Konstantinos II dari Yunani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kayanad (bicara | kontrib)
k Kehidupan awal: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Kayanad (bicara | kontrib)
Kehidupan awal: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 68:
 
Pangeran Konstantinos memiliki seorang kakak perempuan, [[Ratu Sofía dari Spanyol|Putri Sofia]], lahir pada tahun 1938.<ref name=Burke/> Namun, karena [[anak sulung agnatik]] yang mengatur suksesi takhta di Yunani pada saat itu, kelahiran [[pewaris takhta]] laki-laki telah ditunggu-tunggu oleh [[keluarga kerajaan Yunani]], dan karena itu pangeran yang baru lahir itu diterima dengan gembira oleh orang tuanya.{{sfn|Tantzos|1990|p=5}}{{sfn|Mateos Sáinz de Medrano|2004|p=110-111}} Kelahirannya dirayakan dengan 101–[[tembakan salut]] dari [[Gunung Lycabettus]] di Athena, yang menurut tradisi, mengumumkan bahwa bayi yang baru lahir adalah laki-laki.<ref>{{cite news|title=Νεόλογος Πατρών|newspaper=Νεόλογος Πατρών|issue=132|date=4 June 1940|lang=el}}</ref> Menurut [[praktik penamaan Yunani]], sebagai putra pertama, ia diberi nama sesuai nama kakek dari pihak ayah, [[Konstantinos I dari Yunani|Konstantinos I]], yang meninggal pada tahun 1923.<ref>"Naming practices" in British Academy and Oxford University, ''Lexicon of Greek Personal Names'', [http://www.lgpn.ox.ac.uk/names/practices.html online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180816211449/http://www.lgpn.ox.ac.uk/names/practices.html |date=16 August 2018 }}</ref> Pada [[baptisan]] tanggal 20 Juli 1940 di [[Istana Kerajaan Athena]], [[Angkatan Bersenjata Hellenik]] bertindak sebagai wali baptisnya.{{sfn|Mateos Sáinz de Medrano|2004|p=367}}<ref>{{Cite book|first=Monique|last=da Rocha Carneiro|title=La descendance de Frédéric-Eugène duc de Wurtemberg|location=Paris|publisher=Éditions L'intermédiaire des chercheurs et curieux|year=2000|page=411|isbn=978-2-908003-17-8|language=fr}}</ref>
===Perang Dunia II dan pengasingan keluarga kerajaan===
Konstantinos lahir pada tahap awal [[Perang Dunia II]]. Dia baru berusia beberapa bulan ketika, pada tanggal 28 Oktober 1940, [[Italia Fasis (1922–1943)|Italia Fasis]] menginvasi Yunani dari [[protektorat Italia di Albania (1939–1943)|Albania]], memulai [[Perang Yunani-Italia]]. [[Angkatan Darat Yunani]] mampu menghentikan invasi untuk sementara dan mendorong Italia kembali ke [[Kerajaan Albania (1939–43)|Albania]].{{sfn|Van der Kiste|1994|p=159 and 161–162}}{{sfn|Hourmouzios|1972|p=116}}{{sfn|Tantzos|1990|p=15-16}} Namun, keberhasilan Yunani memaksa [[Nazi Jerman]] untuk campur tangan dan Jerman [[Pertempuran Yunani|menginvasi Yunani]] dan [[Invasi Yugoslavia|Yugoslavia]] terus berlanjut pada 6 April 1941 dan menyerbu kedua negara dalam waktu satu bulan, meskipun ada bantuan Inggris ke Yunani dalam bentuk korps ekspedisi.{{sfn|Van der Kiste|1994|p=162-163}}{{sfn|Palmer|Greece|1990|p=80}} Pada 22 April 1941, Putri Frederica dan kedua anaknya, Sofia dan Konstantinos, dievakuasi ke [[Kreta]] dengan [[Short Sunderland]] [[perahu terbang]] Inggris bersama dengan sebagian besar keluarga kerajaan Yunani. Keesokan harinya, mereka disusul oleh Raja Georgios dan Pangeran Pavlos. Namun [[Pertempuran Kreta|Invasi Jerman ke Kreta]] dengan cepat membuat situasi tidak dapat dipertahankan dan Konstantinus serta keluarganya dievakuasi dari Kreta ke [[Kerajaan Mesir|Mesir]] pada 30 April 1941, dua minggu sebelum serangan Jerman di pulau itu.{{sfn|Tantzos|1990|p=18-20}} Di [[Alexandria]], para bangsawan Yunani yang diasingkan disambut oleh diaspora Yunani, yang memberi mereka penginapan, uang, dan pakaian.{{sfn|Mateos Sáinz de Medrano|2004|p=113}} Kehadiran keluarga kerajaan dan pemerintah Yunani mulai mengkhawatirkan [[Raja Farouk dari Mesir]] dan para menterinya yang pro-Italia. Oleh karena itu, Konstantinos dan keluarganya harus mencari perlindungan lain agar mereka dapat melewati perang dan melanjutkan perjuangan mereka melawan kekuatan Poros. [[George VI dari Britania Raya]] menentang kehadiran Putri Frederica yang diduga memiliki simpati Nazi,<ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/biography/Frederica-queen-of-Greece|title=Frederica, queen of Greece|website=[[Encyclopedia Britannica]]|date=14 April 2023 }}</ref> dan anak-anaknya di Inggris, namun diputuskan bahwa ayah dan paman Konstantinos boleh tinggal di London, di mana pemerintahan di pengasingan didirikan, sementara anggota keluarga lainnya dapat mencari perlindungan di negara-negara yang saat itu-[[Uni Afrika Selatan]].{{sfn|Vickers|2000|p=292}}{{sfn|Van der Kiste|1994|p=164}}
 
