Perang Salib Pertama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
+
Tag: gambar rusak
+
Tag: gambar rusak
Baris 58:
 
[[File:Map of the Byzantine Empire (867-1081).svg|thumb|left|alt=map of the Byzantine Empire (9-11th centuries)|upright=1.8 |Peta Kekaisaran Bizantium (867–1081)]]
Sejak awal berdirinya, [[Kekaisaran Bizantium]] merupakan pusat sejarah perbendaharaan, budaya, dan kekuatan militer.<ref>Papayianni, Aphrodite (2006)."Byzantine Empire". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. pphlm. 188–196.</ref> Di bawah pemerintahan [[Basileios II Boulgaroktonos|Basilus II]], perluasan wilayah kekaisaran mencapai puncaknya pada tahun 1025. Perbatasan Kekaisaran membentang ke arah timur hingga Iran, Bulgaria, dan sebagian besar Italia selatan berada di bawah kendali Bizantium. Perompakan yang marak terjadi di Laut Tengah juga berhasil ditumpas. Hubungan Bizantium dengan Kesultanan Islam yang bersebelahan sama bermasalahnya seperti hubungannya dengan [[Rumpun suku bangsa Slavia|bangsa Slavia]] atau Kristen Barat. Bangsa [[Italo-Norman|Norman]] di Italia; [[Pecheneg]], [[Orang Serbia|Serbia]] dan [[Suku Kuman|Kuman]] di utara; serta Turki Seljuk di timur, kesemuanya bertikai dengan Kekaisaran Bizantium, dan untuk menghadapi ancaman tersebut, para kaisar merekrut prajurit bayaran, bahkan terkadang direkrut dari para musuh mereka.{{sfn|Kaldellis|2017|pp=120–141|loc=Basil II (976–1025)}}
Di sisi lain, dunia Islam mengalami kemajuan pesat sejak didirikan pada abad ke-7, dan diperkirakan akan segera menghadapi perubahan besar.<ref>[[H. A. R. Gibb|Gibb, Hamilton A. R.]] (1969). "[http://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0018.pdf The Caliphate and the Arab States] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230601084159/http://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0018.pdf |date=1 June 2023 }}". In Setton, K., ''A History of the Crusades: Volume I''. pphlm. 81–98.</ref> Gelombang pertama [[Migrasi orang-orang Turkik|migrasi bangsa Turki]] ke Timur Tengah turut memengaruhi sejarah Arab dan Turki sejak abad ke-9. ''[[Status quo]]'' di Asia Barat terancam oleh gelombang migrasi bangsa Turki berikutnya, terutama kedatangan [[Dinasti Seljuk|Turki Seljuk]] pada abad ke-10. Seljuk adalah klan penguasa kecil yang berasal dari [[Transoksiana]] di Asia Tengah. Mereka masuk Islam dan bermigrasi ke Iran untuk mencari peruntungan. Dua dekade kemudian, Seljuk berhasil menaklukkan Iran, Irak dan [[Timur Dekat]]. Seljuk dan para prajuritnya adalah Muslim Sunni, yang memicu terjadinya perseteruan dengan Syiah [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah]] di Palestina dan Suriah.{{sfn|Peacock|2015|pp=20–71|loc=The Rise of the Seljuks, c. 965 –1092}}
 
[[File:Varqa fighting on horseback.jpg|thumb|upright=1|Penunggang kuda Seljuk Anatolia, dalam ''[[Varka and Golshah]]'', miniatur dari pertengahan abad ke-13, [[Konya]], Kesultanan Rum.<ref>These knights were equipped with long swords and bows, and for protection used large shields ("kite-shields"), lamellar armour and ''[[hauberk]]'' mail {{cite book |last1=Gorelik |first1=Michael |title=Oriental Armour of the Near and Middle East from the Eighth to the Fifteenth Centuries as Shown in Works of Art (in Islamic Arms and Armour) |date=1979 |publisher=Robert Elgood |page=Fig.38 |location=London |isbn=978-0859674706 |url=http://warfare.6te.net/Gorelik-Oriental_Armour.htm}}</ref><ref name="AAOS">{{cite journal |last1=Sabuhi |first1=Ahmadov Ahmad oglu |title=The miniatures of the manuscript "Varka and Gulshah" as a source for the study of weapons of XII–XIII centuries in Azerbaijan |journal=Austrian Journal of Humanities and Social Sciences |date=July–August 2015|issue=7–8 |pages=14–16 |url=https://www.researchgate.net/publication/305236939}}</ref>]]
Bangsa Seljuk adalah orang-orang nomaden, berbahasa Turki, dan terkadang [[Shamanisme|shamanistik]], berbeda dengan rakyat mereka yang menetap dan menuturkan bahasa Arab.{{sfn|Cahen|1968|pp=66–72|loc=The First Incursions before 1071}} Perbedaan tersebut turut melemahkan struktur kekuasaan ketika digabungkan dengan kebiasaan memerintah Seljuk atas suatu wilayah yang berlandaskan pada preferensi politik, bukannya pada letak geografi. Kaisar [[Romanos IV Diogenes]] berupaya memadamkan serangan sporadis Seljuk, tetapi kalah dalam [[Pertempuran Manzikert]] pada tahun 1071 dan ditawan oleh pasukan Muslim. Kekalahan tersebut menjadi pukulan besar bagi Bizantium dan pertanda berkembangnya Seljuk, yang menyebabkan munculnya seruan untuk melancarkan Perang Salib Pertama. Kota-kota penting Bizantium seperti [[Nikea]] dan [[Antiokhia]] lepas pada tahun 1081 dan 1086. Kota-kota tersebut sangat tersohor di Barat karena signifikansi historisnya dan kelak juga menjadi sasaran penaklukan kembali oleh tentara salib.<ref>Cahen (1969). "[http://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0020.pdf The Turkish Invasion: The Selchükids] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221025035747/http://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0020.pdf |date=25 October 2022 }}." In Setton, K., ''A History of the Crusades: Volume I.'' pphlm. 99–132.</ref>
 
