Hagia Sofia, Istanbul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Illchy (bicara | kontrib)
k Illchy memindahkan halaman Hаgia Sofia ke Hagia Sofia (Istanbul)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Illchy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 73:
Yustinianus memilih ahli fisika, Isidore dari Miletus dan ahli matematika Anthemius dari Tralles sebagai arsitek. Akan tetapi, Anthemius meninggal pada tahun pertama pembangunan. Pembangunan ini dijelaskan dalam ''Tentang Bangunan-bangunan'' (''Peri ktismatōn'', Latin: ''De aedificiis'') dari sejarawan Bizantium bernama [[Procopius]]. Tiang-tiang dan marmer lain didatangkan dari segala penjuru kekaisaran, di seluruh Mediterania. Pendapat bahwa tiang-tiang ini merupakan rampasan dari kota-kota seperti Roma dan Efesus dikemukakan belakangan.<ref>{{cite book|last1=Krautheimer|first1=Richard|title=Early Christian and Byzantine Architecture|date=1986|publisher=Yale University Press/Pelican History of Art|location=New Haven and London|isbn=0-300-05296-0|page=205|edition=4th}}</ref> Meskipun tiang-tiang itu dibuat khusus untuk Hagia Sofia, namun ukurannya tampak bervariasi.<ref>{{cite book|last1=Mango|first1=Cyril|title=Byzantine Architecture|url=https://archive.org/details/byzantinearchite0000mang|date=1985|publisher=Electa/Rizzoli|location=New York|isbn=0-8478-0615-4|page=[https://archive.org/details/byzantinearchite0000mang/page/65 65]|edition=1st}}</ref> Lebih dari sepuluh ribu orang dipekerjakan. Gereja baru ini secara serentak diakui sebagai karya arsitektur besar. Teori-teori [[Heron dari Aleksandria]] mungkin telah digunakan untuk mengatasi tantangan-tantangan yang muncul dalam membangun kubah luas yang membutuhkan ruang sedemikian besar.{{Citation needed|date=October 2010}} Bersama dengan Patriark Menas, kaisar meresmikan basilika ini pada 27 Desember 537, lima tahun sepuluh bulan setelah pembangunan dimulai.<ref name="mw86">Müller-Wiener (1977), p. 86.</ref><ref>"The Chronicle of John Malalas," Bk 18.86 Translated by E. Jeffreys, M. Jeffreys, and R. Scott. Australian Association of Byzantine Studies, 1986 vol 4.</ref><ref>"The Chronicle of Theophones Confessor: Byzantine and Near Eastern History AD 284-813." Translated with commentary by Cyril Mango and Roger Scott. AM 6030 pg 316, with this note: Theophanes' precise date should be accepted.</ref> Sedangkan mosaik yang terdapat di dalam gereja baru selesai pada masa Kaisar [[Yustinus II]] yang memerintah pada tahun 565–578 M.
 
Hagia SophiaSofia menjadi pusat kedudukan [[Patriark Ekumenis Konstantinopel|Patriark Ortodoks Konstantinopel]] dan tempat utama berbagai upacara Kekaisaran Romawi Timur, seperti penobatan kaisar. Seperti gereja-gereja lain di seluruh dunia Kristen, basilika ini memiliki tempat perlindungan dari penganiayaan bagi para pelanggar hukum.
 
Pada 726, Kaisar [[Leo III orang Isauria|Leo III]] mengeluarkan serangkaian keputusan yang melarang masyarakat untuk memberikan penghormatan kepada gambar-gambar, memerintahkan tentara untuk menghancurkan semua ikon, sehingga mengantar pada periode [[ikonoklasme Bizantium]]. Pada masa itu, semua gambar dan patung keagamaan disingkirkan dari Hagia SophiaSofia. Setelah gerakan ini dibendung pada masa Maharani [[Irene dari Athena|Irene]] yang berkuasa pada tahun 797–802, ikonoklasme kembali merebak pada masa Kaisar [[Theophilos (kaisar)|Theophilos]] yang sangat dipengaruhi oleh [[seni rupa Islam]],<ref>{{cite web|url=http://www.ingentaconnect.com/content/routledg/calm/2004/00000016/00000001/art00004 |title=The Abbasid palace of Theophilus: Byzantine taste for the arts of |publisher=Ingentaconnect.com |date=1 March 2004 |accessdate=26 February 2013}}</ref> yang melarang penggambaran makhluk hidup.<ref>Brubaker (2011), p. 115</ref> Theophilos membuat pintu-pintu perunggu bersayap dua, yang memperlihatkan monogramnya, di pintu masuk gereja bagian selatan.
 
