Pulau Sibandang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 29:
==Demografi==
Pulau ini dihuni empat marga,<ref>{{Cite web|title=Berkunjung ke Pulau Sibandang, Pulau Terbesar Kedua di Danau Toba yang Punya Hasil Bumi Melimpah|url=https://www.merdeka.com/sumut/berkunjung-ke-pulau-sibandang-pulau-terbesar-kedua-di-danau-toba-penghasil-buah-mangga-70546-mvk.html|website=merdeka.com|language=id|access-date=2024-08-13}}</ref> yaitu marga [[Ompusunggu]], [[Rajagukguk]], [[Simaremare]], dan [[Siregar]] dengan jumlah penduduk keseluruhan sebesar 1.200 jiwa.<ref>{{Cite web|title=Eksotisme Pulau Sibandang di Kawasan Danau Toba yang Dapat Penghargaan dan Menparekraf|url=https://medan.tribunnews.com/2023/11/27/eksotisme-pulau-sibandang-di-kawasan-danau-toba-yang-dapat-penghargaan-dan-menparekraf|website=Tribun-medan.com|language=id-ID|access-date=2024-08-13}}</ref> Empat marga tersebut disimbolkan dengan adanya Pohon Hariara yang tumbuh di Desa Sibandang sebagai pendiri Sibandang. Pulau Sibandang juga merupakan salah satu dari 16 geosite yang ada di Geopark Kaldera Toba. Sejumlah hal yang bisa dinikmati di sana, nuansa pedesaan tradisional dan unsur-unsur geopark. Hasil perkebunan menunjang produksi pertanian di kawasan ini. Khususnya komoditas mangga udang, yaitu mangga khas Pulau Sibandang. Komoditas mangga dapat menjadi daya tarik agrowisata melalui beberapa olahan kuliner yang diproduksi masyarakat setempat, seperti dodol mangga dan selai mangga. Selain mangga, terdapat pula hasil kebun lainnya, seperti alpukat, kopi, jagung, kakao, [[kacang tanah]], [[bawang merah]], dan ubi-ubian. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Sektor ekonomi lainnya, yaitu berasal dari hasil tangkapan [[ikan air tawar]], seperti ikan mas, mujair, dan pora-pora.
== Tradisi ==
|