Pakubuwana II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Erwin Mulialim (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Erwin Mulialim (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 85:
Pakubuwana II jatuh sakit pada akhir tahun [[1749]]. Baron von Hohendorff, yang kini menjabat gubernur pesisir [[Jawa]] bagian timur, tiba menjenguknya di [[Surakarta]] sebagai saksi [[VOC]] atas jalannya pergantian raja (suksesi). Pakubuwana II bahkan terpaksa menyerahkan kedaulatan Mataram kepada von Hohendorff, akibat api pemberontakan yang tak kunjung padam. Perjanjian pun ditandatangani tanggal [[11 Desember]] [[1749]] sebagai titik awal hilangnya kedaulatan [[Mataram II|Mataram]] ke tangan [[Belanda]].
 
Pakubuwana II akhirnya meninggal dunia pada tanggal [[20 Desember]] [[1749]], dan digantikan oleh Raden Mas Suryadi, putranya yang bergelar [[Pakubuwana III]]. Pakubuwana III pada pemerintahannya harus dihadapkan pada kaum pemberontak yang dipelopori [[Hamengkubuwana I|Pangeran Mangkubumi]] dan [[Pangeran Sambernyawa]]. Di kemudian hari pada tahun [[1755]], kedua belah pihak antara [[Pakubuwana III]] dan [[Hamengkubuwana I|Pangeran Mangkubumi]] menyepakati isi [[Perjanjian Giyanti]]. Disusul [[Perjanjian Salatiga]] pada tahun [[1757]] yang disepakati oleh ketiga pihak yakni [[Pakubuwana III]], [[Hamengkubuwana I|Pangeran Mangkubumi]] dan [[Pangeran Sambernyawa]].
 
== Referensi ==