Sejak tahun 1092, ''status quo'' di Timur Tengah kacau balau setelah kematian penguasa sah Kesultanan Seljuk, [[Nizham al-Mulk]]. Hal tersebut diikuti oleh kematian sultan Seljuk [[Malik Syah I|Malik Syah]] dan khalifah Fatimiyah [[Al-Mustansir Billah]]. Lantaran dilanda kebingungan dan perpecahan, dunia Islam mengabaikan dunia luar, sehingga mereka tidak siap ketika tentara salib menyerbu. Malik Syah digantikan sebagai penguasa [[Kesultanan Rum|Kesultanan Rûm]] di Anatolia oleh [[Kilij Arslan I|Kilij Arslan]], dan di Suriah oleh saudaranya [[Tutush I]], yang memulai perang saudara melawan [[Berkyaruq]] demi menjadi penguasa tunggal. Setelah Tutush terbunuh pada tahun 1095, putranya [[Fakhr al-Mulk Ridwan|Ridwan]] dan [[Shams al-Muluk Duqaq|Duqaq]] mewarisi [[Aleppo]] dan [[Damaskus]], yang kemudian membagi Suriah kepada para emir yang saling bermusuhan, serta [[Kerbogha]], yang menjadi penguasa [[Mosul]]. Mesir dan sebagian Palestina dikuasai oleh Fatimiyah. Fatimiyah, di bawah pemerintahan khalifah [[Al-Musta'li]] dan [[Al-Afdhal Syahansyah]], menyerahkan Yerusalem kepada Seljuk pada tahun 1073, tetapi berhasil merebut kembali kota tersebut pada tahun 1098 dari [[Dinasti Artuqiyah|Artuqid]], suku Turki kecil yang berkerabat dengan Seljuk, tepat sebelum kedatangan tentara salib.{{sfn|Peacock|2015|pp=72–123|loc=The Great Seljuk Empire and the Sultanate of Iraq, 1092–1194}}
Baris 84:
 
[[File:Passages d'outremer Fr5594, fol. 19r, Concile de Clermont.jpg|thumb|[[Paus Urbanus II]] di [[Konsili Clermont]]. Ilustrasi dari salinan ''[[Passages d'outremer|Passages d'outremer]]'' karya [[Sébastien Mamerot]] ([[Jean Colombe]], {{circa|1472–75}}, [[Bibliothèque Nationale|BNF]] Fr. 5594)|alt=Pope Urban II stands in the center image, far back in the church at the Council of Clermont. The church members sit around the edges of the church, looking up at Urban. Between the church members are tens of common people, sitting or kneeling, also looking up at Urban. The church is packed full with people.]]
Penggerak gerejawi utama yang melatarbelakangi Perang Salib Pertama adalah [[Konsili Piacenza]] dan [[Konsili Clermont]] yang diadakan pada tahun 1095 oleh [[Paus Urbanus II]].<ref>Duncalf, Frederic (1969). "[https://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0022.pdf The Councils of Piacenza and Clermont] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230326032517/https://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0022.pdf |date=26 March 2023 }}". In Setton, K., ''A History of the Crusades: Volume I''. pphlm. 220–252.</ref> Konsili tersebut bertujuan untuk mengerahkan rakyat Eropa Barat menuju Tanah Suci.<ref>Richard Urban Butler (1912). "[[wikisource:Catholic Encyclopedia (1913)/Pope Bl. Urban II|Pope Bl. Urban II]]". In ''Catholic Encyclopedia''. '''15.''' New York: Robert Appleton Company.</ref> Kaisar Bizantium [[Aleksius I Komnenus]], yang khawatir atas makin merangseknya Seljuk ke wilayah Bizantium, mengirim utusan ke Konsili Piacenza pada bulan Maret 1095 untuk meminta bantuan dari Paus Urbanus dalam melawan serbuan Turki.<ref>Blumenthal, Uta-Renate (2006). "Piacenza, Council of (1095)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. pphlm. 956–957.</ref>
 
Urbanus menanggapinya dengan bijak, berharap untuk memulihkan [[Skisma Timur-Barat]] yang sudah berlangsung selama empat puluh tahun dan bisa menyatukan Gereja di bawah [[Keutamaan Uskup Roma|payung kepausan]] dengan membantu Gereja Timur pada masa-masa sulitnya. Aleksius dan Urbanus telah menjalin hubungan erat sejak tahun 1089, serta secara terbuka mendiskusikan mengenai peluang penyatuan gereja-gereja Kristen. Tanda-tanda kerja sama yang mungkin terjalin antara Roma dengan Konstantinopel sudah muncul bertahun-tahun menjelang Perang Salib.<ref>Blumenthal, Uta-Renate (2006). "Urban II (d. 1099)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. pphlm. 1214–1217.</ref>
 
