Rumah Singgah Gerilya Soedirman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan gambar Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor |
menambahkan judul |
||
Baris 1:
[[Berkas:Rumah Singgah Gerilya Soedirman (1).jpg|jmpl|350x350px|Rumah gerilya jendral Soedirman]]
'''Rumah Singgah Gerilya
== Sejarah Rumah Singgah ==
Dahulunya, rumah ini dimiliki oleh mantan lurah parangtritis, kapten Hadi Darsono. Rumah ini dulunya digunakan sebagai tempat tinggal sekaligus kantor kelurahan parangtritis. Rumah ini pernah disinggahi oleh jendral Soedirman dalam Perang Gerilya. Rumah ini dibangun oleh orang tua dari Kapten Hadi Darsono, yang bernama Jiwareja III. Jiwera III menjabat sebagai ulu-ulu. sedangkan Kapten Hadi Darsono adalah seorang bekas tentara PETA yang berpangkat kapten yang setelah masa nya selesai, beliau menjabat sebagai lurah di parangtritis yamg pertama. Saat ini di depan rumah induk didirikan prasasti untuk mengenang perjalanan gerilya jendral Soedirman. Prasasti tersebut berisikan : pada tanggal 19 Desember 1948 tentara Belanda menyerbu Yogyakarta.
== Rute Gerilya Jenderal Soedirman ==
== Jendral Soedirman di Rumah Singgah ==▼
Rute yang dilalui oleh jendral Soedirman ketika melakukan Gerilya adalah dari Yogyakarta menuju Pacitan.beliau selalu diintai oleh pasukan Belanda, maka dari itu, pada saat melakukan perjalanan beliau kerap kali harus memutar otak untuk mengelabuhi pasukan Belanda. Bahkan tak jarang beliau harus berhadapan oleh pasukan Belanda.
Jenderal Soedirman beserta pasukannya berangkat dari Yogyakarta melewati jalur selatan menuju timur melalui bantul, Palbapang, Bakulan, Kretek, Grogol, Parangtritis, Karangtengah, Panggang, Paliyan (Karangduwet), Playen, Siyono, Wonosari, Semanu, Bedoyo, Pracimantoro, Pulo, Karangbendo, Eromoko, Wuryantoro, Wonogiri, Jatisrono, Slogohimo, Purwantoro, Sumoroto, Ponorogo, Jetis, Sambit, Sawo, Tumpakpelem, Nglongsor, Tugu, Trenggalek, Bendorejo, Kalangbret, Kediri, Sukorame, Karangnongko, Pekso, Krampyang, Bajulan, Salamjudeg, Makuto, Sawahan, Ngliman, Gimbal, Gedangklutuk, Selayang, Serang, Jambu, Wayang, sampai ke Banyutowo.
Alasan jenderal Soedirman singgah di Bantul, khususnya di Pundong dikarenakan kondisi geografis
https://disbud.bantulkab.go.id/hal/lain-lain-bidang-warisan-budaya-galeri-foto-cagar-budaya-bagian-ii
|