Pembicaraan:Ba 'Alwi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kabul madras (bicara | kontrib)
Adji21 (bicara | kontrib)
Baris 169:
::bung @[[Pengguna:Buhadram|Buhadram]] apakah sudah ada referensi untuk kalimat yang saya tanyakan diatas? apabila belum ada , maka akan saya sunting untuk dihapus demi menghindari riset asli . Apabila suatu saat sudah ditemukan referensinya silahkan dimasukkan kembali . [[Pengguna:Kabul madras|Kabul madras]] ([[Pembicaraan Pengguna:Kabul madras|bicara]]) 9 Agustus 2024 09.24 (UTC)
:::bung @[[Pengguna:Buhadram|Buhadram]] , Kalimat ''"Dan hampir tidak pernah ada kepastian mengenai leluhur/keturunan yang 100% terbukti benar, terutama bila berdasarkan lisan dan rekaman catatan"'' berasal dari Blaine Bettinger yang anda kutip di https://thegeneticgenealogist.com/2009/06/19/family-tree-dna-discovers-y-dna-signature-that-might-represent-the-prophet-mohammed/ Berikut kutipan lengkapnya "  Until a DNA sample from Mohammed is obtained (likely an impossibility), the conclusion will not be 100% proven, which means that any information about this conclusion should also contain info about this caveat.  Of course, as all genealogists know, almost none of our conclusions about ancestry/descendancy are 100% proven, especially when they are based at least in part on oral and paper records." [[Pengguna:Kabul madras|Kabul madras]] ([[Pembicaraan Pengguna:Kabul madras|bicara]]) 12 Agustus 2024 07.33 (UTC)
:Bisa di infokan di kalimat mana yang perlu pembaharuan. Saya baca diskusi diatas lebih condong ke pembuktian material dibanding penyediaan referensi dari sumber yang terpercaya. [[Pengguna:Adji21|Adji21]] ([[Pembicaraan Pengguna:Adji21|bicara]]) 14 Agustus 2024 09.03 (UTC)
:::Kalimat ''Dan hampir tidak pernah ada kepastian mengenai leluhur/keturunan yang 100% terbukti benar, terutama bila berdasarkan lisan dan rekaman catatan'' sepertinya tidak tepat. Ilmu sejarah bukanlah ilmu pasti, dan "primary source" dalam ilmu sejarah dan nasab itu berdasarkan tutur lisan dan catatan. Ilmu-ilmu non-eksak lain, seperti ilmu hadits mengikuti kaedah yang sama (lisan dan catatan). Seperti dijelaskan di [[:en:Primary Source]]:
:::'''Dalam studi sejarah sebagai disiplin akademis, sumber primer (juga disebut sumber asli) adalah artefak, dokumen, buku harian, manuskrip, otobiografi, rekaman, atau sumber informasi lain yang dibuat pada saat yang diteliti. Sumber primer berfungsi sebagai sumber informasi asli tentang topik tersebut. Definisi serupa dapat digunakan dalam ilmu perpustakaan dan bidang keilmuan lainnya, meskipun bidang yang berbeda memiliki definisi yang agak berbeda.'''.
Kembali ke halaman "Ba 'Alwi".