Sarawak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Manggadua (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan
Nutricula99 (bicara | kontrib)
perbaikan ketikan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 131:
Pemukiman manusia terawal di Sarawak bermula dari 40,000 tahun yang lalu di [[Taman Nasional Niah|Gua-Gua Niah]].{{whom}} Wilayah tersebut telah memiliki hubungan dagang dengan Tiongkok pada abad ke-8 sampai ke-13 Masehi. Wilayah tersebut berada di bawah pengaruh [[Kekaisaran Brunei]] pada abad ke-16. Negara bagian tersebut [[Kerajaan Sarawak|diperintah oleh keluarga Brooke]] pada abad ke-19 dan ke-20. Pada [[Perang Dunia II]], negara bagian tersebut [[Pendudukan Jepang di Borneo Britania|diduduki oleh Jepang]] selama tiga tahun sebelum dijadikan sebagai [[Koloni Mahkota Sarawak|Koloni Mahkota Britania]] pada 1946. Pada 22 Juli 1963, Sarawak meraih pemerintahan sendiri oleh Inggris. Setelah itu, Sarawak menjadi salah satu anggota pendiri [[Federasi Malaysia]] (didirikan pada 16 September 1963) bersama dengan [[Borneo Utara]] (Sabah), [[Singapura]] (keluar pada 1965), dan [[Federasi Malaysia]] ([[Semenanjung Malaysia]]). Namun, [[federasi]] tersebut ditentang oleh Indonesia, dan berujung pada [[Konfrontasi Indonesia–Malaysia]] selama tiga tahun. Negara bagian tersebut juga mengalami [[Pemberontakan Komunis Sarawak|pemberontakan komunis]] dari 1965 sampai 1968.
 
Wilayah tersebut dikenal karena keberagaman suku bangsa, budaya, dan bahasa. Kepala negara bagiannya adalah Gubernur, yang sekarang dikenal sebagai [[Yang di-Pertua Negeri Sarawak|Yang di-Pertua Negeri]], sementara kepala pemerintahannya adalah [[Ketua Menteri Sarawak|KetuaPerdana Menteri Sarawak]]. Sistem pemerintahannya mengikuti [[sistem Westminster|sistem Kesatuan]]. Wilayah ini terbagi dalam distrik dan divisi administratif. Inggris dan Melayu adalah dua bahasa resmi di negara bagian tersebut; tidak ada agama resmi di sana. [[Museum Negara Bagian Sarawak]] adalah museum tertua di Borneo. Wilayah tersebut dikenal karena alat musik tradisional-nya, [[sapeh]]. [[Festival Musik Hutan Hujan Sedunia]] adalah salah satu acara musik utama di Kalimantan.
 
Sarawak memiliki keragaman sumber daya alam, dan ekonominya sangat berorientasi ekspor, terutama minyak dan gas, [[kayu]], dan [[minyak sawit]]. Industri lainnya meliputi pabrik, energi dan pariwisata.