Pembicaraan:Orang Minangkabau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Etnis Minangkabau dan Hal Lainnya: bagian baru Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 264:
== Etnis Minangkabau dan Hal Lainnya ==
Saya ingin berkomentar tentang judulnya ini, walaupun saya sudah lama melihat laman ini dan sudah lama juga ingin menyampaikan hal yang kurang tepat. Saya sebagai orang Minang, benar-benar merasa aneh jika judul ini adalah "Orang Minangkabau", bahkan masih kurang jika awal isi tulisan hanya diubah menjadi "Minangkabau". Dalam pandangan saya, judulnya lebih tepat kalau bertuliskan "Etnis Minangkabau", sedangkan suku-suku yang ada di dalamnya untuk lebih mudah dipahaminya bisa diistilahkan sama jenisnya seperti klan. Kebudayaan dan adat Minangkabau memang benar-benar komplek, sehingga dimaklumi akan membingungkan untuk orang yang masih awam, apalagi di Minangkabau terdapat bersuku-suku, meskipun secara awam di Indonesia ini yang namanya Minangkabau disebut sebagai suku karena serba heterogennya masyarakat Indonesia dalam segi kebudayaan dan sosial.
Saya masih ingat, kira-kira pada tahun 2014 lalu, pernah melihat suatu usulan di suatu postingan halaman "Anak-Anak Minang" di fesbuk, waktu itu saya lihat bahasannya mengenai kebingungan jika disebut "suku Minangkabau" karena di dalamnya terdapat berbagai suku, namun saat itu saya belum bersikap kritis karena belum ada menemukan hal-hal yang meresahkan seperti munculnya tulisan atau konten yang tidak jelas dalam membahas seputar Minangkabau hingga akhirnya pada tahun 2017 kalau tidak salah sempat sedikit terkejut ketika melihat suatu komentar netizen dalam suatu postingan yang mengatakan istilah 'Melayu Minangkabau' yang seolah Minangkabau hanya sub-etnis Melayu seperti Melayu Deli, Melayu Riau, dll, yang padahal itu jelas salah (saat itu belum banyak pengguna medsos yang berkecimplung pada bahasan itu), dan sadar bahwa ada hubungannya dengan isu klaim rendang sejak sekitar tahun 2009 hingga jelas terlihat pertikaian antara netizen Minang dengan netizen Melayu Malaysia pada tahun 2022 yang lalu kalau tidak salah setelah adanya soal Bahasa Indonesia yang tidak dianggap oleh seorang tokoh di Malaysia.
Jika kembali pada Saya ingin merekomendasikan tambahan tulisan mengenai ilmu antropologi, arkeologi, dan etnologi secara luas hingga pada ilmu genetika yang berhubungan dengan Minangkabau, agar laman ini kaya akan referensi.
|