<blockquote>Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran... Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.</blockquote>
Banyak pertukaran pandangan doktrinal antara kaum Modalis dan kaum Tritunggalis yang mirip dengan di atas. Nas-nas semacam {{Alkitab|Kejadian 1:26-27}}, {{Alkitab|Kejadian 16:11-13}}, {{Alkitab|Kejadian 32:24}}, {{Alkitab|Kejadian 32:30}}, {{Alkitab|Hakim-Hakim 6:11-16}}, {{Alkitab|Yesaya 48:16}}, {{Alkitab|Zakharia 2:8-9}}, {{Alkitab|Matius 3:16-17}}, {{Alkitab|Markus 13:32}}, {{Alkitab|Lukas 12:10}}, {{Alkitab|Yohanes 5:18-27}}, {{Alkitab|Yohanes 14:26-28}}, {{Alkitab|Yohanes 15:26}}, {{Alkitab|Yohanes 16:13-16}}, {{Alkitab|Yohanes 17:5}}, {{Alkitab|Yohanes 17ː20-24}}, {{Alkitab|Kisah Para Rasul 1:6-9}}, {{Alkitab|Ibrani 1:1-3}}, dan {{Alkitab|Ibrani 1ː8-10}} dirujuk kaum Tritunggalis sebagai nas-nas yang membenarkan pandangan bahwa kewujudan Allah yang Mahaesa itu bersifat kekal, pribadi, dan merupakan '''persekutuan''' Bapa [Allah], Putra [Firman Allah], dan Roh Kudus [Roh Allah] yang saling bersemayam satu di dalam yang lain. Untuk menanggapi kenyataan bahwa kata ''Tritunggal'' tidak muncul di dalam Kitab Suci, kaum Tritunggalis membuktikan bahwa bahasa doktrinal di luar Alkitab sering kali merangkum pemahaman Kitab Suci secara singkat dan jelas—sama saja dengan kata ''modalisme'', ''modus'', dan ''peran''—dan penggunaan bahasa semacam itu pada hakikatnya tidak mencerminkan keakuratan maupun ketidakakuratan.<!-- Selain itu, theimplikasi accusativeakusatif implicationbahwa that the wordkata ''Tritunggal'' gainedmenjadi commonlazim usedipakai apartdi fromluar dari kesetiaan yang carefulprayitna andlagi pioussaleh fidelitykepada toKitab scriptureSuci dapat dikaitkan dengan argumentasi [[ad hominem]]. HippolytusHipolitus describedmenyifatkan histanggapannya ownsendiri responseterhadap todoktrin Noetus' doctrine, claimingdengan themengklaim truthbahwa tokebenaran belebih moreterbukti evident than either of the two mutually opposed views ofketimbang [[ArianismArianisme]] anddan SabellianismSabelianisme :yang <blockquote>Insaling thisbertentangan wayitu, then,sebagai theyberikut: <blockquote>Jadi choosebeginilah tocara setmereka forthmemaparkan theseperkara-perkara thingsitu, anddan theymereka makehanya usememakai onlysatu of onegolongan class ofnas, passages;setali persistiga samauang dengan cara sepihak yang dipakai Teodotus ketikamanakala berusaha untukberikhtiar membuktikan bahwa Kristus hanyalah manusia biasa. ButNamun neitherbaik haspihak theyang onesatu partymaupun norpihak theyang otherlain understoodtidak thememahami matterduduk perkaranya dengan rightlybenar, assebab theKita ScripturesSuci themselvessendiri confutemembantah theirketidakberakalan senselessnessmereka, anddan attestbersaksi themembela truthkebenaran. Lihatlah, saudara-saudara sekalian, betapa gegabah dan lancangnya dogma yang sudah mereka kemukakan... Sebab siapasiapakah yang tidak bakalakan berkatabersaksi bahwa Allah itu esa jua adanya? YetTetapi hedengan willbersaksi notdemikian ontidaklah thatakan accountdipungkirinya denyoikonomia the economyAllah [i.e.,yakni theangka numberdan andkedudukan dispositionpribadi-pribadi ofdi personsdalam in the TrinityTritunggal]. TheOleh propersebab wayitu, therefore,cara toyang dealpantas withuntuk themengatasi questionpermasalahan istersebut firstadalah ofpertama-tama allmembantah topenafsiran refuteorang-orang theitu interpretationatas put upon these passages bynas-nas these mentersebut, andbarulah thenkemudian tomenjelaskan explainmaknanya their maknayang sesungguhnyasejati.<ref name="Against the Heresy of Noetus"/></blockquote><!--
TertullianTertulianus said of Praxeas' followers:<blockquote>For, confuted on all sides on the distinction between the Father and the Son, which we maintain without destroying their inseparable union... they endeavour to interpret this distinction in a way which shall nevertheless tally with their own opinions: so that, all in one Person, they distinguish two, Father and Son, understanding the Son to be flesh, that is man, that is Jesus; and the Father to be spirit, that is God, that is Christ. Thus they, while contending that the Father and the Son are one and the same, do in fact begin by dividing them rather than uniting them.”<ref name="Against Praxeas">{{cite web|last1=Tertullian|first1=of Carthage|title=Against Praxeas|url=https://www.ccel.org/ccel/schaff/anf03.v.ix.xxvii.html|website=Christian Classics Ethereal Library|access-date=29 May 2017}}</ref></blockquote>
A comparison of the above statement by Tertullian with the following example statement made by Oneness Pentecostals today is striking: "Jesus is the Son of God according to the flesh... and the very God Himself according to the Spirit...."<ref name="The God Head">{{cite web|title=The God Head|url=http://www.theapostolicwayupcff.com/page/the_god_head|website=theapostolicwayupcff.com|access-date=29 May 2017}}</ref><ref>{{cite web|last1=Skynner|first1=Robert|title=Answering Oneness Pentecostals: Colossians 2:9|url=https://www.youtube.com/watch?v=zl2OqOsYLUc| archive-url=https://web.archive.org/web/20200524034505/https://www.youtube.com/watch?v=zl2OqOsYLUc&gl=US&hl=en| archive-date=2020-05-24 | url-status=dead|website=YouTube|access-date=29 May 2017}}</ref>
|