Pati Unus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Erwin Mulialim (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Erwin Mulialim (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 84:
Sehubungan dengan intensitas persaingan dakwah dan niaga di Asia Tenggara meningkat sangat cepat dengan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun [[1511]], maka Demak mempererat hubungan dengan kesultanan [[Banten]]-[[Cirebon]] yang juga masih keturunan Syekh Mawlana Akbar Gujarat. Karena [[Sunan Gunung Jati]] atau Syekh Syarif Hidayatullah adalah putra Abdullah putra Nurul Alam putra Syekh Mawlana Akbar, sedangkan Raden Patah seperti yang disebut dimuka adalah ibunya cucu Syekh Mawlana Akbar yang lahir di Campa. Sedangkan Pati Unus neneknya dari pihak ayah adalah juga keturunan Syekh Mawlana Akbar.
 
Hubungan yang semakin erat adalah ditandai dengan pernikahan ke 2kedua Pati Unus, yaitu dengan [[Ratu Ayu]] putri [[Sunan Gunung Jati]] tahun 1511. Tak hanya itu, Pati Unus kemudian diangkat sebagai Panglima Gabungan Armada Islam membawahi armada Banten, Demak dan Cirebon, diberkati oleh mertuanya sendiri yang merupakan Pembina umat Islam di tanah Jawa, Syekh Syarif Hidayatullah bergelar Sunan Gunung Jati. Gelarnya yang baru adalah ''Senapati Sarjawala'' dengan tugas utama merebut kembali tanah Malaka yang telah jatuh ke tangan Portugis. Gentingnya situasi ini dikisahkan lebih rinci oleh Sejarawan Sunda [[Saleh Danasasmita]] di dalam [[Pajajaran]] bab [[Sri Baduga Maharaja]] sub bab Pustaka Negara Kretabhumi.
 
== Ekspedisi Malaka I ==