Muhammad: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Baris 23:
Hampir semua ahli [[hadits]] dan sejarawan sepakat bahwa Muhammad lahir di bulan [[Rabiulawal]], kendati mereka berbeda pendapat tentang tanggalnya. Di kalangan [[Syi'ah]], sesuai dengan arahan para [[Imamah|Imam]] yang merupakan keturunan langsung Muhammad, menyatakan bahwa ia lahir pada hari [[Jumat]], 17 [[Rabiulawal]]; sedangkan kalangan [[Sunni]] percaya bahwa ia lahir pada hari [[Senin]], [[12 Rabiulawal]] atau ([[2 Agustus]] [[570]]M).<ref name="ar-Risalah">Subhani, Ja'far. ''Ar-Risalah: Sejarah Kehidupan Rasulullah SAW''. Jakarta: Penerbit Lentera, 2002. ISBN 979-8880-13-7</ref>
 
=== MasaBerkenalan remajadengan Khadijah ===
Ketika Muhammad mencapai usia remaja dan berkembang menjadi seorang yang dewasa, ia mulai mempelajari [[ilmu]] [[bela diri]] dan [[memanah]], begitupula dengan ilmu untuk menambah keterampilannya dalam berdagang. Perdagangan menjadi hal yang umum dilakukan dan dianggap sebagai salah satu pendapatan yang stabil. Muhammad menemani pamannya berdagang ke arah Utara dan secepatnya tentang kejujuran dan sifat dapat dipercaya Muhammad dalam membawa bisnis perdagangan telah meluas, membuatnya dipercaya sebagai agen penjual perantara barang dagangan penduduk Mekkah. Sifatnya ini yang mebuatnya dijuluki oleh penduduk Mekkah sebagai '''''Al-Amin''''' (Yang Terpercaya).
 
Seseorang yang telah mendengar tentang anak muda yang sangat dipercaya dengan adalah seorang [[janda]] yang bernama [[Khadijah]]. Ia adalah seseorang yang memiliki status tinggi di [[suku Arab]] dan Khadijah sering pula mengirim barang dagangan ke berbagai pelosok daerah di tanah Arab. Reputasi Muhammad membuatnya terpesona sehingga membuat Khadijah memintanya untuk membawa serta barang-barang dagangannya dalam perdagangan. Muhammad dijanjikan olehnya akan dibayar dua kali lipat dan Khadijah sangat terkesan dengan sekembalinya Muhammad dengan keuntungan yang lebih dari biasanya.
Baris 30:
Akhirnya, Muhammad pun jatuh cinta kepada Khadijah kemudian mereka menikah. Pada saat itu Muhammad berusia 25 tahun sedangkan Khadijah mendekati umur 40 tahun, tetapi ia masih memiliki kecantikan yang menawan. Perbedaan umur yang sangat jauh dan status janda yang dimiliki oleh Khadijah, tidak menjadi halangan bagi mereka, karena pada saat itu suku [[Quraisy]] memiliki [[adat]] dan [[budaya]] yang lebih menekankan perkawinan dengan gadis ketimbang janda. Walaupun harta kekayaan mereka semakin bertambah, Muhammad tetap sebagai orang yang memiliki gaya hidup sederhana, ia lebih memilih untuk mendistribusikan keuangannya kepada hal-hal yang lebih penting.
 
=== Memperoleh gelar ===
Diriwayatkan pula bahwa Muhammad percaya sepenuhnya dengan ke-Esaan [[Tuhan]]. Ia hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat angkuh dan sombong. Ia menyayangi orang-orang [[miskin]], para janda dan anak-anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia juga menghindari semua kejahatan yang biasa di kalangan bangsa Arab pada masa itu seperti [[judi|berjudi]], meminum [[minuman beralkohol|minuman keras]], berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga ia dikenal sebagai '''''As-Saadiq''''' (Yang Benar). Ia senantiasa pula dipercayai sebagai penengah bagi dua pihak yang bertikai di kampung halamannya di Mekkah.
Ketika Muhammad berumur 35 tahun, ia bersatu dengan orang-orang Quraisy dalam perbaikan Ka'bah. Ia pula yang memberi keputusan di antara mereka tentang peletakan [[Hajar Aswad|Hajar al-Aswad]] di tempatnya. Saat itu ia sangat masyhur di antara kaumnya dengan sifat-sifatnya yang terpuji. Kaumnya sangat mencintai beliau, hingga akhirnya beliau memperoleh gelar '''''Al-Amin''''' yang artinya Orang yang dapat Dipercaya.
 
Diriwayatkan pula bahwa Muhammad percaya sepenuhnya dengan ke-Esaan [[Tuhan]]. Ia hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat angkuh dan sombong. Ia menyayangi orang-orang [[miskin]], para janda dan anak-anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia juga menghindari semua kejahatan yang biasa di kalangan bangsa Arab pada masa itu seperti [[judi|berjudi]], meminum [[minuman beralkohol|minuman keras]], berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga ia dikenal sebagai '''''As-Saadiq''''' (Yang Benar). Ia senantiasa pula dipercayai sebagai penengah bagi dua pihak yang bertikaimemiliki diarti kampungYang halamannya di MekkahBenar.
 
=== Kerasulan ===