Pengalaman keagamaan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
tambah konten : kensho |
→Islam: tambah konten empat tahapan |
||
Baris 113:
=== Islam ===
{{Utama|en:Haqiqa}}
Sementara semua Muslim percaya bahwa mereka ada di jalan ke Tuhan dan menjadi dekat dengan Tuhan di surga-setelah mati dan “''Final Judgement''” – sufi percaya bahwa ada kemungkinan untuk menjadi dekat dengan Tuhan dan mengalami pengalaman kedekatan ini saat masih hidup.<ref>Godlas, A. "[http://islam.uga.edu/sufismintro.html Sufism: an Introduction]". ''Islam and Islamic Studies Resources''. University of Georgia. Archived from the original on 2021-05-12. Retrieved 2022-01-20.</ref>
[[Berkas:Syariah-thariqah-hakikah2.jpg|jmpl|'''"Tariqat" in the Four Spiritual Stations:''' The Four Stations are Sharia, Ṭarīqah, Haqiqa, and the fourth station marifa, which is considered "unseen" and actually located at ''the center'' of the ''haqiqa'' region. It is the essence of all four stations.]]
Tariqa, merupakan jalur dimana mistis berjalan, telah di definisikan sebagai ''<nowiki/>'the path which comes out of the Shariah, for the main road is called shar, the path, tariq.''' Tidak ada pengalaman mistis yang dapat di realisasikan jika perintah yang mengikat dari shariah tidak didahului dengan keimanan terlebih dahulu. Bagaimanapun Tariqa merupakan jalan yang lebih sempit dan sulit untuk dilewati. Hal itu mengarah ke mahiran, yang di sebut salik (wayfarer) dalam suluk-nya (wandering), melalui stasiun yang berbeda (maqam) sampai dia meraih goal-nya, tauhid yang sempurna, mempercayai Tuhan adalah satu.<ref>Schimmel, Annemarie (1975). ''Mystical Dimensions of Islam''. University of North Carolina Press. ISBN <bdi>0807812714</bdi>.p.99.</ref>
Terdapat empat tahapan dalam sufisme :<ref>{{Cite journal|date=2023-10-30|title=Haqiqa|url=https://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Haqiqa&oldid=1182569436|journal=Wikipedia|language=en}}</ref>
# '''Shariat''' : Shari’a adalah hukum islam atau legal islam yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah. Tahapan pertama dari sufi adalah menaati semua aspek dari hukum tersebut dengan sempurna. Tujuan dari ini adalah untuk membuktikan cinta mereka kepada Tuhan, dengan disiplin dan ketaatan. Setelah sufi telah hidup berdasarkan Shariah, dia siap untuk lanjut ke tahapan ke dua. Ketaatan adalah tahapan penting karena membawa keinginan Tuhan diatas kebutuhan fisik serta membersihkan spirit, yang di perlukan untuk tahapan ke-dua.<ref>Chittick, 172.</ref>
# '''Tariqat''' : Tariqat berarti jalan dan bermakna persaudaraan Sufi atau rantai atau order.<ref>Renard, 307</ref> Order atau pemerintahan dijalankan oleh shaykhs, pemimpin spiritual dan mentor. Shaykhs di identifikasi dari tanda Tuhan seperti kemampuan melakukan suatu mukzijat.<ref>Hoffman, 128.</ref> Shaykhs biasanya sering mengetest sufi baru dengan mengacuhkannya, menyuruh malakukan suatu yang memalukan atau berlaku kasar kepada mereka. Jika lulus tiga tes ini dia mengenalkan ''awrad'' , suatu doa yang berurutan. Doa ini harus di palajari terlebih dahulu sebelum dibacakan karena kesalahan dalam melakukan doa ini adalah dosa. Saat sufi baru telah belajar dan membaca ''awrad'' dalam jangka waktu tertentu, dia seharusnya mengalami ''vision'' dan ''revelation'' dari Tuhan. Sufi percaya bahwa pada titik ini sufi baru dapat melihat sesuatu yang tertutup dari kebanyakan orang.<ref>Hoffman, 133</ref>
# '''Haqiqat''' : Haqiqat konsep yang sulit untuk di terjemahkan. Buku Islamic Philosophical Theology mendefinisikan-nya sebagai "''what is real, genuine, authentic, what is true in and of itself by dint of metaphysical or cosmic status",''<ref>Morewedge, 101</ref> dimana sebuah penjelasan yang valid tetapi tidak menjelaskan peran di dalam sufisme. Haqiqa mungkin lebih baik di definisikan sebagai pengatahuan yang berasal dari hubungan dengan Tuhan, pengetahuan yang hanya di peroleh setelah melakukan tariqat.<ref>''Maʿrifa''. Encyclopedia Britannica. 24 August 2011. Retrieved 17 January 2022.</ref>
# '''''Marifat''' : Marifat'' adalah pengetahuan yang di dapatkan melalui pengalaman. Hal ini adalah istilah yang digunakan Muslim untuk menjelaskan pengetahuan ''spiritual truth'' (''Haqiqat'') telah hidup melalui pengalaman.
=== Buddhism ===
|