan antara negara dan agama. Atatürk digambarkan bekerja seolah-olah dia adalah [[Leo III orang Isauria]], [[Martin Luther]], [[Paul Heinrich Dietrich Baron von Holbach|Baron von Holbach]], [[:en:Ludwig_Büchner|Ludwig Büchner]], [[Émile Combes]], dan [[Jules Ferry]] digabungkan menjadi satu dalam merumuskan sekularisme Kemalis.<ref name=":2" /> Sekularisme Kemalis tidak menyiratkan atau mendukung [[agnostisisme]] atau [[nihilisme]]; melainkan kebebasan berpikir dan kemerdekaan lembaga negara dari dominasi pemikiran agama dan lembaga keagamaan. Prisip laisisme Kemalis tidak menentang agama yang moderat dan apolitis, melainkan meenentangmenentang kekuatan agama yang melawan modernisasi dan demokrasi.
 
Menurut pandangan Kemalis, negara Turki harus berdiri pada jarak yang setara dengan semua agama, tidak mendukung maupun melarang bentuk keyakinan agama apapun. Namun, kaum Kemalis tidak hanya menyerukan pemisahan agama dan negara saja, melainkan juga menyerukan kontrol negara terhadap lembaga keagamaan Muslim di Turki. Untuk beberapa Kemalis, hal ini berarti negara haruslah menjadi pengendali urusan agama, dan setiap kegiatan keagamaan harus diawasi oleh negara. Hal ini menuai kritkankritikan dari kaum konservatif religius. Kaum konservatif religius sangat vokal menolak gagasan ini, dengan pendapat bahwa untuk mendirikan sebuah negara sekular, negara tdiaktidak boleh mengontrol kegiatan lembaga keagamaan. Meskipun mereka memprotes, kebijakan ini kemudiakemudian diadopsi dalam [[:en:Turkish_Constitution_of_1961|konstitusi tahun 1961]].<ref name=":0" />
 
Kebijakan Kemalis bertujuan untuk membuang elemen-elemen agama dari masyarakat. Setelah [[Perang Kemerdekaan Turki]] berakhir, semua bentuk pendidikan (baik sekular maupun agama) berada di bawah kendali pemerintah. Sistem pendidikan disentralisasi, dengan satu kurikulum untuk sekolah sekular dan agama, dengan harapan untuk menghilangkan pengaruh sekolah agama. Undang-undang dibuat untuk menghapus tarekat-tarekat Sufi dan pemondokannya (''tekkes''). Gelar seperti ''[[Syekh|sheikh]]'' dan ''[[dervish]]'' dihapuskan, dan kegiatan mereka dilarang oleh pemerintah. Hari istirahat diubah oleh pemerintah dari Jumat menjadi Minggu. Tetapi pembatasan terhadap pilihan pribadi juga mencakup kewajiban agama dan pemberian nama. Orang Turki harusdiharuskan menggunakan nama keluarga dan tidak diperbolehkan ber[[haji]].<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
==== Politik dan agama (sekularisme) ====
Bentuk [[Pemisahan agama dan negara|pemisahan negara dan agama]] menurut pandangan Kemalis mengupayakan reformasi seluruh institusi, kelompok kepentingan (seperti [[:en:List_of_political_parties_in_Turkey|partai politik]], serikat pekerja, grup lobi), hubungan antara institusi tersebut, dan aturan serta norma politik yang mengatur fungsi mereka (konstitusi, undang-undang pemilu). Perubahan terbesar dalam perspektif ini adalhadalah pembubaran [[Kekhalifahan Utsmaniyah|Kekhalifahan Ottoman]] pada 3 Maret 1924, yang diikuti dengan penghapusan mekanisme politiknya. Pasal yang menyatakan "agama resmi Turki adalah Islam" dihapuskan dari konstitusi pada 10 April 1928.<ref>{{Cite web|last=Medya <info@nanomedya.com>|first=Nano|title=ATAM {{!}} Atatürk Araştırma Merkezi|url=https://atam.gov.tr/|website=ATAM {{!}} Atatürk Araştırma Merkezi|language=tr-TR|access-date=2024-07-12}}</ref>
 
