Kebencian (Buddhisme): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
{{cite book|author=Eric Cheetham|year=1994|url=https://books.google.com/books?id=SuAZx8KFtFAC&pg=PA314|title=Fundamentals of Mainstream Buddhism|publisher=Tuttle|isbn=978-0-8048-3008-9|page=314}}</ref><ref name="NāgārjunaKalupahana1996p72">{{cite book|author1=[[Nāgārjuna]]|date=1996|url=https://books.google.com/books?id=38WJRwP3nLgC|title=Mūlamadhyamakakārikā of Nāgārjuna|publisher=[[Motilal Banarsidass|Motilal Banarsidass Publishing House]]|isbn=978-81-208-0774-7|page=72|translator-last1=Kalupahana|translator-first1=David J.|translator-link=David Kalupahana}}; '''Quote:''' The attainment of freedom from the three poisons of lust (raga), hatred (dvesa) and confusion (moha) by a person who is understood as being in the process of becoming conditioned by various factors (not merely by the three poisons)....</ref> Dosa merupakan suatu [[Cetasika|faktor mental]] berupa [[Kilesa|kotoran batin]] yang menjadi salah satu dari tiga akar kejahatan (''ti akusalamūla'')—[[Taṇhā|lobha]], dosa, dan [[Moha (Buddhisme)|moha]].<ref>{{Cite book|last=|first=|date=|url=|title=Mūla Sutta, Khuddaka Nikāya 4.3.1.1 (Khuddaka Nikāya: Itivuttaka: Tikanipāta: Paṭhamaavagga 1 {Itivuttaka 50} versi Chaṭṭha Saṅgāyana CD-ROM – CSCD), Kanon Tipitaka Pali.|location=|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>
{{Cquote|Demikian telah dikatakan oleh Sang Bhagavā, para bhikkhu, tiga inilah permulaan kejahatan. Apakah ketiganya itu? Permulaan kejahatan keserakahan (lobha), permulaan kejahatan kebencian (dosa), dan permulaan kejahatan kedelusian (moha). Inilah, para bhikkhu, tiga permulaan kejahatan. Demikian hal ini telah dijelaskan oleh Sang Bhagavā. Dalam hubungannya dengan ini, Ia berkata: Keserakahan, kebencian, dan kedelusian, yang muncul dari dalam dirinya, akan merugikan orang yang berpikiran jahat, seperti buah bambu menghancurkan tumbuhnya pohon itu sendiri.}}
Dosa ditandai dengan adanya penolakan terhadap sesuatu yang tidak disukai. Untuk menghindari timbulnya dosa dalam arus kesadaran, seseorang dianjurkan menjalankan lima latihan kemoralan, yakni dengan pelaksanaan [[Pancasila (Buddha)|pancasila]] ([[bahasa Pali]]: ''pañcasīla'').<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2017-10-10|title=Tiga Permulaan Kejahatan (akusalamūla)|url=https://bhagavant.com/tiga-permulaan-kejahatan-akusalamula|website=Bhagavant.com|language=id-ID|access-date=}}</ref>
Dosa adalah kehausan atau ketagihan terhadap ketidakhadiran atau ketidakberadaan sesuatu dengan ingin tidak memilikinya atau tidak mengalaminya terus menerus, berkali-kali, dari yang telah ada. Dengan kata lain, adanya penolakan yang sangat terhadap sesuatu yang tidak disukai.
 
Untuk menghindari timbulnya dosa dalam arus kesadaran, seseorang dianjurkan menjalankan lima latihan kemoralan, yakni dengan pelaksanaan [[Pancasila (Buddha)|pancasila]] ([[bahasa Pali]]: ''pañcasīla'').<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2017-10-10|title=Tiga Permulaan Kejahatan (akusalamūla)|url=https://bhagavant.com/tiga-permulaan-kejahatan-akusalamula|website=Bhagavant.com|language=id-ID|access-date=}}</ref>
 
== Referensi ==