Peureulak, Aceh Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Pranala luar: Bot: Merapikan artikel
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 1:
{{Kota Peureulak}}
 
Peureulak merupakan salah satu kecamatan yang terletak di [[Kabupaten Aceh Timur]], yang lebih dikenal dengan sejarahnya yang gemilang di Dunia Islam Asia tenggara yakni Bandar khalifah. yang merupakan Kerajaan Islam pertama Asia Tenggara pada tahun 225 H dengan Raja pertamannya Sayyed Maulana Abdul Aziz Syah.
 
Baris 10 ⟶ 8:
 
Dengan dikeluarkannya hasil seminar tersebut dengan sendirinya mengukuhkan bahwa kerajaan Peureulak lebih tua dari kerajaan '''''[[Kesultanan Samudera Pasai|Pasai]]''''' (Pase) yang baru dimulai pada abad ke 11 Masehi. Untuk memugar kembali situs sejarah Peureulak yang telah lama terbengkalai, seminar merekomendasikan untuk dibangun sebuah monumen sejarah, untuk itu perlu dibentuk sebuah badan yang bekerja khusus untuk program tersebut yang diberi nama Yayasan Monumen Islam Asia Tenggara disingkat dengan '''''MONISA'''''.<ref>{{Cite web|url=https://historia.id/|title=Historia {{!}} Media Sejarah Populer|website=historia.id|language=en|access-date=2019-03-21}}</ref>
'''''{{Cquote|“Negeri Peureulak suatu negeri yang tertua di Sumatera, namanya tinggal tetap dan tidak berubah-rubah sepanjang abad, dan sudah terkenal dikalangan musafir yang lalu beserta para pedagang dunia yang lalu lalang di Selat Malaka seperti bangsa Cina, Arab, Persia, Hindustan, Italia, Portugis dan lain-lain, kemudian para pedagang di daerah ini banyak membeli kayu peureulak untuk dijadikan bahan perahu sehingga negeri ini diberikan nama pohon kayu itu yaitu Peureulak, pada 1 Muharram 225 H (840 M) para ulama dan tokoh-tokoh mayarakat mendeklarasikan kerajaan Peureulak dengan sultan pertama Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah kemudian diraja berdaulat mengubah nama ibu kota kerajaan dari Bandar Peureulak menjadi Bandar Khalifah. Juga atas petuah khalifah di Baghdad.}}(Abu Ishaq AL-Makarani dalam kitabnya Idhatul Haaq Fimamlakatil Peureulak)'''''<ref>{{Cite web|url=https://ganaislamika.com/|title=Gana Islamika – Mozaik Peradaban Islam|language=en-US|access-date=2019-03-21}}</ref>
 
'''''“Negeri Peureulak suatu negeri yang tertua di Sumatera, namanya tinggal tetap dan tidak berubah-rubah sepanjang abad, dan sudah terkenal dikalangan musafir yang lalu beserta para pedagang dunia yang lalu lalang di Selat Malaka seperti bangsa Cina, Arab, Persia, Hindustan, Italia, Portugis dan lain-lain, kemudian para pedagang di daerah ini banyak membeli kayu peureulak untuk dijadikan bahan perahu sehingga negeri ini diberikan nama pohon kayu itu yaitu Peureulak, pada 1 Muharram 225 H (840 M) para ulama dan tokoh-tokoh mayarakat mendeklarasikan kerajaan Peureulak dengan sultan pertama Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah kemudian diraja berdaulat mengubah nama ibu kota kerajaan dari Bandar Peureulak menjadi Bandar Khalifah. Juga atas petuah khalifah di Baghdad.”'''''
 
'''''(Abu Ishaq AL-Makarani dalam kitabnya Idhatul Haaq Fimamlakatil Peureulak)'''''<ref>{{Cite web|url=https://ganaislamika.com/|title=Gana Islamika – Mozaik Peradaban Islam|language=en-US|access-date=2019-03-21}}</ref>
 
Seiring datangnya pedagang dari bangsa [[Arab]] dan [[Persia]] membuat Kota Peureulak terbentuk dan mulai ditempati. Kota Peureulak juga merupakan salah satu jalur strategis untuk persinggahan pedagang-pedagang dari bangsa [[Arab]] maupun [[Eropa]].{{kecamatan