Putri Kerajaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Doooo Pido1 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Doooo Pido1 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 34:
Gelar tersebut dipegang seumur hidup, bahkan jika pemegangnya hidup lebih lama dari orang tuanya, sang raja. Ketika seorang Putri Kerajaan meninggal, gaya ini tidak diwariskan kepada putri-putrinya; sebaliknya, apabila orang tua dari mendiang Putri Kerajaan juga telah meninggal, raja baru dapat menganugerahkannya kepada putri tertuanya sendiri. Dengan demikian, [[Louise, Putri Kerajaan dan Adipatni Fife|Putri Louise]] diberi gelar ''Putri Kerajaan'' oleh ayahnya Raja [[Edward VII]] pada 1905; dia mempertahankannya sampai kematiannya pada tahun 1931, lebih dari dua puluh tahun dalam pemerintahan saudaranya [[Raja George V]]. Baru setelah kematian Louise, gelar tersebut tersedia untuk putri George sendiri, [[Mary, Putri Kerajaan dan Countess dari Harewood|Putri Mary]], yang diberi gelar tersebut pada tahun 1932, dan mempertahankannya sampai kematiannya pada tahun 1965. Karena Mary hidup lebih lama dari ayahnya dan juga saudaranya [[Raja George VI]], gelar tersebut tidak pernah tersedia selama pemerintahan George VI untuk diberikan kepada putri sulungnya [[Elizabeth II|Putri Elizabeth]] (kemudian menjadi Ratu Elizabeth II), meskipun jika tidak demikian, ia seharusnya memenuhi syarat untuk memegangnya.<ref name="Royal Titles" /> Jika Putri Anne meninggal pada masa pemerintahan saudaranya [[Raja Charles III]], maka tidak akan ada lagi putri kerajaan yang memenuhi syarat; Charles III tidak memiliki anak perempuan dan [[Putri Charlotte dari Wales (kelahiran 2015)|Putri Charlotte]], putri dari [[William, Pangeran Wales]], akan memenuhi syarat hanya setelah William naik takhta.
 
Secara adat, ketika seorang putri menikah, ia akan mengambil gelar suaminya. Jika suaminya memiliki gelar atau gaya yang lebih rendah, gayanya sebagai seorang putri tetap digunakan, meskipun itu mungkin kemudian dipadukan dengan gayanya melalui pernikahan, e.g. ''HRH [[Putri Louise, Adipatni Argyll]]'' atau ''HRH [[Putri Alice, Countess dari Athlone]]]]'' – jika putri tersebut memiliki sebutan teritorial, ia dapat menghentikan penggunaannya. Namun, sebagai pengecualian, Seorang putri yang telah diberi gelar ''HRH Putri Kerajaan'' biasanya tidak akan menggabungkan gelar tersebut dengan gayanya melalui pernikahan. Misalnya, Putri Anne telah mendapat gelar ''Yang Mulia Putri Kerajaan'' sejak diberi gelar tersebut pada tahun 1987; sebelum itu, gelar resminya adalah ''Yang Mulia Putri Anne, Ny. Mark Phillips''.<ref>{{Cite book |last=Davies |first=Nicholas |title=Elizabeth II: Behind Palace Doors |publisher=Random House |year=2013 |isbn=9781780578279 |quote=Until Elizabeth gave her the title, Anne's correct form of address had been a mouthful, 'Her Royal Highness the Princess Anne, Mrs Mark Phillips'.}}</ref>
 
== Referensi ==