Pemulung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
#1lib1refID |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
Baris 15:
=== Di negara berkembang ===
[[Berkas:Jakarta_slumlife62.JPG|thumb|Pemulung di [[Indonesia]]]]
Selama setengah abad terakhir, migrasi dalam negeri dan peningkatan tingkat kesuburan telah menyebabkan populasi kota-kota di negara berkembang menjamur. Populasi global penduduk perkotaan diperkirakan akan berlipat ganda antara tahun 1987 dan 2015, dengan 90% dari pertumbuhan ini terjadi di negara berkembang.<ref name="UN Habitat">{{cite book|last=UN Habitat|title=The Challenge of Slums: Global Report on Human Settlements|year=2003|publisher=Earthscan|location=London}}</ref> Sebagian besar penduduk baru telah menetap di daerah kumuh perkotaan dan pemukiman liar, yang telah berkembang pesat tanpa perencanaan pusat. Laporan Habitat [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] menemukan bahwa hampir satu miliar orang di seluruh dunia tinggal di daerah kumuh, sekitar sepertiga dari penduduk kota dunia.<ref name="UN Habitat" />
Urbanisasi yang cepat sangat meningkatkan permintaan akan layanan pengumpulan sampah informal, karena kota kekurangan [[infrastruktur]] dan sumber daya untuk mengumpulkan total sampah yang dihasilkan oleh penduduknya. Meskipun menghabiskan 30-50% anggaran operasi untuk pengelolaan sampah, kota-kota berkembang di dunia saat ini hanya mengumpulkan 50-80% sampah yang dihasilkan oleh penduduk. Penduduk dan bisnis sering kali terpaksa membakar sampah atau membuangnya di jalan, sungai, lahan kosong, dan tempat pembuangan sampah terbuka.<ref name="Medina 2000">{{cite journal|last=Medina|first=Martin|title=Scavenger cooperatives in Asia and Latin America|journal=Resources, Conservation and Recycling|year=2000|volume=31|pages=51–69|doi=10.1016/S0921-3449(00)00071-9|citeseerx=10.1.1.579.6981}}</ref> Sampah-sampah ini merupakan sumber pencemaran udara, tanah, dan air yang mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Pengumpul sampah informal membantu mengurangi bahaya ini dengan mengumpulkan bahan yang dapat didaur ulang dengan berjalan kaki atau dengan kereta dorong, becak, kereta keledai, kereta kuda, dan truk pikap.<ref>{{cite journal|last=Medina|first=Martin|title=Co-operatives benefit waste recyclers|journal=Appropriate Technology|year=2005|volume=32|series=Buckinghamshire, U.K.|issue=3}}</ref>
Di sisi penawaran, urbanisasi telah memfasilitasi perluasan pemilahan sampah dengan menciptakan kumpulan besar penduduk yang menganggur dan setengah menganggur dengan sedikit cara alternatif untuk mencari nafkah. Dikenal sebagai "satu-satunya industri yang selalu mempekerjakan", pemilahan sampah memberikan perlindungan bagi banyak orang yang kehilangan pekerjaan selama masa perang, krisis, dan penurunan ekonomi di negara-negara yang tidak memiliki sistem kesejahteraan. Ini juga merupakan salah satu dari sedikit peluang kerja yang tersedia bagi orang-orang yang tidak memiliki pendidikan formal atau pengalaman kerja.<ref name="Medina book" />
=== Di negara-negara pasca-industri ===
Meskipun terdapat dokumentasi tentang pemulung dan pengumpul besi tua yang memasok barang ke pabrik kertas dan pengecoran logam sejak abad ke-17, pemilahan sampah modern tidak berkembang di AS dan Eropa hingga abad ke-19.<ref name="Medina book" /> Sama seperti di negara berkembang, kombinasi industrialisasi dan urbanisasi menyebabkan tiga tren yang mendukung berkembangnya industri pengumpulan sampah informal: peningkatan timbulan sampah perkotaan, peningkatan permintaan [[Bahan|bahan mentah]] dari industri, dan peningkatan jumlah penduduk kota yang membutuhkan. mata pencaharian. Pada masa itu, pemulung dikenal sebagai tikus dermaga, pemulung, pria rag and bone, mudlark, dan pemulung. Pada pertengahan abad ke-20 pemilahan sampah menurun, karena industri pengelolaan sampah diformalkan, dan negara kesejahteraan mengurangi ketergantungan masyarakat miskin pada daur ulang informal.<ref name="American Untouchables: Homeless Scavengers in San Francisco's Underground Economy" />
Dimulai pada pertengahan 1990-an, bagaimanapun, daur ulang informal di beberapa bagian [[Amerika Serikat]] dan [[Eropa Barat]] sekali lagi mulai menjamur. terdapat dua faktor yang memicu ledakan: Pertama, permintaan daur ulang melonjak karena aliran limbah meningkat, ruang menurun di tempat pembuangan sampah, teknologi daur ulang baru, dan upaya lingkungan.<ref name="Hobos, Hustlers, and Backsliders">{{cite book|last=Gowan|first=Teresa|title=Hobos, Hustlers, and Backsliders: Homeless in San Francisco|url=https://archive.org/details/hoboshustlersbac0000gowa|year=2010|publisher=University of Minnesota Press|location=Minneapolis}}</ref> Pada tahun 1985 hanya ada satu program daur ulang pinggir jalan di Amerika Serikat. Pada tahun 1998, ada 9.000 program semacam itu dan 12.000 pusat pembuangan yang dapat didaur ulang.<ref>{{cite news|title=Recycling Around the World|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/4620041.stm|access-date=16 December 2011|newspaper=BBC News|date=25 June 2005}}</ref> Hukum disahkan di beberapa negara bagian sehingga ilegal untuk tidak mendaur ulang. Kedua, perubahan ekonomi politik termasuk hilangnya pekerjaan manufaktur, pengurangan pekerjaan pemerintah, dan mundurnya negara kesejahteraan meningkatkan peringkat orang miskin, pekerja miskin, dan tunawisma — sehingga ada lebih banyak orang yang dibuang ke tempat sampah sebagai profesi penuh waktu atau pekerjaan tambahan.<ref name="American Untouchables: Homeless Scavengers in San Francisco's Underground Economy" />
|