Dari perspektif politik, Kemalisme bersifat anti-klerikaklerikal, dmanadimana ia berusaha untuk mencegah pengaruh agama dalam proses demokrasi, yang menjadi masalah bahkan di [[:en:Second_Constitutional_Era|EraMasa Konstitusional Kedua]] Kesultanan Ottoman yang cukup sekular, yang mana bahkan partai yang berafiliasi non-religius seperti [[Komite Persatuan dan Kemajuan]] dan [[Partai Kebebasan dan Keselarasan]] bertikai tentang masalah seperti kesalehan calon-calon mereka pada [[:en:1912_Ottoman_general_election|pemilihan umum Ottoman tahun 1912]].<ref>{{Cite journal|last=Kayalı|first=Hasan|date=1995|title=Elections and the Electoral Process in the Ottoman Empire, 1876-1919|url=http://psi203.cankaya.edu.tr/uploads/files/Kayali,%20Elections%20in%20the%20Ott%20Empire%20(1995).pdf|journal=International Journal of Middle East Studies|volume=27|issue=3|pages=273-274}}</ref> Maka, dalam perspektif politik Kemalis, politisi tidak bisa mengklaim bahwa mereka adalah pelindung suatu agama, dan klaim seperti itu menjadi alasan legal untuk pelarangan partai politik secara permanen.
 
==== Lambang ====
Sistem sosial Ottoman didasarkan pada afiliasi keagamaan. Lambang keagamaan diperluas ke dalam setiap fungsi sosial. Pakaian digunakan untuk mengidentifikasi warga negara dengan kelompok agama mereka; tutup kepala digunakan untuk menbedakan pangkat dan pekerjaan. [[Serban]], [[Peci|fez]], [[bonnet]], dan hiasan kepala menandakan jenis kelamin, pangkat, profesi —baik sipil maupun militer— dari sang pemakai. Lambang agama diluar tempat ibadah dilarang.
 
Semetara Atatürk menganggap penutup wajah wanita bertentangan dengan kemajuan dan kesetaraan, ia juga mengakui bahwa kerudung bukanlah ancaman bagi pemisahampemisahan agama dan negara sehingga tidak harus dilarang.<ref>{{Cite journal|last=Vojdik|first=Valorie K.|title=Politics of the Headscarf in Turkey: Masculinities, Feminism, and the Construction of Collective Identities|url=https://web.archive.org/web/20120416012819/http://www.law.harvard.edu/students/orgs/jlg/vol332/661-686.pdf|journal=Harvard Journal of Law & Gender|volume=3|pages=661-686}}</ref> Tetapi Konstitusi yang diamandemen pada tahun 1982, mengikut kudeta 1980 oleh militer berhaluan Kemalis, untuk melarang penggunaan penutup wajah seperti [[hijab]] pada lembaga pendidikan tinggi.<ref>{{Cite journal|last=Tarhan|first=Gulce|date=2011|title=Roots of the Headscarf Debate: Laicism and Secularism in France and Turkey|url=http://www.jpinyu.com/wp-content/uploads/2015/01/roots-of-the-headscarf-debate-laicism-and-secularism-in-france-and-turkey.pdf|journal=Journal of Political Inquiry|issue=4|pages=1-32}}</ref> [[:en:Joost_Lagendijk|Joost Lagendijk]], anggota [[Parlemen Eropa]] dan ketua Komite Gabungan Parlemen dengan Turki, mengkritisi secara terbuka pembatasan pakaian bagi perempuan Muslim,<ref>{{Cite web|title=SABAH - 22/03/2006 - Lagendijk: Başörtü yasağı savunulamaz|url=https://arsiv.sabah.com.tr/2006/03/22/siy113.html|website=arsiv.sabah.com.tr|access-date=2024-07-12}}</ref> sedangkan [[Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa]] telah memutuskan bahwa pembatasan dalam bangunan publik dan lembaga pendidikan tidak melanggar hak asasi manusia.<ref>{{Cite web|date=2009-06-04|title=ECHR Rules for Turkish Headscarf Ban|url=https://web.archive.org/web/20090604102452/http://www.todayszaman.com/tz-web/detaylar.do?load=detay&link=9958|website=web.archive.org|access-date=2024-07-12}}</ref><ref>{{Cite web|date=2013-12-26|title=Error Page|url=https://web.archive.org/web/20131226050047/http://www.turkishweekly.net/news.php?id=40196|website=web.archive.org|access-date=2024-07-12}}</ref>
 
=== Reformisme ===
[[Reformisme]] ({{lang-tr|inkılapçılık}}) adalah sebuah prinsip yang menyerukan agar negara emngganti konsep dan institusi tradisional dengan konsep dan institusi modern. Prinsip ini mengedepankan perlunya perubahan sosial yang mendasar melalui [[reformasi]] sebagai strategi untuk mencapai masyarakat modern. Inti dari reformasi ini, dalam pengertian Kemalis, merupakan sebuah fakta yang sudah tercapai<ref name=":3">{{Cite book|date=1995|url=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Special:BookSources/0-415-11046-7|title=Emile Durkheim: critical assessments|location=London ; New York|publisher=Routledge|isbn=978-0-415-11047-1|editor-last=Hamilton|editor-first=Peter}}</ref>. Dalam pengertian Kemalis, tidak ada kemungkinan untuk kembali pada sistem lama karena sistem tersebut dianggap terbelakang.
 
