Liverpool F.C.: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Supercozmo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan
k membetulkan ejaan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
 
Baris 35:
 
Liverpool merupakan salah satu klub terkaya dan memiliki suporter yang cukup banyak di seluruh dunia. Liverpool memiliki sejarah persaingan yang panjang dengan klub sekotanya [[Everton F.C.|Everton]] dan juga dengan [[Manchester United F.C.|Manchester United]]. Persaingan dengan klub sekota terkenal dengan nama [[Derby Merseyside]]. Sedangkan dengan [[MU|Manchester United]] di kenal dengan sebutan [[North West Derby]].<ref>{{cite web |url=https://bolaskor.com/post/read/north-west-derby-semua-berawal-dari-kanal-kapal-manchester|title = North West Derby: Semua Berawal dari Kanal Kapal Manchester | publisher=bolaskor.com|date=16 December 2018|accessdate=24 July 2019}}
</ref> Di bawah kepelatihan Bill Shankly, di tahun 1964 Liverpool merubahmengubah warna [[seragam]] tim mereka dari baju merah dan celana putih menjadi baju dan celana merah yang hingga kini warna tersebut masih digunakan. Lagu Liverpool F.C. adalah "[[You'll Never Walk Alone]]".
 
Suporter dari Liverpool FC telah terlibat dalam dua tragedi besar sepak bola. [[Tragedi Heysel]], di mana penggemar yang ingin melarikan diri dari kerusuhan terjepit dinding yang rubuh pada [[Final Piala Eropa 1985|Final Piala Eropa 1995]] di Brussels, yang menyebabkan 39 korban jiwa. Sebagian besar korban jiwa tersebut merupakan warga negara Italia dan penggemar [[Juventus F.C.|Juventus]]. Liverpool diberikan larangan bertanding di kompetisi tingkat Eropa selama 6 tahun, dan semua klub Inggris selama 5 tahun. Tragedi kedua merupakan [[tragedi Hillsborough]] di tahun 1989, di mana 97 penggemar Liverpool menjadi korban jiwa akibat [[Rempuhan|tertimpa]] pagar tribun, yang menyebabkan dilarangnya penggunaan pagar tribun dan mewajibkan stadion dengan tempat duduk untuk dua kasta tertinggi sepak bola Inggris. Kampanye panjang untuk meminta keadilan dari tragedi tersebut menyebabkan dilakukan kembali proses otopsi, dan pada akhirnya tuduhan terhadap penggemar sebagai penyebab tragedi tersebut digugurkan oleh komite pencari fakta dan panel independen.