Pada bulan Juli 1095, Urbanus bepergian ke tanah kelahirannya di Prancis untuk merekrut tentara salib. Perjalanannya di Prancis diakhiri dengan menggelar [[Konsili Clermont]] yang berlangsung selama sepuluh hari. Pada tanggal 27 November, ia menyampaikan khotbah berapi-api kepada himpunan jemaat yang terdiri dari para bangsawan dan klerus Prancis.<ref>Blumenthal, Uta-Renate (2006). "Clermont, Council of (1095)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. pphlm. 263–265.</ref> Ada lima versi khotbah yang dicatat oleh orang-orang yang diduga menghadiri konsili ([[Baldric dari Dol]], [[Guibert dari Nogent]], [[Historia Hierosolymitana (Robert sang Rahib)|Robert sang Rahib]], dan [[Fulcher dari Chartres]]) atau oleh orang-orang yang kelak ikut serta dalam Perang Salib (Fulcher dan penulis anonim ''[[Gesta Francorum]]''), serta versi lainnya yang ditulis oleh sejarawan di kemudian hari (seperti [[William dari Malmesbury]] dan [[Willelmus Tyrensis|William dari Tirus]]).<ref>"[https://web.archive.org/web/20200701022441/https://sourcebooks.fordham.edu/source/urban2-5vers.asp Urban II (1088–1099): Speech at Council of Clermont, 1095. Five versions of the Speech]". ''Internet Medieval Sourcebook''. Fordham University.</ref> Seluruh catatan tersebut ditulis setelah Yerusalem direbut, sehingga sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya dititahkan oleh Paus Urbanus, atau mana yang dikarang setelah keberhasilan Perang Salib. Catatan kontemporer hanyalah sejumlah surat yang ditulis oleh Urbanus pada tahun 1095.<ref>{{Cite encyclopedia|title=Papal letters|encyclopedia=The Crusades – An Encyclopedia|last=Maier|first=Christoph T.|date=|pages=931–932}}</ref> Diperkirakan juga bahwa Urbanus mungkin menyampaikan khotbah tentang Perang Salib di Piacenza, tetapi satu-satunya catatan mengenai hal tersebut hanyalah tulisan Bernold dari St. Blasien dalam ''Chronicon''.<ref>Munro, Dana C. (1922). ''Did the Emperor Aleksius I ask for aid at the Council of Piacenza, 1095?'' In, [https://catalog.hathitrust.org/Record/000599687/Home American Historical Review], XXVII (1922). pphlm. 731–733.</ref>
 
Kelima versi catatan khotbah tersebut memiliki sejumlah perbedaan, tetapi semua versi, kecuali yang ada di ''Gesta Francorum'', sama-sama mencatat bahwa Urbanus membicarakan tentang kekerasan dalam masyarakat Eropa dan keharusan untuk menjaga Perdamaian Tuhan; tentang menolong orang Yunani yang meminta bantuan; tentang kejahatan yang dilakukan terhadap umat Kristen di timur; serta tentang jenis perang baru, yaitu ziarah bersenjata, dengan imbalan di surga, dan penghapusan dosa diberikan kepada siapa pun yang gugur dalam perang tersebut.<ref>[[Dana Carleton Munro|Munro, Dana Carleton]]. (1906). [https://catalog.hathitrust.org/Record/011212737/Home The speech of Pope Urban II. at Clermont, 1095]. Reprinted from the [[The American Historical Review|American Historical Review]]. New York.</ref> Tidak semua versi secara spesifik menyebutkan Yerusalem sebagai tujuan akhir. Namun, muncul perdebatan bahwa khotbah Urbanus selanjutnya menyebutkan bahwa ia berharap pengembaraan ke Yerusalem sudah dilakukan sejak dulu.<ref name="UPenn-Translations">''Urban and the Crusaders''. In [https://catalog.hathitrust.org/Record/006062805/Home Translations and reprints from the original sources of European history]. Dept. of History, University of Pennsylvania. Volume 1, No. 2. pphlm. 2–12.</ref> Menurut salah satu catatan khotbah, kerumunan hadirin yang menggebu-gebu meneriakkan ''[[Deus vult|Deus lo volt]]!—''Tuhan menghendakinya.{{sfn|Tyerman|2006|p=65|loc=Summons to Jerusalem}}
 
==Petrus sang Petapa dan Perang Salib Rakyat==
Baris 96:
 
[[File:PeoplesCrusadeMassacre.jpg|thumb|Ilustrasi yang menunjukkan kekalahan [[Perang Salib Rakyat]], dari ''Livre des Passages d'Outre-mer'' karya Sébastien Mamerot ([[Jean Colombe]], {{circa|1472–75}}, [[Bibliothèque Nationale|BNF]] Fr. 5594)|alt=Lines of peasants and armies are shown in battle against the Seljuq Turks.]]
Para bangsawan besar Prancis dan pasukannya yang terlatih bukanlah rombongan pertama yang memulai perjalanan menuju Yerusalem.<ref name="Murray-2006">Murray, Alan V. (2006)."People's Crusades (1096)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. pphlm. 939–941.</ref> Urbanus telah merencanakan keberangkatan tentara salib pertama pada tanggal 15 Agustus 1096, bertepatan dengan [[Maria Diangkat ke Surga|Hari Kenaikan Maria]], tetapi beberapa bulan sebelumnya, serombongan pasukan tak terduga yang terdiri dari para petani dan bangsawan rendahan berangkat terlebih dahulu menuju Yerusalem, yang dipimpin oleh seorang imam karismatik bernama [[Peter sang Pertapa]].<ref>[[Louis Bréhier|Louis René Bréhier]] (1911). "[[wikisource:Catholic Encyclopedia (1913)/Peter the Hermit|Peter the Hermit]]". In ''Catholic Encyclopedia''. '''11'''. New York: Robert Appleton Company.</ref> Peter adalah pengkhotbah yang paling berhasil menyampaikan pesan Urbanus dan menumbuhkan semangat yang bergelora di kalangan pengikutnya, meskipun ia bukanlah pengkhotbah "resmi" yang disetujui oleh Urbanus di Clermont.{{sfn|Asbridge|2004|pp=78–82|loc=Peter the Hermit and the "People's Crusade"}} Pada awalnya, diyakini bahwa pengikut Peter terdiri dari sekelompok besar petani tidak terlatih dan tidak berpendidikan yang bahkan tidak tahu di mana letak Yerusalem, tetapi ada juga sejumlah kesatria di antara para petani, termasuk [[Walter Sans Avoir]], yang merupakan wakil Peter dan memimpin serombongan pasukan terpisah.{{sfn|Riley-Smith|2005|p=27|loc=The First Wave}}
 