Prinsip reformasi ini jauh melampaui reformasi yang dilakukan Atatürk semasa hidup. Reformasi Atatürk di bidang politik dan sosial diterima sebagai sesuatu yang tidak dapat diubah. Atatürk tidak pernah mempertimbangkan kemungkinan adanya fasa transisi atau jeda selama berlangsungnya reformasi dan implementasinya secara progresif. Pemahaman terkini tentang konsep ini dapat dideskripsikan sebagai "modifikasi aktif".<ref name=":3" /> Turki dan masyarakatnya, mengadopsi institusi dari Eropa Barat, harus menambahkan ciri dan pola Turki kedalamnya dan mengadaptasinya ke dalam budaya Turki, menurut Kemalisme.<ref name=":3" /> Penerapan ciri dan pola Turki dari reformasi ini memerlukan pengalaman budaya dan sosial selama beberapa generasi, sehingga menghasilkan suatu ingatan kolektif bagi bangsa Turki.
 
=== Nasionalisme ===
[[Nasionalisme]] ({{lang-tr|milliyetçilik}}): Revolusi Kemalis bertujuan untuk mendirikan suatu [[Negara bangsa|negara-bangsa]] dari reruntuhan Kesultanan Ottoman yang multi-religius dan multi etnis. Nasionalisme Atatürk bersumber dari teori [[kontrak sosial]], khususnya dari prinsip [[nasionalisme sipil]] yang dikemukakan oleh [[Jean-Jacques Rousseau]] dan teori [[Du contrat social|Kontrak Sosial]]<nowiki/>nya. Persepsi Kemalis tentang kontrak sosial didukung oleh [[Kekalahan dan pembubaran Kesultanan Utsmaniyah|bubarnya Kesultanan Ottoman]], yang dianggap sebagai produk dari kegagalan sistem "[[Sistem millet|Millet]]" dan kebijakan [[Ottomanisme]] yang tidak efektif. Nasionalisme Atatürk, setelah mengalami perpecahan Kesultanan Ottoman, mendefinisikan kontrak sosial sebagai "cita-cita tertinggi"nya.<blockquote>Dalam penyelenggaraan dan pertahanan Bangsa Turki; persatuan nasional, kesadaran nasional, dan kebudayaan nasional adalah cita-cita tertinggi yang kita tuju.<ref>{{Cite web|last=Angkatan Bersenjata Republik Turki|title=Ataturks Principles|url=http://www.tsk.mil.tr/eng/Anitkabir/milli.html|website=T.C. Government.}}</ref>
 
— Mustafa Kemal Atatürk</blockquote>Ideologi Kemalis mendefiniskan "Bangsa Turki" ({{lang-tr|Türk Ulusu}}) sebagai sebuah bangsa bagi orang-orang Turki yang selalu mencintai dan berusaha meninggikan keluarganya, negaranya dan bangsanya, yang sadar akan kewajiban mereka terhadap negara demokrasi, sekular, dan sosial yang diatur dengan hukum, didirikan di atas hak asasi manusia, dan di atas asas-asas yang termaktub dalam pembukaan konstitusi Republik Turki.<ref>{{Cite web|date=2002-06-12|title=TURKISH NATIONAL EDUCATION SYSTEM|url=https://web.archive.org/web/20020612122337/http://www.meb.gov.tr/Stats/apk2001ing/Section_1/1Generalprincipals.htm|website=web.archive.org|access-date=2024-07-12}}</ref>
 
MIrip dengan pendahulunya CUP, dapat dikatakan bahwa Kemalisme mempromosikan Darwinisme sosial dalam cara tertentu dengan mendambakan generasi muda Turki yang sehat dan kuat secara fisik.<ref>{{Cite book|last=Ter-Matevosyan|first=Vahram|date=2019|url=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Special:BookSources/978-3-319-97403-3|title=Turkey, Kemalism and the Soviet Union: Problems of Modernization, Ideology and Interpretation|location=Cham|publisher=Springer International Publishing : Imprint: Palgrave Macmillan|isbn=978-3-319-97403-3|edition=1st ed. 2019|series=Modernity, Memory and Identity in South-East Europe}}</ref><ref>{{Cite book|last=Özdalga|first=Elisabeth|date=2013-03-07|url=https://www.taylorfrancis.com/books/9781134294749|title=Late Ottoman Society: The Intellectual Legacy|publisher=Routledge|isbn=978-0-203-48138-7|edition=0|language=en|doi=10.4324/9780203481387-10}}</ref>
 
== Lihat pula ==