Fadjroel Rachman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fadjroel (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor
Fadjroel (bicara | kontrib)
Baris 69:
Fadjroel merupakan cicit Pangeran Abdurrahman Kasuma bin Pangeran Berangta Kasuma bin Pangeran Abdoel Kadir (Pangeran Aburrahman Kasuma adalah Pejabat Raja Kerajaan Pulau Laut ke-IV dari 10 Januari 1900 hingga 7 Januari 1903) di [[Kerajaan Pulau Laut]] dari trah Sultan Sulaiman Al-Mutamidullah [[Sulaiman dari Banjar]] atau Sultan Sulaiman Saidullah II adalah Sultan Banjar ke-11 yang memerintah dari tahun 1801 hingga tahun 1825. Pangeran Abdoel Kadir adalah anak dari Ratu Salamah binti Sultan Sulaiman Al-Mutamidullah.
 
Fadjroel mendapatkan gelar I Palattui Daeng [https://www.timurkota.com/2021/09/berkunjung-ke-bone-nama-jubir-presiden.html Manrapi] atau "Sosok cendekiawan, pemikir yang arif dan bijaksana, serta punya kemampuan menyampaikan fakta kebenaran demi kepentingan bangsa dan tanah air yang diamanahkan oleh negara" dari Ketua Dewan Adat Saoraja Kabupaten Bone Drs. H. A. Baso Hamid Ahmad dan Bupati Bone Dr. H.A. Fahsar Padjalangi
 
Buku-buku yang ditulis Fadjroel diantaranya penelitian disertasi ''Indonesia Memilih [https://www.antaranews.com/berita/3924297/dubes-fadjroel-luncurkan-buku-indonesia-memilih-presiden Presiden]'' (Kepustakaan Populer Gramedia, 2024); Tiga Antologi Puisi ''Trilogi Nusakambangan'' yaitu: ''Catatan Bawah Tanah'' (Yayasan Obor Indonesia, 1993, Edisi I) dan (Kepustakaan Populer Gramedia, 2024. Edisi II); ''Sejarah Lari Tergesa'' (Gramedia Pustaka Utama, 2004); ''Dongeng Untuk Poppy'' (Penerbit Bentang, 2007). Selain itu ''Democracy Without the Democrats: On Freedom, Democracy and The Welfare State'' (Friedrich Ebert Stiftung, 2006); ''Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat: Tentang Kebebasan, Demokrasi dan Negara Kesejahteraan'' (Penerbit Koekoesan, 2006); ''Sutan Sjahrir: Guru Bangsa'' (PDP Guntur 49, 1999. Editor); ''Menggugat Indonesia'' (Pledoi Pengadilan Mahasiswa Indonesia, Institut Teknologi Bandung, 1990); ''Bertarung Demi Demokrasi: Manifesto Kedaulatan Rakyat'' (FKHJ ITB, 1990); ''Revolusi Demokrasi'' (Yayasan Obor Indonesia, 1990. Kata Pengantar).
 
== Referensi ==