Kurangnya keterampilan militer membuat pasukan Peter mudah mengalami kesulitan, meskipun mereka masih berada di wilayah Kristen.<ref name="Runciman-1949" /> Pasukan yang dipimpin oleh Walter menjarah kawasan [[Beograd]] dan [[Zemun]], dan berhasil tiba di Konstantinopel tanpa kendala berarti. Sementara itu, pasukan yang dipimpin oleh Peter, yang berarak terpisah dari pasukan Walter, bertempur dengan bangsa Hungaria dan kemungkinan berhasil merebut Beograd. Di [[Niš]], gubernur Bizantium memberi mereka makanan, tetapi Peter tidak bisa mengendalikan pasukannya dan bentrokan pecah dengan warga setempat, yang berhasil diredakan oleh tentara Bizantium. Peter tiba di Konstantinopel pada bulan Agustus. Pasukannya kemudian bergabung dengan pasukan Walter yang telah tiba lebih dulu, serta dengan rombongan tentara salib dari Prancis, Jerman, dan Italia. Pasukan lainnya dari [[Bohemia]] dan [[Sachsen]] tercerai-berai dan tidak berhasil melewati Hungaria.{{sfn|Asbridge|2004|p=82|loc=Afire with Crusading Fever}}
Baris 108:
 
==Dari Clermont ke Konstantinopel==
Empat pasukan utama bala tentara salib berangkat dari Eropa Barat pada bulan Agustus 1096. Mereka mengambil rute yang berbeda menuju [[Konstantinopel]], sebagian melintasi Eropa Timur dan [[Balkan]], dan sebagian lagi menyeberangi [[Laut Adriatik]]. Kálmán dari Hungaria mengizinkan Godfrey dan pasukannya melewati Hungaria dengan syarat saudaranya, Baldwin, dijadikan sebagai sandera untuk menjamin perilaku baik pasukannya.{{sfn|Asbridge|2004|p=95|loc=Into the Empire}} Seluruh pasukan berkumpul di luar [[Tembok Konstantinopel]] era Romawi antara bulan November 1096 dan April 1097. Hugh dari Vermandois yang pertama tiba, disusul oleh Godfrey, Raymond, dan Bohemond.<ref>Duncalf, Frederic (1969). "[https://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0023.pdf The First Crusade: From Clermont to Constantinople]". In Setton, K. ''A History of the Crusades: Volume I''. pphlm. 253–279.</ref>
 
===Perekrutan===
[[File:Origin of the First Crusaders.jpg|alt=Origin of the known participants on the First Crusade|thumb|Asal prajurit pada Perang Salib Pertama]]
Perekrutan prajurit untuk perang besar semacam ini dilakukan di seluruh benua. Perkiraan jumlah tentara salib yang berangkat dari [[Eropa Barat]] setelah Konsili Clermont berkisar antara 70.000 hingga 80.000 orang, dan lebih banyak lagi prajurit yang bergabung dalam waktu tiga tahun berikutnya. Perkiraan jumlah kesatria berkisar antara 7.000 hingga 10.000; 35.000 hingga 50.000 prajurit pejalan kaki; dan jumlah keseluruhannya mencapai 60.000 hingga 100.000 orang, termasuk prajurit nonkombatan.<ref>Appendix II: The Numerical Strength of the Crusaders. In Runciman, Steven (1951), A History of the Crusades, Volume One. pphlm. 336–341.</ref> Khotbah Paus Urbanus direncanakan dengan baik. Ia telah membahas perang salib dengan [[Adhemar dari Le Puy]]<ref>Brundage, James A. "[https://www.jstor.org/stable/2853164 Adhemar of Puy: The Bishop and His Critics]." ''Speculum'', vol. 34, no. 2 [Medieval Academy of America, Cambridge University Press, University of Chicago Press] (1959). pphlm. 201–212.</ref> dan [[Raymond IV dari Toulouse]],<ref>Louis René Bréhier (1911). "[[wikisource:Catholic Encyclopedia (1913)/Raymond IV, of Saint-Gilles|Raymond IV, of Saint-Gilles]]". In ''Catholic Encyclopedia''. '''12'''. New York: Robert Appleton Company.</ref> sehingga rencana tersebut dengan cepat mendapatkan dukungan dari dua pemimpin paling penting di Prancis selatan. Adhemar sendiri menghadiri [[konsili]] dan menjadi orang pertama yang "menerima tanda salib". Sepanjang tahun 1095 dan 1096, Urbanus menyebarkan pesannya ke seluruh Prancis, serta mendesak para uskup dan legatus agar berkhotbah di keuskupan mereka di Prancis, Jerman, dan Italia. Alhasil, tanggapan terhadap khotbah tersebut jauh lebih besar daripada yang diharapkan oleh Sri Paus, apalagi Aleksius. Dalam perjalanannya berkeliling Prancis, Urbanus berupaya melarang golongan tertentu (umumnya perempuan, biarawan, dan orang sakit) untuk bergabung dengan tentara salib, tetapi hal demikian hampir mustahil dilakukan. Pada akhirnya, kebanyakan calon tentara salib bukanlah dari kalangan kesatria, melainkan dari kalangan petani miskin yang tidak punya keterampilan berperang, yang bergabung semata karena alasan kesalehan emosional dan pribadi yang tidak bisa dikendalikan oleh bangsawan gerejawi dan kaum feodal.{{sfn|Asbridge|2004|pp=46–49|loc=Spreading the Word}} Biasanya, setiap kali khotbah Paus berakhir, para sukarelawan akan mengambil sumpah untuk menuntaskan peziarahan ke [[Gereja Makam Kudus]]; mereka juga diberi tanda salib yang dijahit pada pakaian.{{sfn|Asbridge|2004|pp=65–66|loc=Taking the Cross}}
 