Basilika ini mengalami kerusakan pertama kali dalam kebakaran besar tahun 859, dan kemudian saat gempa bumi pada 8 Januari 869, yang membuat sebagian kubahnya runtuh. Kaisar Basilius I memerintahkan agar gereja ini diperbaiki.
 
Pada masa pendudukan Konstantinopel pada [[Perang Salib Keempat]], gereja ini dijarah dan dinodai oleh Tentara Salib, sebagaimana dijelaskan oleh sejarawan Bizantium Niketas Choniates. Pada masa [[Kekaisaran Latin|pendudukan Latin di Konstantinopel]] (1204–1261), gereja ini berubah menjadi Katedral Katolik Roma. [[Baudouin I dari Konstantinopel|Baldwin I]] dimahkotai sebagai kaisar pada 16 Mei 1204 di Hagia SophiaSofia, dengan upacara yang pelaksanaannya menggunakan adat Bizantium. [[Enrico Dandolo]], [[Doge Venesia|''Doge'']] [[Republik Venesia]] yang memimpin pendudukan dan invasi terhadap Konstantinopel oleh Tentara Salib Latin pada 1204, dimakamkan di dalam gereja ini. Makam yang telah terukir namanya, yang menjadi bagian dari dekorasi lantai, diludahi oleh banyak masyarakat Romawi Timur yang merebut kembali Konstantinopel pada tahun 1261 M.<ref>{{cite web|url=http://www.teslasociety.com/hagiasophia.htm |title=Hagia Sophia |publisher=Teslasociety.com |accessdate=26 February 2013}}</ref>{{Better source|reason=Not a reliable source|date=April 2015}} Akan tetapi, saat restorasi yang dipimpin oleh Fossati bersaudara sepanjang tahun 1847–1849, timbul keraguan terhadap keaslian makam doge tersebut; tampaknya lebih seperti sebuah peringatan simbolis daripada situs pemakaman.
 
Setelah direbut kembali pada 1261 oleh bangsa Bizantium, gereja ini dalam keadaan bobrok. Pada 1317, Kaisar [[Andronikos II Palaiologos|Andronikus II]] memerintahkan agar empat penopang (Πυραμὶδας, [[bahasa Yunani]]:"Piramídas") baru dibangun di sisi timur dan utara gereja, pembiayaannya menggunakan warisan dari mendiang istrinya, Irene.<ref name=mw91>Müller-Wiener (1977), p. 91.</ref> Kubah gereja mengalami keretakan setelah gempa bumi bulan Oktober 1344, dan beberapa bagian bangunan runtuh pada 19 Mei 1346; alhasil gereja ini ditutup sampai 1354 saat perbaikan dilakukan oleh arsitek-arsiteknya, Astras dan Peralta.
Baris 87:
[[Konstantinopel]] ditaklukkan oleh Utsmani pada 29 Mei 1453. Banyak catatan yang merekam kejadian itu, walaupun beberapa ditulis sekian lama setelah peristiwa tersebut terjadi dan masing-masing menyatakan sebagai catatan yang mendekati aslinya. Baik Yunani, Italia, Slavia, Turki, dan Rusia, semuanya memiliki versi mereka masing-masing yang mungkin sulit untuk disatukan.<ref>"[http://www.historytoday.com/judith-herrin/fall-constantinople The Fall of Constantinople]", History Today</ref> Salah satu versi cerita tersebut adalah yang ditulis sejarawan kontemporer Inggris bernama [[:en:Steven Runciman|Steven Runciman]] yang dikenal karena bukunya yang berjudul ''[[:en:A History of the Crusades|A History of the Crusades]]''.<ref>Mark K. Vaughn, review of Tyerman, ''God's War: A New History of the Crusades'', in ''Naval War College Review'' (2007), 60#2, p. 159<!-- ISSN/ISBN needed --></ref>
 
