Tag: Suntingan perangkat selulerSuntingan peramban selulerSuntingan seluler lanjutan
Baris 58:
===1948 hingga 1951===
Dari tahun 1948 hingga 1951, Gunung Hibok-Hibok terus bergemuruh dan mengeluarkan asap. Terjadi juga tanah longsor dan gempa bumi yang diikuti dengan pembangunan kubah dan nueemunculnya ardenteawan panas. [[Letusan PeléanPelée]] pada tahun 1948 dari kawah Kanangkaan hanya menyebabkan sedikit kerusakan dan korban jiwa. Letusan tahun 1949 yang berasal dari kawah Itum menyebabkan 79 orang meninggal dunia akibat tanah longsor. Pada pagi hari tanggal 4 Desember 1951, gunung berapi tersebut kembali meletus. Namun kali ini, bencana tersebut mengeluarkan lava mendidih, gas beracun, dan tanah longsor yang cukup besar untuk menghancurkan hampir 19 kilometer persegi (7,3 mil persegi) daratan khususnya di [[Mambajao, Camiguin|Mambajao]]. Secara keseluruhan, lebih dari 3.000 orang tewas. Sebelum letusan Gunung Hibok-Hibok pada tahun 1951, populasi Camiguin telah mencapai 69.000 jiwa. Setelah letusan, populasinya berkurang menjadi sekitar 34.000 karena emigrasi besar-besaran.
Ahli vulkanologi mengamati pola letusan yang diamati selama letusan tahun 1948–1952 (siklus empat fase) yang dimulai dengan keluarnya uap dalam waktu singkat dari kawah dan longsoran material vulkanik, diikuti denganoleh ledakan atau semburan uap yang mengeluarkan awan uap tebal. , abu dan material vulkanik fragmentaris lainnya denganyang memiliki kemungkinan besar berkembangnya aliranawan piroklastikpanas. Fase ketiga melibatkan letusan material pijar, emisi abu dan uap dalam jumlah besar, pembentukan aliran dan sesekali letusan kawah kecil, dan akhirnya penurunan uap dan ejeksi[[ejekta]] lainnya dari kawah.