Sulit untuk menilai alasan ribuan prajurit memilih bergabung dengan tentara salib. Sebagian besarnya tidak memiliki catatan sejarah sama sekali, bahkan para kesatria tersohor sekalipun, yang kisahnya biasanya diceritakan ulang oleh para biarawan atau rohaniwan. Diduga kuat bahwa kesalehan adalah alasan utama seseorang bergabung dengan tentara salib.{{sfn|Asbridge|2004|pp=69–71|loc=The Mindset of the Lay Aristocracy}} Di tengah-tengah antusiasme umatnya, Urbanus tetap memastikan bahwa akan ada pasukan kesatria yang direkrut dari kalangan bangsawan Prancis. Selain Adhemar dan Raymond, para pemimpin lain yang direkrut di sepanjang tahun 1096 adalah [[Bohemond I dari Antiokhia|Bohemond dari Taranto]],<ref>Ernest Barker (1911). "[[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/Bohemund|Bohemund]]". In Chisholm, Hugh (ed.) ''Encyclopædia Britannica''. '''4.''' (11th ed.). Cambridge University Press. pphlm. 135–136.</ref> sekutu pembaharu Paus di Italia selatan; keponakan Bohemond, [[Tancredi dari Galilea|Tancred]];<ref>Chisholm, Hugh, ed. (1911). "[[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/Tancred (crusader)|Tancred (crusader)]]". ''Encyclopædia Britannica''. '''26.''' (11th ed.). Cambridge University Press. pphlm. 394–395.</ref> [[Godefroy dari Bouillon|Godfrey dari Bouillon]],<ref>Louis René Bréhier (1909). "[[wikisource:Catholic Encyclopedia (1913)/Godfrey of Bouillon|Godfrey of Bouillon]]". In ''Catholic Encyclopedia''. '''6.''' New York: Robert Appleton Company.</ref> yang sebelumnya merupakan sekutu antireformasi Kaisar Romawi Suci; adik Godfrey, [[Baudouin I dari Yerusalem|Baldwin dari Boulogne]];<ref>Ernest Barker (1911). "[[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/Baldwin I. (king of Jerusalem)|Baldwin I (king of Jerusalem)]]". In Chisholm, Hugh (ed.) ''Encyclopædia Britannica''. '''3.''' (11th ed.). Cambridge University Press. pphlm. 245–246.</ref> [[Hugues I dari Vermandois|Hugh I, Pangeran Vermandois]],<ref>Bull, Marcus, "[https://www.brepolsonline.net/doi/10.1484/J.NMS.3.253?mobileUi=0 The Capetian Monarchy and the Early Crusade Movement: Hugh of Vermandois and Louis VII]," ''Nottingham Medieval Studies'' '''40''' (1996), 25–46.</ref> adik [[Philippe I dari Prancis]]; [[Robert Curthose]],<ref>David, C. Wendell (1920). [https://catalog.hathitrust.org/Record/006734413/Home Robert Curthose]. Cambridge: Harvard university press.</ref> kakak [[William II dari Inggris]]; serta kerabatnya, [[Étienne Henri II|Stephen II, Pangeran Blois]],<ref>Brundage, James A. "[https://www.jstor.org/stable/27830413 An Errant Crusader: Stephen of Blois]." ''Traditio'', Volume '''16'''. Fordham University (1960). pphlm. 380–395.</ref> dan [[Robert II dari Flandria|Robert II, Pangeran Flandria]].<ref>Knappen, Marshall M., "Robert II of Flanders in the First Crusade," [https://books.google.com/books?id=FBETAQAAIAAJ in ''The Crusades and Other Historical Essays Presented to Dana C. Munro by His Former Students''], ed. Louis J. Paetow (New York: Crofts, 1928), pphlm. 79–100.</ref> Para tentara salib tersebut berasal dari Prancis utara dan selatan, Flandria, Jerman, dan Italia selatan, sehingga dibagi menjadi empat pasukan terpisah yang tidak selalu bersama, meskipun mereka dipersatukan oleh tujuan yang sama.{{sfn|Runciman|1951|pp=142–171|loc=The Princes and the Emperor}}
 
Tentara salib dikomandoi oleh sejumlah bangsawan paling berkuasa di Prancis, bahkan banyak yang meninggalkan segalanya, dan sering kali seluruh keluarganya ikut serta dalam perang salib dengan biaya besar yang mereka tanggung sendiri.{{sfn|Riley-Smith|1998|p=21|loc=Motivations of Crusaders}} Robert dari Normandia menitipkan [[Kadipaten Normandia]] kepada kakaknya, William II dari Inggris, dan Godfrey menjual atau menggadaikan hartanya kepada gereja. Tancred mengkhawatirkan dosa yang akan ditanggungnya lantaran berperang sebagai seorang kesatria, tetapi ia memandang perang salib sebagai cara untuk mengarahkan tindakannya ke dalam konteks yang dianggap religius. Tancred dan Bohemond, serta Godfrey, Baldwin, dan kakaknya, [[Eustache III dari Boulogne|Eustace III, Pangeran Boulogne]],<ref>Chisholm, Hugh, ed. (1911). "[[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/Eustace|Eustace]]". ''Encyclopædia Britannica''. '''9.''' (11th ed.). Cambridge University Press. pphlm. 956–957.</ref> adalah contoh keluarga yang bersama-sama ikut dalam perang salib. Kebanyakan antusiasme untuk ikut serta dalam perang salib didorong oleh hubungan keluarga, karena sebagian besar tentara salib Prancis masih berkerabat jauh. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, hasrat pribadi juga turut berperan dalam mendorong seseorang bergabung dengan tentara salib. Misalnya, Bohemond tergerak oleh ambisinya untuk menguasai wilayah di timur, dan sebelumnya ia telah berupaya menggempur Bizantium untuk mewujudkan keinginan tersebut. Perang salib memberinya kesempatan lebih lanjut, yang ia wujudkan setelah [[Pengepungan Antiokhia]] dengan mengambil alih kota tersebut dan mendirikan [[Kepangeranan Antiokhia]].{{sfn|Riley-Smith|1998|pp=81–105|loc=Recruitment, Lordship and Family}}
 
