Pembunuhan Junko Furuta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 16:
[[File:Junko- Fufurta - Varel.jpg|thumb|240px|Mayat Junko Furuta ditemukan sebuah drum, beberapa hari kemudian]]
Untuk menghindari terbongkarnya penculikannya, para pelaku memaksa Furuta untuk menelepon orangtuanya dan menyatakan bahwa ia sedang tinggal di rumah temannya untuk sementara. Sepanjang penahanannya, Furuta berkali-kali diperkosa, ditikam, dan disiksa oleh keempat penculiknya sampai mereka membunuhnya.<ref name="Japan Times 2004 attack"/> Orangtua Kamisaku hadir saat Furuta ditahan, dan meskipun ia meminta mereka untuk menolongnya, mereka tidak menampik dengan alasan mereka khawatir putra mereka akan melakukan tindakan lebih terhadapnya.<ref name="Japan Times 2004 attack"/>
Pada malam tanggal 28 November, Miyano dan yang lainnya, bersama Nakamura dan Ihara, memperkosa Furuta secara beramai-ramai, setelah itu Miyano mencukur rambut kemaluannya dengan pisau cukur dan menggunakan korek api untuk membakar area vitalnya.
Furuta mencoba melarikan diri, namun karena kesal, ketiga pelaku tersebut berulang kali memukul wajah Furuta, dan Miyano membakar pergelangan kakinya dengan korek api. Mereka memaksa Furuta menari mengikuti musik sambil telanjang, melakukan masturbasi di depan mereka, dan berdiri di balkon di tengah malam dengan pakaian minim, serta memasukkan benda ke dalam vagina dan anusnya, termasuk batang logam dan botol. Mereka juga memaksanya minum alkohol, susu, dan air dalam jumlah besar; merokok dua batang rokok sekaligus; dan menghirup asap pengencer cat. Dalam satu serangan di pertengahan bulan, Furuta dipukuli oleh kelompok tersebut dengan dalih Miyano menginjak genangan air kencingnya yang tumpah, setelah itu ia membakar paha dan tangannya beberapa kali dengan cairan korek api. Sejak saat itu, Furuta, yang tidak mampu menahan serangan berulang-ulang, terkadang memohon untuk dibunuh oleh para penculiknya.
Furuta mengalami kekurangan gizi parah setelah hanya diberi sedikit makanan dan akhirnya hanya diberi susu. Karena luka bakar yang dialaminya, dia tidak bisa pergi ke toilet di lantai bawah, dan setelah itu harus terbaring di lantai ruangan dalam kondisi fisik dan mental yang sangat lemah. Penampilannya berubah drastis setelah pemukulan berulang kali, wajahnya menjadi sangat bengkak sehingga sulit untuk melihat ciri-cirinya, dan luka-lukanya yang terinfeksi mulai mengeluarkan bau busuk
Para pembunuh menyembunyikan jasadnya di sebuah drum minyak 208 liter yang diisi dengan semen. Mereka membuang drum tersebut di sebuah lahan reklamasi di [[Kōtō, Tokyo|Kōtō]], Tokyo.<ref name="Sentenced">"Rapist, Murderer Given 20-Year Sentence." ''[[The Daily Yomiuri]]''. Sunday July 13, 1991. Page 2. Retrieved from ''[[LexisNexis]]'' on September 29, 2009.</ref>
|