Cestoda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Penambahan referensi #1lib1ref #1lib1refID #1lib1ref2024
Thersetya2021 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 32:
Cacing pita dewasa memiliki skoleks (kepala), leher pendek, dan strobila (tubuh bersegmen) yang disusun dari proglotid-proglotid. Cacing pita melekatkan dirinya pada bagian dalam usus inang menggunakan skoleks, yang umumnya memiliki kait, alat pengisap, atau keduanya. Cestoda tidak mempunyai mulut dan mereka mengisap [[nutrien]] secara langsung dari saluran pencernaan inangnya. Leher cacing secara terus-menerus menghasilkan proglotid. Dalam setiap proglotid terdapat saluran reproduksi. Proglotid matang dipenuhi telur dan akan terpisah dari tubuh cacing dan meninggalkan tubuh inang, baik secara pasif di tinja inang atau bergerak secara aktif. Semua cacing pita bersifat [[hermafrodit]] karena tiap individu memiliki organ reproduksi jantan dan betina sekaligus.
 
Manusia dapat terinfeksi beberapa spesies cacing pita jika memakan daging yang kurang matang, seperti daging babi (yang mengandung ''[[Taenia solium]]''), daging sapi (''[[Taenia saginata|T. saginata]]''), andan ikan (''Diphyllobothrium''), atau jika mereka tinggal atau makan makanan yang disiapkan dengan higiene yang tidak memadai (''[[Hymenolepis]]'' atau ''[[Echinococcus]]'').
 
== Pohon filogeni ==