Sudisman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
Baris 73:
Sekalipun seorang anggota Politbiro, Sudisman sendiri tidak banyak terlibat dalam pengorganisasian [[Gerakan 30 September]] dan tidak begitu tahu mengenai perencanaan peristiwa penculikan. Sudisman mengaku bahwa dia hanya menaati perintah dari [[D.N. Aidit|Aidit]] dan yakin bahwa [[Sjam Kamaruzaman|Sjam]] juga melakukan hal yang sama. Dia tidak mempunyai hubungan dekat dengan para perwira yang terlibat, seperti [[Untung Syamsuri|Letkol Untung]] dan [[Mustafa Sjarief Soepardjo|Brigjen Soepardjo]], atau dengan Sjam dan anggota [[Biro Khusus]].{{sfn|Roosa|p=203-204}}
 
Meski demikian, dia disebut oleh [[Iskandar Subekti]] menyebutnya sebagai anggota dari sebuah tim khusus yang terdiri dari lima anggota Politbiro, yakni [[M.H. Lukman]], [[Oloan Hutapea]], [[Rewang]], Aidit, dan Sudisman sendiri.{{sfn|Roosa|p=212}} Tim tersebut berfungsi untuk membahas cara-cara yang akan ditempuh partai untuk mendukung gerakan. Dengan demikian, Politbiro hanya terlibat sebagai pendukung dan bukan pemrakarsa. Adapun padaPada tanggal 30 September, Sudisman bersama [[Hasan Raid]] sedang bersembunyi di sebuah rumah di Jakarta untuk memantau siaran radio.{{sfn|Roosa|p=214}}
 
Setelah gagalnya gerakan, Sudisman, seperti kebanyakan pimpinan PKI, menyalahkan Aidit dan mengatakan bahwa ia bergerak atas inisiatif sendiri. Dia menyayangkan bagaimana prinsip [[sentralisme demokratik]] partai sudah menyeleweng dan lebih condong pada "sentralisme" ketimbang "demokrasi". Pendapat yang serupa juga diutarakan oleh anggota CC PKI lainnya, [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat 1950–1956|Djokosoedjono]]. Sudisman menegaskan bahwa dominasi Aidit terjadi bukan karena Aidit seorang diktator, tetapi lebih karena penguasaannya terhadap teori yang lebih kuat dari anggota-anggota lainnya. Sudisman juga mempersalahkan pimpinan PKI, termasuk dirinya, yang telah membiarkan Aidit terlalu mendominasi sehingga mampu mewujudkan "avonturismenya".{{sfn|Roosa|p=216-217}}
Baris 82:
Sudisman adalah satu-satunya anggota Politbiro PKI dengan jabatan tertinggi yang hadir di hadapan Mahmillub (Mahkamah Militer Luar Biasa),<ref name="Crouch" /> karena anggota-anggota lainnya telah dieksekusi mati. Pengadilan Sudisman diadakan pada bulan Juli 1967.<ref name="rand" /> Kesaksian Sudisman dan para pemimpin PKI lainnya sangat memperkuat kasus yang menimpa mereka dalam persidangan. Mereka kurang lebih mengakui keterlibatan mereka dalam upaya kudeta.
 
NamunWalau demikian, mereka menyatakan bahwa [[Gerakan 30 September]] dibenarkan karena memang benar telah terjadi apa yang disebut [[Dewan Jenderal]] yang berkomplot dengan [[Soekarno]] untuk mengambil alih kekuasaan setelah kematiannya, atau menggulingkannya. Mereka menyangkal tuduhan dan interpretasi bahwa PKI adalah satu-satunya pengatur upaya kudeta tersebut.<ref name="Crouch">{{cite web|author=Harold Crouch|url=http://www.sukarnoyears.com/books/Indonesian%20Coup.pdf|format=pdf|title=Another Look at the Indonesian 'Coup'|website=sukarnoyears.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20131102030559/http://www.sukarnoyears.com/books/Indonesian%20Coup.pdf|archive-date=2 November 2013}}</ref> Versi [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|Angkatan Darat]] dan [[Kejaksaan Republik Indonesia|Kejaksaan]] tentang peristiwa tersebut sangat tidak mungkin, dan inisiatif pertama untuk upaya kudeta kemungkinan berasal dari perwira Angkatan Darat yang tidak puas, terlepas dari keterlibatan pimpinan PKI.<ref name="Crouch" />
 
Kesaksian Sudisman memberikan penjelasan yang masuk akal bahwa PKI sebagai sebuah organisasi tidak terlibat dalam upaya kudeta, dan [[D.N. Aidit|Dipa Nusantara Aidit]] adalah orang yang bertindak atas inisiatif sendiri dan berkomplot dengan para perwira.<ref name="Monthly">{{cite web|url=https://www.themonthly.com.au/issue/2016/march/1456750800/robert-manne-and-mark-aarons/rivers-ran-red|title=Rivers ran red|author1=Robert Manne|author2=Mark Aarons|date=1 March 2016|website=[[The Monthly]]}}</ref><ref name="Crouch"/> [[Soeharto]] berhasil menggunakan tindakan Aidit sebagai pembenaran atas [[Pembantaian di Indonesia 1965–1966|pembantaian di Indonesia 1965-1966]]. Penghapusan PKI dari politik Indonesia berhasil mencapai tujuan para perwira sayap kanan dan ekstremis Muslim yang didukung oleh [[Amerika Serikat]].<ref name="Monthly"/> Sudisman akhirnya dieksekusi pada bulan Oktober 1968.<ref name="rand" />