Sulaiman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tuan Falanab (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tuan Falanab (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 124:
Sebagaimana para nabi yang lain, pesan ketauhidan (mengesakan Allah) dalam kisah Sulaiman juga sangat menonjol, seperti saat Sulaiman mengajak Balqis berserah diri kepada Allah. Tradisi Islam biasanya tidak menerima pernyataan bahwa Sulaiman (Salomo) menjadi penyembah berhala sebagaimana dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Al-Qur'an sendiri menyatakan bahwa Sulaiman tidak kafir, tetapi setanlah yang kafir dan mengajarkan sihir.<ref>Al-Baqarah (2): 102</ref>
 
Disebutkan bahwa pada hari kiamat kelak, Allah menjadikan Sulaiman (Salomo) sebagai ''[[hujjah]]'' (alasan) bagiuntuk para penguasa dan orang kaya.<ref>''Tarikh Dimasq'' (10/82)</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=395}} Maknanya adalah orang-orang di hari kiamat kelak tidak bisa beralasan bahwa mereka tidak bisa beribadah karena disibukkan dengan kekayaan dan kekuasaan, lantaran Sulaiman (Salomo) yang kekuasaannya lebih besar dan kekayaannya lebih banyak saja tetap taat beribadah kepada Allah.<ref>{{Cite web|url=https://islam.nu.or.id/post/read/114412/4-hamba-yang-akan-jadi-hujjah-allah-di-akhirat-|title=Hamba yang Menjadi Hujjah Allah|last=Wijaya|first=M. Tatam|date=11 Desember 2019|website=NU Online|access-date=9 April 2020}}</ref>
 
== Dinasti Salomo ==