Keamanan maritim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 5:
Konsep teoritis keamanan maritim telah berkembang dari perspektif sempit mengenai proyeksi kekuatan angkatan laut nasional menjadi kata kunci yang menggabungkan banyak sub-bidang yang saling berhubungan. Definisi istilah keamanan maritim bervariasi dan meskipun tidak ada definisi yang disepakati secara internasional, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan tantangan regional dan internasional yang ada maupun tantangan baru terhadap ruang lingkup maritim. Karakter kata kunci ini memungkinkan tokoh-tokoh internasional untuk mendiskusikan tantangan-tantangan baru ini tanpa perlu mendefinisikan setiap aspek yang berpotensi diperebutkan.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Bueger|first=Christian|date=March 2015|title=What is maritime security?|journal=Marine Policy|volume=53|pages=159–164|doi=10.1016/j.marpol.2014.12.005|doi-access=free}}</ref> Keamanan maritim semakin menjadi perhatian bagi industri pelayaran global, karena terdapat berbagai macam ancaman dan tantangan keamanan.<ref name="ICSMaritimeSecurity3">{{cite book |date=2021 |title=Maritime Security - A comprehensive Guide for Shipowners, Seafarers and Administrations |location=Livingston |publisher=[[Witherby Publishing Group]] and the [[International Chamber of Shipping]] |page=3 |isbn=9781913997014}}</ref> Beberapa isu praktis yang dikelompokkan dalam istilah keamanan maritim mencakup kejahatan seperti pembajakan, perampokan bersenjata di laut, [[perdagangan manusia]] dan barang terlarang, [[penangkapan ikan ilegal]] atau [[pencemaran laut]].<ref name=":McN">{{Cite book|last1=McNicholas|first1=Michael|date=April 2016|title=Maritime Security: An Introduction|publisher=Butterworth-Heinemann}}</ref> Perang, aktivitas perang, terorisme maritim, dan persaingan antar negara (seperti [[Perebutan wilayah di Laut Tiongkok Selatan|sengketa Wilayah di Laut Cina Selatan]] atau konflik di [[Selat Hormuz]]) juga merupakan masalah keamanan maritim.<ref name="ICSMaritimeSecurity3"/>
 
Meskipun menjadi kekhawatiran sepanjang sejarah bagi negara-negara, keamanan maritim telah berkembang secara signifikan sejak awal tahun 2000-an, ketika kekhawatiran khusus terhadap serangan teroris terhadap fasilitas pelabuhan memicu minat terhadap keamanan di bidang maritim dan mengarah pada pembentukan Kode[[Undang-Undang Keamanan Fasilitas Kapal dan Pelabuhan Internasional]]. KodeUndang-undang ISPS ditegakkan melalui Bab XI-2 [[Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut|Konvensi SOLAS]].<ref name="ICSMaritimeSecurity3"/> Sebagian besar negara pesisir dan organisasi internasional juga telah menguraikan strategi keamanan maritim. Khususnya pembajakan di [[Asia Tenggara]], lepas pantai [[Perompakan di Somalia|Somalia]] dan di [[Afrika Barat]] yang telah memicu pengakuan atas dampak merugikan dari ketidakamanan maritim terhadap pembangunan ekonomi, keamanan manusia dan juga lingkungan.<ref name=":McN"/> Keamanan maritim sering kali bersifat [[Transnasionalisme|transnasional]] (lihat [[liminalitas]]) dan melampaui domain maritim itu sendiri. Hal ini ditandai dengan adanya kompleksitas lintas yurisdiksi dan/atau yurisdiksi tinggi.<ref name=":1" />
 
== Referensi ==