Rauchbier: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Referensi: clean up
Wadaihangit (bicara | kontrib)
melengkapi halaman dengan foto dan infobox #WPWP
 
Baris 1:
{{Infobox food/wikidata}}
'''Rauchbier''' merupakan istilah dalam bahasa [[Jerman]] yang merujuk kepada [[bir]] yang diasap. Istilah ''rauchbier'' dapat dikatakan merupakan deskripsi sekaligus gaya penyajian bir yang dimaksud. Apabila diterjemahkan secara harfiah, ''rauchbier'' diterjemahkan menjadi bir asap. Citarasa asap dalam bir kemungkinan merupakan citarasa yang unik saat ini, tetapi hingga beberapa ratus tahun silam bir yang diasap merupakan normanya. Proses pembuatan ''[[malt]]'' (''malting process'') dahulu melibatkan penggunaan panas secara langsung sehingga menyampaikan rasa asap ke dalam biji-bijian yang akan digunakan dalam proses [[produksi]] bir, sehingga menghasilkan bir dengan citarasa asap. Seiring dengan perkembangan zaman, mulailah digunakan proses panas tidak langsung dan hanya menyisakan segelintir produsen bir yang mempertahankan metode ''Rauchbier'' atau [[pengasapan]] bir. Meski demikian, tradisi pembuatan bir dengan metode ''rauchbier'' masih diterapkan hingga sekarang. Proses tersebut meninggalkan citarasa serupa dengan asap ''hickory'' sehingga bir ini dikenal juga dengan sebutan ''Bacon Beer''. Bir dengan rasa asap memunculkan dua kubu berlawanan tentang pendapat mengenai rasanya. Sebagian berpendapat bahwa rasa tersebut tidak enak, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa rasa asap dalam bir merupakan salah satu perpaduan citarasa yang paling menarik, kompleks, dan lezat.<ref>American Craft Beer. (2013). What the hell is a Rauchbier?. (diunduh dari: http://www.americancraftbeer.com/what-the-hell-is-a-rauchbier/ pada tanggal 29 September 2017)</ref>
 
'''Rauchbier''' merupakan istilah dalam bahasa [[Jerman]] yang merujuk kepada [[bir]] yang diasap. Istilah ''rauchbier'' dapat dikatakan merupakan deskripsi sekaligus gaya penyajian bir yang dimaksud. Apabila diterjemahkan secara harfiah, ''rauchbier'' diterjemahkan menjadi bir asap. Cita rasa asap dalam bir kemungkinan merupakan citarasa yang unik saat ini, tetapi hingga beberapa ratus tahun silam bir yang diasap merupakan normanya.
 
Proses pembuatan ''[[malt]]'' (''malting process'') dahulu melibatkan penggunaan panas secara langsung sehingga menyampaikan rasa asap ke dalam biji-bijian yang akan digunakan dalam proses [[produksi]] bir, sehingga menghasilkan bir dengan citarasa asap.
 
Seiring dengan perkembangan zaman, mulailah digunakan proses panas tidak langsung dan hanya menyisakan segelintir produsen bir yang mempertahankan metode ''Rauchbier'' atau [[pengasapan]] bir. Meski demikian, tradisi pembuatan bir dengan metode ''rauchbier'' masih diterapkan hingga sekarang. Proses tersebut meninggalkan citarasa serupa dengan asap ''hickory'' sehingga bir ini dikenal juga dengan sebutan ''Bacon Beer''.
 
Bir dengan rasa asap memunculkan dua kubu berlawanan tentang pendapat mengenai rasanya. Sebagian berpendapat bahwa rasa tersebut tidak enak, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa rasa asap dalam bir merupakan salah satu perpaduan citarasa yang paling menarik, kompleks, dan lezat.<ref>American Craft Beer. (2013). What the hell is a Rauchbier?. (diunduh dari: http://www.americancraftbeer.com/what-the-hell-is-a-rauchbier/ pada tanggal 29 September 2017)</ref>
 
== Referensi ==