Hamzah Haz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 100:
 
Pada tahun 2002, seorang akademisi Australia menyebut Hamzah sebagai "contoh terbaik" mengenai politisi Islam di Indonesia yang "siap memainkan kartu ekstremis untuk menarik lebih banyak suara". Hamzah “telah mendukung Jemaah Islamiyah dan bahkan berperan penting dalam pembebasan anggotanya dari tahanan di masa lalu”, menurut Tim Lindsey, direktur Asian Law Centre di [[Universitas Melbourne]]. “Dia juga terang-terangan menuduh [[CIA]] dan Amerika Serikat yang melakukan aksi bom Bali.”<ref>{{cite web |url=http://www.law.unimelb.edu.au/alc/wip/anti-terrorism.html |title=Asian Law Centre |access-date=6 April 2007 |url-status = dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20070610041648/http://www.law.unimelb.edu.au/alc/wip/anti-terrorism.html |archive-date=10 June 2007 }} Lindsey, Tim, "Indonesia's New Anti-terrorism Law: Damned if you Do, Damned if you Don't", article at Web site of the University of Melbourne Asian Law Centre, there is no date on the article, but it mentions upcoming 2004 elections and the October 2002 Bali terrorist attack; accessed 6 April 2007</ref>
 
===Penyangkalan teroris di negara ini===
Pada tahun 2002 Hamzah memberikan wawancara kepada [[Australian Broadcasting Corporation]] (ABC), yang menyiarkannya pada tanggal 23 Oktober. Dalam sulih suara yang diputar selama wawancara televisi, seorang jurnalis ABC mengatakan, "Sebelum [[Bom Bali 2002|bom Bali]], Wakil Presiden Hamzah Haz menegaskan tidak ada teroris di Indonesia. Setelah bom tersebut terjadi, ia memberikan pembenaran yang luar biasa untuk pendiriannya:"<ref>{{cite web |url=http://abc.net.au/foreign/stories/s710402.htm |title=Foreign Correspondent – 23/10/2002: Hamzah Haz Interview Transcript |website=[[Australian Broadcasting Corporation]] |access-date=6 April 2007 |url-status = dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20070212201838/http://www.abc.net.au/foreign/stories/s710402.htm |archive-date=12 February 2007 }} Web page titled "Foreign Correspondent / Hamzah Haz Interview Transcript / Broadcast: 23 October 2002 / Reporter: Evan Williams", Australian Broadcasting Corporation Web site, accessed 6 April 2007</ref>
 
:Pernyataan pers Hamzah Haz: “Kalau saya sebagai wakil presiden bilang Indonesia punya teroris, tidak akan ada yang datang ke Indonesia, investor tidak akan datang.”
Pewawancara ABC kemudian mengatakan kepada Hamzah: "Mengingat Bali, komentar tersebut tampaknya tercela, jika Anda tahu ada orang di sini."
 
Hamzah menjawab: "Tidak benar saya melindungi mereka dan saya tidak menyesali apa yang saya katakan, tapi saya mengatakannya di masa lalu – ini berkaitan dengan masa lalu. Tapi sekarang kalau ada hubungannya kita ingin tahu apakah benar Indonesia punya jaringan teroris.”
 
===Tuduhan terorisme Amerika Serikat===
Pada tanggal 3 September 2003 Hamzah menyatakan, "Sebenarnya siapa terorisnya, siapa yang menentang HAM? Jawabannya adalah Amerika Serikat karena menyerang Irak. Apalagi raja terorisnya yang melancarkan perang."<ref name="r">{{Citation
|date = 3 September 2003
|title = Indonesian VP: United States Is 'Terrorist King'
|journal = Reuters
|url = http://www.commondreams.org/headlines03/0903-01.htm
|postscript = .
|url-status = dead
|archive-url = https://web.archive.org/web/20061122021602/http://www.commondreams.org/headlines03/0903-01.htm
|archive-date = 22 November 2006
}}</ref>
 
Menurut ''[[The Sydney Morning Herald]]'', pernyataan Hamzah adalah "serangan pedas yang serupa dengan ucapan banyak pelaku bom Bali". Hamzah juga dikritik karena bergaul secara terbuka dengan beberapa pemimpin Islam garis keras di Indonesia, termasuk Bashir, meskipun setelah serangan teroris di Bali, Hamzah memutuskan hubungan tersebut. Tak lama setelah pernyataan Hamzah, Riza Sihbudi, analis politik [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]], mengatakan kepada kantor berita Detik bahwa Hamzah sepertinya mengejar perolehan suara. “Dia seharusnya tidak berbicara seperti itu karena dia adalah Wakil Presiden”, kata Sihbudi.<ref>[http://www.smh.com.au/articles/2003/09/04/1062548965995.html?from=storyrhs] Moore, Matthew, Herald Correspondent in Jakarta, "Indonesian deputy's attack on US raises fears of split", quote from lead paragraph of news article in ''The Sidney Morning Herald'', 5 September 2003, accessed 6 April 2007</ref>
 
[[Al Jazeera Media Network|Al Jazeera]] melaporkan sehari setelah pernyataan Hamzah bahwa "Belum ada reaksi AS terhadap komentar penghasut terkenal itu."<ref>{{cite web |url=http://english.aljazeera.net/News/archive/archive?ArchiveId=39674 |title="News Archive / Indonesia may prolong Aceh operation" at ''Al Jazeera'' Web site |access-date=28 March 2017 |url-status = bot: unknown|archive-url=https://web.archive.org/web/20070211095309/http://english.aljazeera.net/News/archive/archive?ArchiveId=39674 |archive-date=11 February 2007 }}, accessed 6 April 2007</ref>
 
== Kematian ==