Kiblat (majalah): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
Di jajaran pengasuh dan redaksi ''Kiblat'' berhimpun sejumlah tokoh Islam lintas organisasi, seperti: K.H.M. Dachlan, H. [[Anwar Tjokroaminoto]], Prof. Dr. [[Hamka]], Prof. K.H. Farid Ma’ruf, K.H. [[Rusli Abdul Wahid]], K.H. [[Syukri Ghozali]], K.H. Hasan Basri, Junan Helmi Nasution, H. Chairuddin Sjaukani, H. Bakri Sudja, [[Mohammad Natsir]], Prof. Dr. [[Abu Hanifah (menteri)|Abu Hanifah]], Imron Rosjadi, [[Jusuf Wibisono]], Drs. [[Zuber Usman]], Dr. Fuad Mohd Fahruddin, Dr. A. Wahid Salayan, H. Rus’an, H.A. [[Malik Ahmad]], St. Chazy, Prof. Drs. Hasbullah Bakry, dr. Dede Kusmana, H. Hanan Rafiie, dan Ny. Par Sjachlan.
Menurut catatan [[Muhammad Fuad Nasar]], pemberian nama ''Kiblat'' adalah atas masukan Menteri Agama [[Fakih Usman]]. Cikal bakalnya berawal dari buletin Yayasan Perjalanan Haji Indonesia (YPHI) pada 20 Mei 1953. Setelah A. Musaffa Basjyr wafat, ''Kiblat'' dinahkodai oleh Mayor Jenderal (Purn.) M. Muchlas Rowi sebagai pemimpin umum dan [[Endang Basri Ananda]] sebagai pemimpin redaksi.<ref>{{Cite book|date=1994|url=https://www.google.co.id/books/edition/Panji_masyarakat/gNzoAAAAMAAJ|title=Panji masyarakat|publisher=Yayasan Nurul Islam|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=Hakiem|first=Lukman|url=https://www.google.co.id/books/edition/Dari_Panggung_Sejarah_Bangsa/cUkQEAAAQBAJ|title=Dari Panggung Sejarah Bangsa: Belajar dari Tokoh dan Peristiwa|publisher=Pustaka Al-Kautsar|language=id}}</ref>
Pada 4 Oktober 1988, YPHI bekerja sama dengan Yayasan Ya Bunayya (yang dipimpin Ir. Aminuddin Dahlan) mendirikan Yayasan Penerbit Kiblat. Seiring itu, terjadi perubahan manajemen yang diikuti protes sejumlah wartawan dan menyebabkan majalah ini sempat menghilang dari peredaran. Pada akhir tahun, ''Kiblat'' muncul kembali dengan sejumlah perubahan, mulai dari logo dan penambahan rubrik baru.<ref>{{Cite book|last=Kurniawan Junaedhie|first=|date=1995|url=https://www.google.co.id/books/edition/Rahasia_dapur_majalah_di_Indonesia/vAtlAAAAMAAJ?gbpv=1|title=Rahasia dapur majalah di Indonesia|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-605-293-6|language=id|url-status=live}}</ref> Pada 8 November 1989, PHI memutuskan perjanjian dengan Yayasan Ya Bunayya karena dianggap tidak memenuhi ketentuan kerja sama. Namun, ''Kiblat'' tak dapat bertahan lama dan akhirnya berhent terbit pada 1991.<ref>{{Cite book|date=1994|url=https://www.google.co.id/books/edition/Media_dakwah/CMfXAAAAMAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=%22manajemen+lama+ke+manajemen+baru+.+EBA+bahkan+*%22&dq=%22manajemen+lama+ke+manajemen+baru+.+EBA+bahkan+*%22&printsec=frontcover|title=Media dakwah|publisher=Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia|language=id}}</ref>
|