Husail bin Jabir Al-Yaman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 27:
[https://ismailibnuisa.blogspot.com/2014/12/al-ishabah-1716-husail-bin-jabir.html?m=1]"Al-Ishabah - 1716. Husail bin Jabir"</ref>
Dalam periode jihad selanjutnya, yakni di [[Perang Uhud]], Husail dan anaknya berhasil berpartisipasi di dalamnya. Ia dengan ikut dalam [[Perang Uhud]] dengan kondisi pasukan Muslim mengungguli jalannya peperangan, namun di tengah kejadian tersebut, pasukan [[Muslim]] salah melihat dirinya sebagai pasukan musyrikin dan menyerang dirinya. Anaknya dengan lantang berkata "'''Itu ayahku, itu ayahku.. dia ayahku'''" sembari memberi isyarat kepada pasukan muslimin bahwa yang mereka serang adalah Husail bin Jabir. Namun, qadarullah, Pasukan muslim tidak berhenti menyerang sampai dirinya (Husail) syahid di [[perang Uhud]] di tangan kaum Muslim itu sendiri.<ref>[https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2020/08/kisah-husail-bin-jabir-syuhada-uhud-yang-wafat-terkena-pedang-kaum-muslim.html?m=1]"Kisah Husail bin Jabir - Syuhada Uhud yang Wafat Terkena Pedang Kaum Muslim"</ref>
Atas kejadian itu, anaknya berhak mendapatkan diyat atau denda karna melukai atau membunuh sesuai dengan syariat Islam. Namun, dengan kebesaran hati anaknya, Hudzaifah, anaknya memberikan pengampunan kepada pasukan muslimin yang tidak sengaja membunuh dirinya (Husail). Bahkan, anaknya sampai menghibahkan diyat tersebut kepada kaum muslimin yang membutuhkan. Hal ini merupakan salah satu bentuk kebaikan dan kebesaran hati dari keturunannya, [[Hudzaifah bin al-Yaman]]. RasulAllah pun juga sampai dibuat kagum oleh sikap bijaksana anaknya ini.<ref>[https://www.inilah.com/sahabat-rasul-yang-dididik-mengenal-kemunafikan]"Sahabat Rasul yang Dididik Mengenal Kemunafikan"</ref>
|