Pada 27 Juni 1941, Oleh karena itu, sebagian besar keluarga kerajaan Yunani berangkat ke Afrika Selatan dengan kapal uap Belanda ''Nieuw Amsterdam'', yang tiba di [[Durban]] pada tanggal 8 Juli 1941.{{sfn|Mateos Sáinz de Medrano|2004|p=113}}{{sfn|Bertin|1982|p=338}}{{sfn|Tantzos|1990|p=20-21}} Setelah dua bulan tinggal di Durban, Pangeran Pavlos berangkat ke Inggris bersama saudaranya, dan Konstantinus kemudian jarang bertemu ayahnya lagi selama tiga tahun berikutnya.{{sfn|Mateos Sáinz de Medrano|2004|p=189}} {{sfn|Mateos Sáinz de Medrano|2004|p=114}} Anggota keluarga lainnya menetap di [[Cape Town]], di mana adik perempuannya bergabung dengan keluarga tersebut, [[Putri Irene dari Yunani dan Denmark|Putri Irene]], lahir tahun 1942.<ref name=Burke/> Pangeran Konstantinos, Putri Sofia, ibu dan bibi mereka [[Putri Katherine dari Yunani dan Denmark|Putri Katherine]] awalnya diajukan ke Gubernur Jenderal Afrika Selatan [[Patrick Duncan (politisi Afrika Selatan)|Patrick Duncan]] di kediaman resminya Westbrooke di Cape Town.{{sfn|Mateos Sáinz de Medrano|2004|p=113-115}}{{sfn|Hourmouzios|1972|p=133}}
 
Kelompok tersebut kemudian berpindah beberapa kali hingga mereka menetap di Villa Irene di [[Pretoria]] bersama Perdana Menteri [[Jan Smuts]], yang dengan cepat menjadi teman dekat orang-orang Yunani yang diasingkan.{{sfn|Mateos Sáinz de Medrano|2004|p=113-115}}{{sfn|Hourmouzios|1972|p=136 og 144}}{{sfn|Tantzos|1990|p=21}} Sejak awal tahun 1944, keluarga tersebut kembali tinggal di Mesir. Pada bulan Januari 1944, Frederica bertemu kembali dengan Pavlos di [[Kairo]], dan anak-anak mereka bergabung dengan mereka pada bulan Maret tahun itu. Meskipun keadaan keuangan mereka sulit, keluarga tersebut kemudian menjalin hubungan persahabatan dengan beberapa tokoh Mesir, termasuk [[Ratu Farida]], yang putri-putrinya kira-kira seusia dengan Konstantinos dan saudara-saudara perempuannya.{{sfn|Mateos Sáinz de Medrano|2004|p=115-116}}
 
== Silsilah ==