Sejarah pendidikan di Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ning Gusti (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Xbypass (bicara | kontrib)
 
Baris 34:
 
==1912 - 1945==
Pada awal abad ke-20, pendidikan di tingkat dasar [[Egalitarianisme|egaliter]] dan hampir universal, tetapi pada tingkat yang lebih tinggi itu multitrek, sangat selektif, dan [[elitis]]. Pendidikan [[Perguruan Tinggi]] sebagian besar terbatas pada beberapa [[Tujuh Universitas NasionalKekaisaran|universitas kekaisaran]], di mana pengaruh Jerman kuat. Tiga dari universitas kekaisaran menerima perempuan, dan ada sejumlah perguruan tinggi perempuan, beberapa cukup bergengsi, tetapi perempuan memiliki kesempatan yang relatif sedikit untuk memasuki pendidikan tinggi. Selama periode ini, sejumlah universitas didirikan oleh misionaris Kristen, yang juga berperan aktif dalam memperluas kesempatan pendidikan bagi perempuan, khususnya di tingkat menengah.
 
Setelah tahun 1919 beberapa universitas swasta menerima status resmi dan diberikan pengakuan pemerintah untuk program yang telah mereka lakukan, dalam banyak kasus, sejak tahun 1880-an. Pada tahun 1920-an, tradisi [[pendidikan liberal]] sebentar muncul kembali, khususnya di tingkat [[TK]], di mana metode [[Montessori]] menarik pengikut. Pada tahun 1930-an, pendidikan tunduk pada pengaruh [[militerisme|militer]] dan [[nasionalisme|nasionalistik]] yang kuat, di bawah [[Sadao Araki]].