Suku Tanjung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Batubiru (bicara | kontrib)
Baris 70:
 
== Tradisi merantau ==
[[Berkas:Buka-cabang-di-amsterdam-dpr-apresiasi-ekspansi-bni-gql.webp|thumb|left|Legislator asal Sumatera Barat Andre Rosiade mengunjungi Restoran Padang di Den Haag, Belanda, Warung Makan Lapek yang dikelola oleh perantau Minang Uni Suprapti Tanjung<ref>{{Cite web|title=Buka Cabang di Amsterdam, DPR Apresiasi Ekspansi BNI|url=https://ekbis.sindonews.com/read/807993/178/buka-cabang-di-amsterdam-dpr-apresiasi-ekspansi-bni-1656076014|website=SINDOnews Ekbis|language=id-ID|access-date=2024-08-14}}</ref>]]
Masyarakat Minangkabau semenjak zaman dahulu dikenal sebagai masyarakat perantau. Tradisi ini menjadi menjadi semacam kewajiban bagi mereka yang mulai beranjak usia dewasa. Maka oleh sebab itu, ada sebuah nilai yang terbangun di dalam kultur budaya Minangkabau bahwa merantau adalah bagian dari tanda kecintaan kepada kampung halaman. Hal ini sebagaimana yang tertuang di dalam ungkapan berikut: