Daftar pela dan gandong negeri-negeri di Pulau Haruku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 59:
| {{center|—}}
| {{center|—}}
| [[Tihulale, Amalatu, Seram Bagian Barat|Tihulale]] mengangkat pela perang dengan [[Amarima Hatuhaha]] yang terdiri dari Rohomoni, Kabauw, Kailolo, Pelauw, dan Hulaliu. Namun, di antarakemudian kelimanyahari hanyapenduduk Tihulale melupakan pela dengan Amarima Hatuhaha, dan baru pada abad ke-20, atas saling membantu dalam pembangunan rumah ibadah, Tihulale dan Kailolo yangmengikrarkan masihkembali setiamasing-masing dengansebagai perjanjiansaudara pela tersebut.
|
|-
Baris 77:
| * [[Buano, Huamual Belakang, Seram Bagian Barat|Buano]]<br /> * [[Ullath, Saparua Timur, Maluku Tengah]]
| * Pulau Seram<br /> * Pulau Saparua
| Ada sumber yang menyebutkan bahwa Kulur dan Oma merupakan ''gandong'', bukannya pela.
|
|
|-
Baris 105:
| {{center|—}}
| Negeri Nolloth, Haruku, dan Sameth (dikenal pula sebagai Nohas atau Nohasa) sering disebut sebagai tiga negeri pela. Namun, catatan sejarah menunjukkan bahwa hanya Nolloth dengan Haruku saja yang mengangkat pela. Pela di antara dua negeri tersebut diikat setelah Raja Markus Risaluan dari Nolloth menikahi putri raja Haruku yang sudah meninggal. Jenis pelanya adalah pela kawin. Sementara itu, tidak pernah ada sumpah pela antara Nolloth dengan Sameth maupun Sameth dengan Haruku. Ketiganya dianggap sebagai tiga negeri pela karena atas bantuan Haruku pada masa lampau, Sameth mengangkat persaudaraan dengan Haruku dan menjadi dua negeri kembar sehingga Nolloth berpela bukan hanya dengan Haruku melainkan pula dengan Sameth.
 
Ada sumber yang menyebutkan bahwa Kairatu dan Sameth bukan terikat pela, melainkan ''gandong''.
|
|-