Wiranatakusumah II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Erik E VestBot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Erik E VestBot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''R.A. Wiranatakusumah II''' atau yang sering dijuluki "Dalem Kaum I" adalah seorang [[bupati]] untuk [[kabupaten]] [[Bandung]] yang keenam. Ia menjadi bupati sejak tahun [[1794]] hingga tahun [[1829]]. Dalam pandangan masyarakat pribumi, ia adalah “Bapak Pendiri Kota Bandung”. Ia pun juga termasuk seorang bupati Bandung yang pada masa kolonial kepemimpinan dan kinerjanya cukup menonjol selain [[R.A. Wiranatakusumah IV]] ([[1846]]-[[1874]]), [[R.A. Kusumadilaga]] ([[1874]]-[[1893]]), dan [[R.A.A. Martanagara]] ([[1893]]-[[1918]]).
 
[[Berkas:Herman Willem Daendels.png|250px100px|left|thumb|Herman Willem Daendels]]
 
Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh beliau, kekuasaan di [[Nusantara]] beralih dari [[kompeni]] ke [[pemerintahan Hindia Belanda]], dengan gubernur jenderal pertama [[Herman Willem Daendels]] ([[1808]]-[[1811]]).
Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di [[Jawa]], Daendels pun membangun sebuah [[Jalan Raya Pos]] dari [[Anyer]] ke [[Panarukan]] (kira-kira 1000 km). Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing.Di daerah Bandung, jalan tersebut mulai dibangun pertengahan tahun [[1808]] dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi kantor bupati, Daendels (dengan melalui surat) pada tanggal [[25 Mei]] [[1810]] meminta bupati Bandung dan bupati [[Parakanmuncang]] untuk memindahkan ibukota kabupaten ke daerah [[Cikapundung]] dan [[Andawadak]] ([[Tanjungsari]]).Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu keluar, bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan. Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu langsung dipimpin oleh bupati. Dengan kata lain, Bupati R. A. Wiranatakusumah II adalah pendiri kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal [[25 September]] 1810.
 
{{indo-bio-stub}}