Sejarah militer Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Laindan (bicara | kontrib)
#1Lib1Ref #1lib1ref #1lib1refid
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Illchy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 30:
{{Main|Zaman Jōmon}}
 
[[Jōmon]] adalah pemukim pertama di [[Kepulauan Jepang]]. [[Zaman Jōmon]] adalah waktu dalam [[Sejarah Jepang|prasejarah Jepang]] antara {{circa}}&nbsp;[[Paleolitikum Akhir|14,000]]–1000 SM{{sfn|Habu|2004|pp=3, 258}}<ref>{{cite journal |author1=Timothy Jinam |author2=Hideaki Kanzawa-Kiriyama |author3=Naruya Saitou |date=2015 |title=Human genetic diversity in the Japanese Archipelago: dual structure and beyond |journal=Genes & Genetic Systems |volume=90 |issue=3 |pages=147–152 |doi=10.1266/ggs.90.147 |pmid=26510569 |doi-access=free }}</ref><ref>{{citation|last=Robbeets|first=Martine|title=Diachrony of Verb Morphology: Japanese and the Transeurasian Languages|url=https://books.google.com/books?id=1u8xCgAAQBAJ|year=2015|publisher=De Gruyter|isbn=978-3-11-039994-3|page=26}}</ref> di mana Jepang dihuni oleh budaya [[pemburu-pengumpul]], yang mencapai tingkat [[sedentisme]] dan kompleksitas budaya yang cukup tinggi. Nama "bertanda tali" pertama kali diterapkan oleh sarjana Amerika [[Edward S. Morse]], yang menemukan [[serpihan]] dari [[Tembikar Jōmon|tembikar]] pada tahun 1877 dan kemudian menerjemahkannya ke dalam [[bahasa Jepang]] sebagai ''jōmon''.<ref name="Mason, 14">Mason, 14</ref> The pottery style characteristic of the first phases of Jōmon culture was decorated by impressing cords into the surface of wet clay and is generally accepted to be among the oldest in East Asia and the world.<ref>{{cite journal | last1 = Kuzmin | first1 = Y.V. | year = 2006 | title = Chronology of the Earliest Pottery in East Asia: Progress and Pitfalls | url = https://archive.org/details/sim_antiquity_2006-06_80_308/page/362 | journal = Antiquity | volume = 80 | issue = 308| pages = 362–371 | doi=10.1017/s0003598x00093686| s2cid = 17316841 }}</ref>
 
Menjelang akhir [[zaman Jōmon]] ({{circa|1000 SM}}), desa dan kota menjadi dikelilingi oleh [[parit]] dan pagar kayu karena meningkatnya kekerasan di dalam atau di antara masyarakat. Pertempuran dilakukan dengan senjata seperti [[pedang]], [[umban]], [[tombak]], [[busur (senjata)|busur]] dan [[panah]]. Beberapa sisa-sisa manusia ditemukan dengan luka panah.