Kerajaan Melayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Udinadut (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Udinadut (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 73:
{{cquote2|''“Tamralipti adalah tempat kami naik kapal jika akan kembali ke Tiongkok. Berlayar dari sini menuju tenggara, dalam dua bulan kami sampai di '''Kedah'''. Tempat ini sekarang menjadi kepunyaan Sriwijaya. Saat kapal tiba adalah bulan pertama atau kedua .... Kami tinggal di Kedah sampai musim dingin, lalu naik kapal ke arah selatan. Setelah kira-kira sebulan, kami sampai di negeri '''Malayu''', yang sekarang menjadi bagian Sriwijaya. Kapal-kapal umumnya juga tiba pada bulan pertama atau kedua. Kapal-kapal itu senantiasa tinggal di Malayu sampai pertengahan musim panas, lalu mereka berlayar ke arah utara, dan mencapai Kanton dalam waktu sebulan.”''}}
 
Menurut catatan I Tsing, Sriwijaya menganut agama [[Buddha]] aliran [[Hinayana]], kecuali Ma-la-yu. Tidak disebutkan dengan jelas agama apa yang dianut oleh kerajaan Melayu. Dari catatan it sing ini dapat di tarik kesimpulan Kerajaan Melayu sudah ada sebelum Sriwijaya berdiri, terbukti kerajaan Melayu di taklukan Sriwijaya. Dari bukti arkeologis dan sejarah pusat Kerajaan Melayu yang termasyur itu ada di Dharmasraya tanah Minanga di hulu Sungai Batang Hari, diperkuat oleh arti dari kata Melayu yakni berbukit atau dataran tinggi yang merujuk pada topografi tanah Minanga/Minang. Di dukung oleh tulisan yang terdapat pada cindera mata Raja Singosari yang menyatakan rakyat Bhumi Melayu gembira menerima cinderamatanya dan cindera mata ini ditemukan di hulu Sungai Batang Hari Dharmasraya tanah Minanga. Diperkuat oleh parataton Majapahit yang menyebut Ratu pertama Majapahit adalah Putri Raja Kerajaan Melayu di Dharmasraya dan keturunan adik Ratu Majapahit yang bernama Adityawarman kembali ke tanah leluhurnya untuk menjadi Raja di Kerajaan Melayu dan pada abad 13m beliau memindahkan pusat Kerajaan Melayu di Dharmasraya ke Pagaruyung (Melayupura).
Menurut catatan I Tsing, Sriwijaya menganut agama [[Buddha]] aliran [[Hinayana]], kecuali Ma-la-yu. Tidak disebutkan dengan jelas agama apa yang dianut oleh kerajaan Melayu.
 
=== Catatan Wang Pu ===