Nama-nama bilangan besar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah definisi penggunaan bilangan besar |
melengkapi teks, masih ambigu karena diterjemahkan dari DeepL. |
||
Baris 333:
Nama-nama bilangan besar yang jumlahnya sangat banyak dan beragam ini memiliki eksistensi yang lemah, jarang ditemukan. Bahkan nama-nama yang umum seperti sekstiliun pun, jarang digunakan, karena dalam konteks [[Ilmu|sains]] dan [[astronomi]] dimana bilangan besar sering muncul, nama-nama tersebut hampir selalu ditulis dengan [[notasi ilmiah]]. Dalam notasi ini, bilangan besar dinyatakan sebagai 10 dengan [[Tika atas|superskrip]] numerik, misalnya "Emisi sinar-X dari galaksi radio adalam 1,3 × 10<sup>45</sup> joule." Bila bilangan seperti 10<sup>45</sup> perlu diucapkan dengan kata-kata, bilangan tersebut cukup diucapkan sebagai "sepuluh pangkat empat puluh lima." Dan ini jelas lebih mudah dan jelas dibandingkan dengan mengucapkan "[[quattuordecillion]]", yang ambigu karena memiliki arti yang berbeda dalam skala panjang dan skala pendek.
Bila suatu bilangan mewakili kuantitas dan bukan hitungan, awalan [[Sistem Satuan Internasional|SI]] dapat digunakan, dengan demikian "femtodetik", bukan "seperempat triliun detik" meskipun sering kali superskrip sepuluh digunakan sebagai pengganti awalan yang sangat tinggi atau sangat rendah. Dalam beberapa kasus, satuan khusus digunakan, seperti [[parsek]] dan [[tahun cahaya]] bagi para astronom atau fisikawan partikel. Meskipun demikian, bukan berarti nama bilangan-bilangan besar ini tidak menarik atau bahkan tidak digunakan, justru bilangan besar memiliki daya tarik tersendiri secara intelektual, dan memberi nama pada blangan tersebut merupakah salah satu cara orang mencoba mengonseptualisasikan untuk memahaminya.
Salah satu contoh paling awal dari hal ini adalah [[Sang Penghitung Pasir|The Sand Reckoner]], di mana [[Archimedes]] memberikan sebuah sistem untuk menamai angka-angka besar. Untuk melakukan hal ini, ia menyebut angka [[myiard]] (10<sup>8</sup>) sebagai "satuan bilangan pertama" dan menyebut 10<sup>8</sup> itu sendiri sebagai "unit bilangan kedua". Kelipatan dari unit ini kemudian menjadi angka kedua, myiard dikali myiard (10<sup>8</sup>x 10<sup>8</sup> = 10<sup>16</sup>) Ini menjadi "satuan bilangan ketiga", yang kelipatannya adalah bilangan ketiga, dan seterusnya. Archimedes terus menamai angka dengan cara ini hingga berkali-kali lipat dari satuan angka ke-10<sup>8</sup>, yaitu <math>{\displaystyle (10^{8})^{(10^{8})}=10^{8\cdot 10^{8}},}</math> dan menyematkan konstruksi ini di dalam salinan lain dari dirinya sendiri untuk menghasilkan nama-nama bilangan hingga<math>{\displaystyle ((10^{8})^{(10^{8})})^{(10^{8})}=10^{8\cdot 10^{16}}.}</math> Archimedes kemudian memperkirakan jumlah butiran pasir yang diperlukan untuk mengisi alam semesta yang diketahui, dan menemukan bahwa jumlahnya tidak lebih dari "seribu myiard angka ke-delapan" (10<sup>63</sup>).<sup>[<nowiki/>[[Templat:Butuh rujukan|butuh rujukan]]]</sup>
Sejak saat itu, banyak orang lain yang terlibat dalam pengejaran untuk mengkonseptualisasikan dan menamai angka-angka yang tidak memiliki eksistensi di luar imajinasi. Salah satu motivasi untuk pengejaran semacam itu adalah yang dikaitkan dengan penemu kata googol, yang yakin bahwa setiap angka yang terbatas "harus memiliki nama". Motivasi lain yang mungkin adalah persaingan antara siswa dalam kursus pemrograman komputer, di mana latihan yang umum dilakukan adalah menulis program untuk menghasilkan angka dalam bentuk kata-kata dalam bahasa Inggris, bahkan bilangan besar ini memiliki komunitas penggemarnya sendiri, lihat: [https://googology.fandom.com/wiki/Googology_Wiki googology.fandom.com].
== Referensi ==
|