Setelah penaklukan, Hagia SophiaSofia, disebut Aya Sofya dalam pelafalan Turki, diubah menjadi masjid kekaisaran. Meskipun demikian, keberadaan Gereja Kristen Ortodoks tetap diakui, sebagaimana dalam sistem ''millet'' Utsmani yang memberikan agama non-Islam kewenangan khusus dalam mengatur urusan masing-masing.<ref>[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/177174/Eastern-Orthodoxy/59584/Orthodoxy-under-the-Ottomans-1453-1821#ref64189 Encyclopedia Britannica online, Eastern Orthodoxy (Christianity)]</ref> Gennadius Scholarius lantas ditetapkan sebagai Patriark Konstantinopel pertama pada masa Utsmani, kemudian menetapkan kedudukannya di [[Gereja Rasul Suci]],<ref>Müller-Wiener, Wolfgang (1977). ''Bildlexikon zur Topographie Istanbuls: Byzantion, Konstantinupolis, Istanbul bis zum Beginn d. 17 Jh.'' (in German). Tübingen: Wasmuth. ISBN 978-3-8030-1022-3, 406</ref> yang kemudian berpindah ke [[Gereja Pammakaristos]].
 
[[Berkas:Istanbul.Hagia Sophia026.jpg|jmpl|225px|Pondok Sultan (''Sultan Mahfili'') di bagian dalam Aya Sofya, tempat sultan melakukan shalat jamaah tanpa diketahui jamaah lain]]
Baris 102:
| year = 1926
| pages=[https://archive.org/details/ldpd_6352599_000/page/n163 138]–148
| isbn = }}</ref> dan [[Cristoforo Buondelmonti]] dari [[Firenze]]),<ref>G. Gerola, "Le vedute di Costantinopoli di Cristoforo Buondemonti," SBN 3 (1931): 247–79.</ref> gereja saat itu dalam keadaan bobrok, dengan beberapa pintu telah terlepas dari engselnya. Mehmed II memerintahkan perbaikan dan pengubahannya menjadi masjid. Mehmed menghadiri ibadah Jumat yang pertama kalinya di masjid pada 1 Juni 1453.<ref name=mb288>Mamboury (1953), p. 288.</ref> Hagia SophiaSofia menjadi masjid kekaisaran pertama di Istanbul.<ref name=ne13>Necipoĝlu (2005), pg. 13</ref> Pada [[wakaf]] yang bersangkutan dianugerahkan sebagian besar rumah yang saat ini berdiri di kota tersebut dan daerah yang kelak menjadi [[Istana Topkapı]].<ref name=mw91/> Sejak tahun 1478, sebanyak 2.360 toko, 1.360 rumah, 4 karavanserai, 30 toko ''boza'', dan 23 toko domba memberikan penghasilan mereka untuk yayasan tersebut.<ref name=bo145>Boyar & Fleet (2010), p. 145</ref> Melalui piagam kekaisaran tahun 1520 (926 H) dan 1547 (954 H), berbagai toko dan bagian dari [[Grand Bazaar, Istanbul|Grand Bazaar]] dan pasar-pasar lain, juga ditambahkan ke dalamnya.<ref name=mw91/>
 
[[Berkas:Fountain Hagia Sophia 2007 002.jpg|jmpl|kiri|Air mancur (''Şadırvan'') untuk wudhu]]
Baris 119:
Kesultanan Utsmani runtuh pada November 1922 M dan digantikan oleh Republik Sekuler Turki. Presiden pertamanya, [[Mustafa Kemal Atatürk]] memerintahkan penutupan Aya Sofya pada 1931 M untuk umum, dan dibuka empat tahun setelahnya pada 1935 M sebagai museum. Karpet untuk ibadah shalat dihilangkan, plester dan cat-cat kaligrafi dikelupas, menampakkan kembali lukisan-lukisan Kristen yang tertutupi selama lima abad. Sejak saat itu, Aya Sofya dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul.
 
