Pembunuhan Edi Candra Purnama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pandujaya.w2 (bicara | kontrib)
Nama Lain
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Pandujaya.w2 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 55:
 
Setelah pembunuhan terungkap, Aulia hanya mampu membayar sebagian kecil dari janji pembayaran kepada para eksekutor, yaitu sebesar Rp 8 juta.<ref>{{Cite web|title=Kaki Diikat Pembunuh Bayaran, Edi Sempat Menyakar Lengan Aulia|url=https://m.jpnn.com/amp/news/kaki-diikat-pembunuh-bayaran-edi-sempat-menyakar-lengan-aulia|website=m.jpnn.com|access-date=2024-06-19}}</ref> Dua dari empat eksekutor ditangkap di Lampung, dan salah satu dari mereka ditembak karena mencoba melarikan diri.<ref>{{Cite web|last=Putri|first=Zunita|title=Dua Eksekutor Pupung-Dana Didakwa Lakukan Pembunuhan Berencana|url=https://news.detik.com/berita/d-4888724/dua-eksekutor-pupung-dana-didakwa-lakukan-pembunuhan-berencana|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-06-19}}</ref>
 
== Putusan Mahkamah Agung ==
 
Pada 2020, [[Mahkamah Agung Republik Indonesia]] melalui [[Pengadilan Negeri Jakarta Selatan]] mengeluarkan putusan nomor 55/Pid.B/2020/PN Jkt.Sel terkait kasus pidana yang melibatkan Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin Oktavianus Robert. Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin Oktavianus Robert didakwa atas tuduhan [[pembunuhan berencana]]. Kedua terdakwa ditahan dalam [[Rumah Tahanan Negara]] sepanjang proses persidangan, dengan berbagai perpanjangan masa penahanan yang diberikan oleh pihak berwenang.<ref>{{Cite web|date=2020|title=Putusan Mahkamah Agung|url=https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11eb14e921afe81aa527313133353039/pdf/6a36a8e9d58c934e78e2cf004d5229ef|access-date=2024-07-30}}</ref>
 
=== Dakwaan ===
Penuntut Umum mendakwa kedua terdakwa dengan Pasal 340 jo. 55 ayat (1) ke-1 KUHP, yang mengatur tentang [[pembunuhan berencana]]. Berdasarkan bukti-bukti dan keterangan saksi yang diajukan, Penuntut Umum menuntut agar kedua terdakwa dijatuhi hukuman mati.<ref>{{Cite web|date=2020|title=Putusan Mahkamah Agung|url=https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11eb14e921afe81aa527313133353039/pdf/6a36a8e9d58c934e78e2cf004d5229ef|access-date=2024-07-30}}</ref>
 
=== Putusan Pengadilan ===
Setelah melalui proses persidangan yang meliputi pemeriksaan saksi, barang bukti, dan mendengarkan pembelaan dari penasihat hukum terdakwa, [[Pengadilan Negeri Jakarta Selatan]] memutuskan bahwa kedua terdakwa, Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin Oktavianus Robert, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pembunuhan berencana. Oleh karena itu, pengadilan menjatuhkan [[hukuman mati]] kepada kedua terdakwa.<ref>{{Cite web|date=2020|title=Putusan Mahkamah Agung|url=https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11eb14e921afe81aa527313133353039/pdf/6a36a8e9d58c934e78e2cf004d5229ef|access-date=2024-07-30}}</ref>
 
=== Barang Bukti ===
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan termasuk beberapa barang seperti struk pembelian obat, alat-alat yang digunakan dalam perencanaan pembunuhan, dan uang tunai. Beberapa barang bukti tersebut diputuskan untuk dimusnahkan, sementara yang lainnya disita untuk negara atau dikembalikan kepada pihak yang berhak.<ref>{{Cite web|date=2020|title=Putusan Mahkamah Agung|url=https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11eb14e921afe81aa527313133353039/pdf/6a36a8e9d58c934e78e2cf004d5229ef|access-date=2024-07-30}}</ref>
 
=== Biaya Perkara ===
Biaya perkara dibebankan kepada negara, dengan jumlah sebesar Rp 5.000 untuk masing-masing terdakwa.<ref>{{Cite web|date=2020|title=Putusan Mahkamah Agung|url=https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11eb14e921afe81aa527313133353039/pdf/6a36a8e9d58c934e78e2cf004d5229ef|access-date=2024-07-30}}</ref>
 
== Reaksi ==