===Jalan ke Konstantinopel===
[[File:Byzantium after the First crusade.PNG|alt=Route of the First Crusade through Asia|thumb|Rute Perang Salib Pertama lewat Asia]]
Bala tentara salib berangkat ke Konstantinopel dengan menempuh berbagai rute. Godfrey mengambil rute darat melintasi Balkan,<ref name="Runciman-1949">Runciman, S. (1949). [https://www.jstor.org/stable/44168654?read-now=1&refreqid=excelsior%3A6b32f0b19e1152e3ba5eeae3d6be44aa&seq=3#page_scan_tab_contents The First Crusaders' Journey across the Balkan Peninsula]. ''Byzantion'', 19, 207–221.</ref> sedangkan Raymond dari Toulouse memimpin pasukan [[Provence]] menyusuri pesisir [[Iliria]], dan kemudian ke timur menuju Konstantinopel.<ref>Barker, Ernest (1911). "[[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/Raymund of Toulouse|Raymund of Toulouse]]". In Chisholm, Hugh (ed.). ''Encyclopædia Britannica''. '''22.''' (11th ed.), Cambridge University Press. pphlm. 934–935.</ref> Bohemond dan Tancred memimpin pasukan Normandia menyeberangi Laut Adriatik ke [[Durrës|Durazzo]], dan kemudian menempuh jalur darat ke Konstantinopel.<ref>Barker, Ernest (1911). "[[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/Bohemund|Bohemund]]". In Chisholm, Hugh (ed.). ''Encyclopædia Britannica''. '''4.''' (11th ed.), Cambridge University Press. pphlm. 135–136.</ref> Pasukan tersebut tiba di Konstantinopel dengan sedikit makanan dan mengharapkan bantuan perbekalan dari Kaisar Aleksius. Aleksius awalnya curiga, mengingat pengalamannya dengan pasukan Perang Salib Rakyat, dan juga karena para para kesatria tersebut merupakan musuh lamanya dari Normandia, terutama Bohemond, yang beberapa kali telah menyerbu wilayah Bizantium bersama ayahnya dan dicurigai berupaya mengatur serangan ke Konstantinopel selagi berkemah di luar perbatasan. Kali ini, Aleksius lebih siap menghadapi kedatangan tentara salib dan insiden kekerasan yang terjadi di sepanjang jalan lebih sedikit.{{sfn|Asbridge|2004|pp=103–105|loc=The Second Wave: the Princes' Armies}}
 
[[File:Crusaders, Bosphore.jpg|thumb|Para pemimpin Perang Salib di kapal-kapal Yunani yang menyeberangi Bosporus, lukisan romantik dari abad ke-19]]
Baris 132:
Tatkala tentara salib tiba di Nikea pada tanggal 14 Mei 1097, kota tersebut dikepung, dan ketika Arslan mendengar kabar tersebut, ia bergegas kembali ke Nikea dan menyerbu tentara salib pada tanggal 16 Mei. Pasukannya berhasil dipukul mundur oleh tentara salib yang jumlahnya lebih banyak dari perkiraannya, dan kerugian besar dialami oleh kedua belah pihak dalam pertempuran tersebut. Pengepungan terus berlanjut, tetapi tentara salib gagal memblokade [[Danau İznik]], yang menjadi jalur utama untuk mencapai Nikea. Pasukan Aleksius tiba dan ia memerintahkan agar kapal-kapal milik tentara salib digulingkan di daratan agar bisa berlabuh di danau. Kapal akhirnya berhasil dilayarkan, dan pasukan Turki menyerah pada tanggal 18 Juni.{{sfn|Asbridge|2004|pp=126–130|loc=The Siege of Nicaea}}
 
Ada ketidakpuasan di kalangan prajurit Franka yang dilarang menjarah kota. Hal tersebut diatasi oleh Aleksius dengan memberi hadiah uang kepada bala tentara salib. Catatan sejarah yang ditulis di kemudian hari melebih-lebihkan ketegangan yang terjadi antara prajurit [[Orang Yunani|Yunani]] dan prajurit Franka. Stephen dari Blois, dalam suratnya kepada istrinya, [[Adela dari Normandia|Adela dari Blois]], memastikan bahwa itikad baik dan kerja sama masih tetap terjalin pada kala itu.<ref name="Munro-1992">The First Crusade. [https://catalog.hathitrust.org/Record/007135585/Home Letters of the Crusaders]. By Dana Carleton Munro (1902. Philadelphia, Pa. pphlm. 2–11.</ref> Jatuhnya Nikea dianggap sebagai hasil kerja sama yang jarang terjadi antara tentara salib dengan Bizantium.{{sfn|Asbridge|2004|p=130|loc=Closing In}}
 
==Pertempuran Dorilaeum==
== Catatan ==
{{Main|Pertempuran Dorilaeum (1097)}}
Pada akhir Juni 1097, tentara salib melanjutkan perjalanan melewati Anatolia. Mereka diiringi oleh serombongan pasukan Bizantium di bawah pimpinan Tatikios, dan masih berharap bahwa Aleksius kelak akan mengirimkan seluruh pasukan Bizantium. Mereka juga membagi pasukan menjadi dua rombongan agar lebih mudah diatur—satu rombongan dipimpin oleh Normandia, dan rombongan lainnya oleh Prancis. Kedua rombongan tersebut berencana untuk bertemu kembali di [[Dorilaeum]], tetapi pada 1 Juli, rombongan Normandia, yang berarak jauh di depan rombongan Prancis, disergap oleh Kilij Arslan.<ref>France, John (2006). "Dorylaion, Battle of (1097)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. pp. 363–364.</ref> Setelah mengalami kekalahan di Nikea, Arslan mengumpulkan pasukan yang jauh lebih besar dari sebelumnya, dan mengepung rombongan Normandia dengan segerombolan [[pemanah berkuda]]. Rombongan Normandia "membentuk formasi pertahanan yang kuat", mengelilingi semua perlengkapan perang dan prajurit [[Non-kombatan|nonkombatan]] yang mengiringi mereka di sepanjang perjalanan, dan kemudian mengirim permintaan bantuan kepada rombongan lainnya. Ketika rombongan Prancis tiba, Godfrey menerobos garis pertahanan Turki dan [[legatus]] Adhemar menyergap pasukan Turki dari belakang. Pasukan Turki, yang bertekad melumpuhkan rombongan Normandia dan tidak menduga kedatangan rombongan Prancis, melarikan diri dari medan pertempuran.{{sfn|Asbridge|2004|pp=132–137|loc=The Battle of Dorylaeum}}
 
