Pendudukan Timor Leste oleh Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Patria lupa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Patria lupa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 36:
Selama dua puluh empat tahun, pemerintah Indonesia menjadikan rakyat Timor Timur sebagai sasaran [[penyiksaan]], [[perbudakan seksual]], [[interniran]], [[penghilangan paksa|penghilangan paksa]], [[pengasingan paksa]] secara rutin dan sistematis, [[pembunuhan di luar hukum|eksekusi di luar hukum]], [[pembantaian]], dan [[kelaparan]] yang disengaja.<ref name=yale>{{cite web|last=Powell |first=Sian |url=http://gsp.yale.edu/sites/default/files/files/UN%20verdict%20on%20East%20Timor.pdf |title=UN verdict on East Timor |work=The Australian |date=19 Januari 2006 |access-date=2013-12-03 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20150528141816/http://gsp.yale.edu/sites/default/files/files/UN%20verdict%20on%20East%20Timor.pdf |archive-date=28 Mei 2015 |df=dmy }}</ref> [[Pembantaian Santa Cruz]] tahun 1991 menyebabkan kemarahan di seluruh dunia, dan banyak laporan mengenai pembunuhan serupa lainnya. Perlawanan terhadap pemerintahan Indonesia masih kuat;<ref name="Schwarz 1994, p.195">Schwarz (1994), p. 195</ref> pada tahun 1996 [[Hadiah Nobel Perdamaian]] dianugerahkan kepada dua orang dari Timor Leste, [[Carlos Filipe Ximenes Belo]] dan [[José Ramos-Horta]], atas upaya berkelanjutan mereka untuk mengakhiri konflik secara damai pekerjaan. [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999|Pemungutan suara tahun 1999]] untuk menentukan masa depan Timor Leste menghasilkan mayoritas suara yang mendukung kemerdekaan, dan pada tahun 2002 Timor Leste menjadi negara merdeka. [[Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi]] di Timor Timur memperkirakan jumlah kematian selama pendudukan akibat kelaparan dan kekerasan adalah antara 90.800 dan 202.600, termasuk antara 17.600 dan 19.600 kematian atau penghilangan akibat kekerasan, dari jumlah penduduk tahun 1999. sekitar 823.386. Komisi Kebenaran menyatakan pasukan Indonesia bertanggung jawab atas sekitar 70% pembunuhan dengan kekerasan.<ref>[https://www.google.com/publicdata/explore?ds=d5bncppjof8f9_&met_y=sp_pop_totl&idim=country:TMP&dl=en&hl=en&q=east+timor+population East Timor population] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190828183809/http://www.google.com/publicdata/explore?ds=d5bncppjof8f9_ |date=28 Agustus 2019 }} World Bank</ref><ref name=CAVR>{{Cite web|url=http://www.cavr-timorleste.org/en/Brief.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20120513220045/http://www.cavr-timorleste.org/en/Brief.htm|url-status=dead|title=Chega! The CAVR Report|archive-date=13 Mei 2012}}</ref><ref>[http://www.cavr-timorleste.org/updateFiles/english/CONFLICT-RELATED%20DEATHS.pdf Conflict-Related Deaths In Timor-Leste: 1974–1999] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200125181454/http://www.cavr-timorleste.org/updateFiles/english/CONFLICT-RELATED%20DEATHS.pdf |date=25 Januari 2020 }} CAVR</ref>
 
Setelah pemungutan suara kemerdekaan pada tahun 1999, kelompok paramiliter yang bekerja sama dengan militer Indonesia melakukan gelombang kekerasan terakhir yang menghancurkan sebagian besar infrastruktur negara. [[Pasukan Internasional untuk Timor Timur]] yang dipimpin Australia memulihkan ketertiban, dan setelah kepergian pasukan Indonesia dari Timor Timur, [[Administrasi TransisiSementara Perserikatan Bangsa-BangsaPBB di Timor Timur]] mengatur wilayah tersebut selama dua tahun, membentuk [[Unit Kejahatan Berat]] untuk menyelidiki dan mengadili kejahatan yang dilakukan pada tahun 1999.
Cakupan pengadilan yang terbatas dan kecilnya jumlah hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan di Indonesia telah menyebabkan banyak pengamat menyerukan dibentuknya pengadilan internasional untuk Timor Timur.<ref name="HRWTrib"/><ref name="IT2"/>