[[Berkas:Christ Pantocrator Deesis mosaic Hagia Sophia.jpg|jmpl|kiri|Sebuah mozaik [[Yesus]] di Hagia SophiaSofia]]
 
Penggunaan Aya Sofya sebagai tempat ibadah dilarang keras oleh pemerintah Turki yang berhaluan sekuler.<ref>{{cite web |url=http://www.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=343 |title=Ýstanbul Tanýtýmý - Ayasofya Müzesi |publisher=Istanbul.gov.tr |accessdate=4 December 2011 |archive-date=2012-01-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120124014309/http://www.istanbul.gov.tr/Default.aspx?pid=343 |dead-url=yes }}</ref> Namun demikian, perintah itu melunak ketika pada 2006, pemerintah Turki mengizinkan alokasi khusus untuk sebuah ruangan doa Kristen dan museum Muslim staf dan sejak tahun 2013,<ref>[http://arsiv.sabah.com.tr/2006/07/04/gnd102.html İbadete açık Ayasofya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120413220520/http://arsiv.sabah.com.tr/2006/07/04/gnd102.html |date=2012-04-13 }} {{tr icon}}</ref> muazin mengumandangkan adzan dari menara museum dua kali saat siang hari.<ref>{{cite web|title=Ayasofya'da ezan okunuyor, duydunuz mu?|url=http://timeturk.com/m/haber.asp?id=585327|publisher=Timeturk|accessdate=16 July 2013}}</ref>
Baris 134:
Pada Bulan Juni 2020, beberapa Uskup Katolik di Turki dan tokoh-tokoh Katolik Roma menyatakan dukungan secara tidak langsung terhadap keputusan pemerintah Turki atas status Aya Sofia. Menurut mereka, Permerintah Turki memiliki kedaulatan untuk menentukan eksistensi dan status Aya Sofia. Sedangkan Patriarki Armenia mendukung keputusan pemerintah disertai dengan harapan agar selain dialih-fungsikan sebagai masjid, pada bagian tertentu di Aya Sofia diberikan ruangan untuk tempat beribadah umat Kristen. Hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan pesan perdamaian, toleransi, dan hubungan yang lebih erat antara Islam dan Kristen.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/qciifh440|title=Uskup Katolik: Hagia Sophia Sepenuhnya Hak Turki|date=2020-06-26|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-07-16}}</ref>
 
Akhirnya pada tanggal 10 Juli 2020, Pengadilan tinggi Turki membatalkan keputusan 1943 yang mengubah status Aya Sofia menjadi museum. Seiring dengan keputusan tersebut, pada tanggal yang sama Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengeluarkan dekrit yang berisi ''"Hagia SophiaSofia kembali ke fungsinya semula sebagai tempat ibadah umat Islam. Ibadah pertama bisa dilakukan mulai 24 Juli mendatang."''<ref>{{Cite web|url=https://twitter.com/rterdogan/status/1281589428469760000?|title=https://twitter.com/rterdogan/status/1281589428469760000?|website=Twitter|language=id|access-date=2020-07-16}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.npr.org/2020/07/10/889691777/turkish-court-ruling-clears-way-for-hagia-sophia-to-be-converted-to-a-mosque|title=Turkey Converts Istanbul's Iconic Hagia Sophia Back Into A Mosque|website=NPR.org|language=en|access-date=2020-07-16}}</ref><ref>{{Cite news|title=Turkey turns iconic Istanbul museum into mosque|url=https://www.bbc.com/news/world-europe-53366307|newspaper=BBC News|date=2020-07-10|access-date=2020-07-16|language=en-GB}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://riaupos.jawapos.com/internasional/12/07/2020/234735/turki-putuskan-hagia-sophia-jadi-masjid.html|title=Turki Putuskan Hagia Sophia Jadi Masjid|last=Pos|first=Riau|date=2020-07-12|work=RiauPos.co|language=id|access-date=2020-07-16}}</ref> Meskipun telah beralih-fungsi sebagai masjid, Aya Sofia tetap terbuka untuk umum yang ingin berkunjung ke Aya Sofia.
 
== Surat-surat di Hagia Sofia ==