Ketika melintasi [[Anatolia]], arak-arakan tentara salib tidak menemui kendala yang berarti, tetapi perjalanan tersebut tidaklah mudah, sebab Arslan telah membakar dan menghancurkan seluruh persediaan tentara salib sebelum kabur. Saat itu bertepatan dengan pertengahan musim panas, dan tentara salib sangat kekurangan makanan dan air; banyak prajurit dan kuda yang mati. Penduduk Kristen setempat terkadang memberi mereka makanan atau uang, tetapi hal demikian jarang terjadi, sehingga tentara salib terpaksa menjarah dan merampok setiap kali ada kesempatan. Para komandan terus berdebat mengenai kepemimpinan keseluruhan pasukan, tetapi tidak ada yang cukup layak mengambil alih komando seorang diri, dan Adhemar lah yang diakui sebagai pemimpin spiritual dalam pasukan.{{sfn|Asbridge|2004|pp=138–139|loc=Across the Wasteland}}
 
==Peristiwa di Armenia==
{{Further|Baldwin I dari Yerusalem}}
[[File:Baldwin of Boulogne entering Edessa in Feb 1098.JPG|thumb|230px|right|[[Baldwin I dari Yerusalem|Baldwin dari Boulogne]] memasuki [[Edessa, Mesopotamia|Edessa]] pada tahun 1098 ([[lukisan sejarah]] oleh [[Joseph-Nicolas Robert-Fleury]], 1840)]]
Setelah melewati [[Gerbang Kilikia]], Baldwin dan Tancred memisahkan diri dari pasukan utama dan menuju ke negeri [[Kerajaan Armenia Kilikia|Armenia]].{{sfn|Chalandon|1925|pp=159–176|loc=Les Croisés en Asie Mineure Campagne de Baudouin et de Tancrède en Cilicie}} Baldwin berhasrat mendirikan sebuah kerajaan bagi dirinya sendiri di Tanah Suci,<ref>Asbridge, Thomas (2004). Baldwin's Cold-Blooded Ambition. In ''The First Crusade: A New History.'' pp. 149–152.</ref> dan di Armenia, ia bisa mengandalkan dukungan dari penduduk Kristen setempat, khususnya seorang petualang bernama [[Bagrat Pakrad|Bagrat]].{{sfn|Archer|1904|pp=61–64|loc=Baldwin at Edessa}} Baldwin dan Tancred memimpin dua rombongan terpisah, yang berangkat dari [[Ereğli, Konya|Heraclea]] pada tanggal 15 September. Tancred tiba lebih dulu di [[Tarsus, Mersin|Tarsus]]. Ia lalu membujuk garnisun Seljuk untuk mengibarkan benderanya di benteng. Baldwin tiba di Tarsus keesokan harinya, dan tanpa diduga, pasukan Turki mengizinkan Baldwin mengambil alih dua menara. Lantaran kalah jumlah, Tancred memutuskan tidak bertempur untuk merebut kota tersebut. Tidak lama berselang, rombongan kesatria Normandia tiba di Tarsus, tetapi Baldwin tidak mengizinkan mereka masuk. Pasukan Turki membantai rombongan Normandia pada malam itu, dan pasukan Baldwin menyalahkannya atas kejadian tersebut. Baldwin berlindung di sebuah menara dan meyakinkan para prajuritnya bahwa pembantaian tersebut bukanlah kesalahannya. Seorang perompak bernama [[Guynemer dari Boulogne]] berlayar mengarungi [[Sungai Berdan]] ke Tarsus dan bersumpah setia kepada Baldwin. Ia lalu menyewa anak buah Guynemer untuk menjaga kota selagi ia melanjutkan upayanya untuk menguasai Armenia.{{sfn|Runciman|1951|pp=195–212|loc=The Armenian Interlude}}
 
Sementara itu, Tancred berhasil merebut kota [[Mopsuestia|Mamistra]]. Baldwin tiba di kota tersebut kira-kira tanggal 30 September. [[Richard dari Salerno]], seorang prajurit Normandia, hendak membalas dendam atas peristiwa di Tarsus, yang menyebabkan terjadinya bentrokan antara pasukan Baldwin dan Tancred. Baldwin meninggalkan Mamistra dan bergabung dengan pasukan utama di [[Kahramanmaraş|Marash]], tetapi Bagrat membujuknya untuk melancarkan serangan ke wilayah Armenia yang padat penduduk, dan Baldwin memisahkan diri dari pasukan utama pada tanggal 17 Oktober. Penduduk Armenia menyambut kedatangan Baldwin, membantai prajurit Seljuk, dan berhasil merebut benteng Ravendel dan [[Gündoğan, Oğuzeli|Turbessel]] sebelum akhir 1097. Baldwin mengangkat Bagrat sebagai gubernur Ravendel.{{sfn|Edgington|2019}}
 
