Pengepungan Bagdad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 49:
Karena pengerahan pasukannya, pergerakan Hulehu dari Karakorum sangat diisi oleh standar Mongol. Dihimpun pada Oktober 1253, ia menjalani tahun-tahun berikutnya melewati [[Transoxiana]] dan menerima persinggahan dari para penguasa lokal termasuk [[Arghun Aqa]] di [[Shahrisabz|Kish]] pada November 1255. Pada awal tahun berikutnya, ia memasuki wilayah jantung Hassasin [[Quhistan|Kohistan]].{{sfnm|Boyle|1968|1p=341|Jackson|2017|2pp=126–127}} Sebuah pengerahan pasukan di bawah panglima [[Kitbuqa]] telah merebut sejumlah benteng Ismaili, yang malangnya mengepung kekuatan di [[Gerdkuh]], dan menjarah kota [[Ferdows|Tun]] antara 1253 dan 1256.{{sfnm|Boyle|1968|1p=342|May|2018|2p=163|Atwood|2004|3p=255}} Suhu Besar Hassasin, [[Muhammad III dari Alamut|Ala'ad-Din Muhammad]], wafat pada Desember 1255, dan Hulegu mengirim para utusannya ke penerus mudanya [[Rukn al-Din Khurshah]]. Suhu Besar baru berniat untuk menunda waktu, namun bentengnya dengan cepat jatuh ke Mongol dan ia menyerah dari [[Maymun-Diz]] pada 19 November.{{sfnm|Atwood|2004|1p=255|Lane|2003|2pp=24–25|Jackson|2017|3p=127|Boyle|1968|4pp=342–344}} Rukn al-Din menghimpun kekuatan [[Alamut]] untuk menyerah pada 15 Desember.{{sfnm|Boyle|1968|1pp=344–345|Jackson|2017|2p=127}}{{efn|Meskipun Hulegu nampaknya sangat menyukai Rukn al-Din dan menghormati pengamanannya, Möngke memandang pembiaran berkelanjutannya sebagai sampah sumber daya dan memerintahkannya untuk dihukum mati.{{sfnm|Lane|2003|1pp=25–26|Atwood|2004|2p=255}}}}
 
==Kampanye Baghdad==
== Pengepungan ==
Hulegu mengharapkan khalifah Abbasiyah [[al-Musta'sim]] menyediakan pasukan untuk kampanye melawan Hassasin; khalifah awalnya menerima, namun para menterinya menganggap bahwa tujuan sebenarnya dari permintaan tersebut adalah untuk mengkosongkan Baghdad dari pertahanan potensial, dan sehingga ia menolak.{{sfnm|Jackson|2017|1p=128|Lane|2003|2p=30}} Para penulis [[Sunni]] pada masa berikutnya menuduh [[wazir]] Baghdad, seorang [[Syi'ah]] bernama [[Muhammad bin al-Alqami]], mengkhianati khalifah dengan membuka negosiasi rahasia dengan Hulegu. Pada 1256, [[perpecahan Syiah–Sunni|kekerasan sektarian antara Sunni dan Syi'ah]] pecah usai banjir, menempatkan Baghdad dalam posisi sulit. Namun, al-Musta‘sim dan para menterinya masih sangat delusional terkait kesempatan sukses mereka.{{sfnm|Lane|2003|1pp=31–35|Marozzi|2014|2loc=chapter 5|Atwood|2004|3p=2}}
Sebelum melaksanakan pengepungan terhadap Baghdad, Hulagu Khan dengan mudahnya menghancurkan [[Lurs]], [[Khwarezm-Shah]] dan [[Bukhara]]. Sebagai tanggapan atas [[Invasi Mongol]], mahaguru [[Hashshashin]] di [[Alamut]], [[Imam ‘Ala al-Din Muhammad]] (1221–1255), mengirim prajuritnya untuk membunuh [[Möngke Khan]] dan [[Kitbuqa]] namaun kedua usaha gagal. [[Hulagu Khan]] dan ratusan ribu [[Bangsa Mongo|pasukan Mongol]] kemudian memulai penyerangan terhadap pegunungan di dekat [[Alamut]]. Setelah menangkap lusinan benteng pengalih perhatian, pasukan Mongol akhirnya menggemput Alamaut dan membunuh [[Imam Rukn al-Din Khurshah]] (1255–1256). [[Hulagu Khan]] dan pasukannya kini tak lagi terancam dan mereka pun memulai serangannya ke Baghdad.
 
