Ilias: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 283:
 
Di dalam ''Ilias'', ketidakkonsistenan sintaktis mungkin saja adalah suatu tradisi lisan. Sebagai contoh, Dewi Afrodite disifatkan sebagai "pecinta-tawa", kendati terluka parah diserang Diomedes (Parwa V, 375); dan tokoh-tokoh dewata yang dihadirkan dapat saja merupakan hasil pencampuradukkan mitologi [[Peradaban Mikenai|Mikene]] dengan mitologi [[Zaman Kegelapan Yunani|Abad Kegelapan Yunani]] (sekitar tahun 1150–800 Pramasehi), dengan menyejajarkan para menak ''basileis'' yang berkuasa turun-temurun (para pemimpin yang lebih rendah kelas sosialnya) dengan dewa-dewi rendahan, misalnya tokoh [[Skamandros]], dan lain-lain.<ref>Toohey, Peter (1992). ''Reading Epic: An Introduction to the Ancient Narrative''. New Fetter Lane, London: Routledge.</ref>
 
=== Dewasa ini ===
Anak-anak di negara [[Yunani]] sekarang ini diajari ''Ilias'' dan ''Odiseya'' di sekolah sebagai mata pelajaran wajib. Dengan cara ini mereka dapat mengetahui [[mitologi Yunani|mitologi]], [[Sejarah Yunani|sejarah]], adat-istiadat dan tata susila purba tanah air mereka, sekaligus menelaah puisi Homeros.{{Citation needed|date=December 2020}}
 
== Penggambaran peperangan ==