Penguasa Armenia, [[Thoros dari Edessa]], mengirim utusan kepada Baldwin pada awal 1098, meminta bantuannya dalam melawan Seljuk yang makin mendekat ke wilayahnya.<ref>Morris, Rosemary (2006). " T'oros of Edessa (d. 1098)". ''The Crusades – An Encyclopedia''. pp. 1185–1186.</ref> Sebelum berangkat ke Edessa, Baldwin memerintahkan penangkapan Bagrat, yang dituduhnya bersekongkol dengan Seljuk. Bagrat disiksa dan dipaksa menyerahkan Ravendel. Baldwin lantas berangkat ke Edessa pada awal Februari, sempat dihadang oleh pasukan Balduk, emir [[Samsat, Turki|Samosata]], dalam perjalanannya. Setelah tiba di Edessa, ia disambut baik oleh Thoros dan penduduk Kristen setempat. Di luar dugaan, Thoros mengadopsi Baldwin sebagai anak, menjadikannya sebagai pendamping penguasa Edessa. Diperkuat oleh pasukan Edessa, Baldwin menyerbu wilayah Balduk dan memerintahkan prajuritnya untuk menempati sebuah benteng kecil di dekat Samosata.<ref>Laurent, J. (1924). [https://www.jstor.org/stable/44169349?read-now=1&refreqid=excelsior%3Ab611751299c5f14821d8740e2d498e82&seq=1#page_scan_tab_contents Des Grecs aux Croisés: Étude sur l'histoire d'Edesse entre 1071 et 1098]. ''Byzantion'', 1, 367–449.</ref>
 
Tidak lama setelah Baldwin kembali dari peperangan, sekelompok bangsawan setempat mulai berkomplot melawan Thoros, diduga atas hasutan Baldwin. Kerusuhan mulai pecah di kota, yang memaksa Thoros untuk berlindung di [[benteng]]. Baldwin berjanji menyelamatkan ayah angkatnya, tetapi ketika para pemberontak menerobos masuk ke benteng pada tanggal 9 Maret dan membunuh Thoros serta istrinya, ia tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan para pemberontak. Keesokan harinya, penduduk kota mengakui Baldwin sebagai penguasa mereka. Ia lalu diberi gelar Pangeran Edessa, dan mendirikan [[Negara-negara tentara salib|negara tentara salib]] pertama.<ref>MacEvitt, Christopher (2006). "Edessa, County of". ''The Crusades – An Encyclopedia''. pp. 379–385.</ref>
 
Kendati Edessa dulunya adalah wilayah Bizantium yang direbut Seljuk pada tahun 1087, Aleksius tidak menuntut Baldwin untuk menyerahkan kota tersebut. Selain itu, pencaplokan Ravendel, Turbessel, dan Edessa kelak memperkuat kedudukan pasukan tentara salib di [[Antiokhia]]. Wilayah di sepanjang [[Sungai Efrat]] menyediakan banyak pasokan makanan bagi tentara salib, dan benteng-bentengnya menghalangi pergerakan pasukan Seljuk.{{sfn|Runciman|1951|pp=206–207|loc=Baldwin and Thoros}}
 
Lantarannya pasukannya kecil, Baldwin memanfaatkan diplomasi untuk mengamankan kekuasaannya di Edessa. Ia menikahi [[Arda dari Armenia]], yang kelak menjadi permaisuri [[Kerajaan Yerusalem]], dan memerintahkan para pengikutnya untuk menikahi perempuan setempat. Perbendaharaan Edessa yang kaya memungkinkannya untuk mempekerjakan prajurit bayaran dan membeli Samosata dari Balduk. Perjanjian pemindahan kekuasaan Samosata adalah kesepakatan bersahabat pertama yang dilakukan antara seorang pemimpin tentara salib dan penguasa Muslim, yang tetap diberi wewenang untuk menjadi gubernur kota.{{sfn|Runciman|1951|p=205|loc=Expedition against Samosata}}
 
Salah seorang tokoh penting di Edessa pada abad ke-12 adalah [[Belek Ghazi]], cucu mantan gubernur Seljuk di Yerusalem, [[Artuk Bey|Artuk]]. Belek adalah emir [[Dinasti Artuqiyah|Artuqiyah]], yang menyewa Baldwin untuk memadamkan pemberontakan di [[Suruç|Saruj]].<ref>Taef El-Azhari (2006). "Balak (d. 1124)". ''The Crusades – An Encyclopedia''. pp. 129–130.</ref> Ketika para pemimpin Muslim Saruj mendatangi Balduk untuk meminta bantuan, Balduk bergegas menuju Saruj, sayangnya pasukannya tidak mampu menahan pengepungan dan akhirnya menyerah kepada Baldwin. Baldwin hendak menyandera istri dan anak-anak Balduk, tetapi ditolak. Baldwin lantas menangkap dan mengeksekusi Balduk. Dengan dikuasainya Saruj, Baldwin berhasil menyatukan wilayah kekuasaannya dan memastikan tetap berhubungan dengan pasukan utama tentara salib.{{sfn|Archer|1904|pp=61–64|loc=Baldwin at Edessa}} Kerbogha, yang bertekad mengalahkan tentara salib, mengumpulkan pasukan besar untuk melenyapkan Baldwin. Dalam perjalanannya menuju Antiokhia, Kerbogha mengepung tembok Edessa selama tiga minggu pada bulan Mei, tetapi tidak berhasil merebutnya. Kegagalannya tersebut berperan penting dalam kemenangan tentara salib di Antiokhia.{{sfn|Runciman|1992|p=123|loc=Armenian Interlude}}
 
== Catatan ==
{{notelist-ua|refs=
{{efn-ua|name=start|Paus Urbanus II menetapkan [[Maria Diangkat ke Surga|Hari Kenaikan Maria]] (15 Agustus 1096) sebagai tanggal resmi dimulainya perang suci, tetapi pasukan Perang Salib Rakyat mulai bergerak beberapa bulan sebelumnya, yaitu pada bulan April.{{sfn|Carey|Allfree|Cairns|2023|pp=18-22}}}}}}
{{Reflist|group="note"}}