{{quote box
Mongke Khan memerinthakan saudaranya untuk mengampuni Khalifah jika dia menyerah kepada kekuasaan Khan Mongol. Ketika mendekati Baghdad, Hulagu menuntut supaya kota itu menyerah; sang khalifah, [[Al-Musta'sim]], menolak. Dalam banyak sumber, Al-Musta'sim sebenarya tidak bersiap untuk diserang; dia tidak mengumpulkan pasukan dan tidak memperkuat tembok kota. Dia hanya tidak mau menyerahkan kota Baghdad kepada "orang barbar kafir" (Mongol) dan dia percaya bahwa jikapun dia menyerah, pasukan Mongol itu akan tetap membantai penduduk kota. Begitu mendengar penolakan kahlifah, Hulagu sangat marah dan bersumpah bahwa kota itu akan dihancurkan.<ref>Nicolle</ref>
|quote =<poem>...Aku akan membawanya jatuh dari puncak langit,
Seperti singa, aku akan melemparmu ke kedalaman terrendah.
Aku takkan membiarkan seorang pun hidup di daerahmu,
Aku akan menghantarkan kota, tanah dan kekaisaranmu dalam bara api.</poem>
<poem>Jika kau memiliki hati untuk menyelamatkan kepalamu dan keluarga kunomu,
Simak dengan hati-hati nasehatku.
Jika kau menolak menerimanya, aku akan menunjukkanmu arti kehendak Tuhan.</poem>
|source = Akhir surat pertama dari Hulegu kepada al-Musta'sim, September 1257{{sfn|Marozzi|2014|loc=chapter 5}}
}}
 
Hulegu menjalani musim panas 1257 di atas dekat [[Hamadan|dataran Hamadan]]. Disana, ia bergabung dengan Baiju, yang telah menaungi vassal-vassal di barat laut. Baiju membawa vassal-vassal Seljuk, [[Kerajaan Georgia|Georgia]], dan Armenia, termasuk pangeran-pangeran [[Pangeran Pŕosh Khaghbakian|Pŕosh Khaghbakian]] dan [[Zakare III Zakarian|Zak‘arē]], untuk bergabung dengan pasukan Mongol. Pada September, Hulegu mulai surat menyurat dengan al-Musta'sim, yang disebut oleh sejarawan [[René Grousset]] sebagai "saalh satu dialog paling luar biasa dalam sejarah".{{sfnm|Chambers|1979|1p=143|Boyle|1968|2pp=345–346|Bai︠a︡rsaĭkhan|2011|3p=129}} Pesan pertamanya menuntut agar khalifah menyerah dengan damai dan menyerahkan tiga menteri utamanya—wazir, panglima prajurit, dan ''[[dawatdar]]'' (penjaga tempat tinta)—kepada Mongol. Ketiganya nampaknya menolak, dan tiga perwira yang kurang penting dikirim sebagai gantinya.{{sfnm|Jackson|2017|1p=128|Lane|2003|2p=30|Boyle|1968|3p=346}}
Hulagu menempatkan pasukannya di kedua sisi [[Sungai Tigris]], membagi mereka untuk membentuk manuver penjepit di sekitar kota. Pasukan Khalifah memukul mundur serangan pertama dari pasukan Mongol yang menghantam pasukan utama dan menyerang dari barat, tetapi mereka dikalahkan pada pertempuran berikutnya. [[Baiju]] menghancurkan beberapa tanggul dan membanjiri tanah di belakang pasukan khalifah, mengepung mereka. Akhirnya banyak pasukan khalifah yang dibantai dan ditenggelamkan.
 
Jawaban Al-Musta'sim terhadap surat Hulegu menyebut pemimpin Mongol muda dan penghirau, dan mempersembahkan dirinya dapat melawan pasukan dari seluruh Islam. Disertai dengan perilaku tak hormat terhadap para utusan Hulegu, yang dihukum diarak dan dicemooh dari rombongan pada jalan-jalan raya Baghdad, ini melayangkan sikap antagonistik: [[Kesultanan Mamluk]] di Mesir bertikai terhadap khalifah, sementara [[dinasti Ayyubiyah|Ayyubiyah]] di Suriah berfokus pada pertahanan hidup mereka sendiri.{{sfnm|Marozzi|2014|1loc=chapter 5|Chambers|1979|2p=144|Lane|2003|3pp=30–31}} Pertukaran surat lebih lanjut tak membawa pergerakan menyelamatkan pemberian khalidah terhadap sejumlah kecil upeti—al-Alqami meminta pengiriman jumlah yang besar, namun ''dawatdar'' menganggap bahwa al-Alqami berniat untuk mengkosongkan harta dan memenangkan daya tarik Hulegu.{{sfnm|Jackson|2017|1p=128|Chambers|1979|2p=144}}
Pasukan utama Mongol tiba dan kemudian mengepung kota mulai dari 29 Januari, membangun palisade dan parit, dan mengerahkan [[mesin kepung]] dan [[katapel tempur]]. Pertempuran ini cukup mudah bagi pasukan Mongol; pada tanggal 5 Februari pasukan Mongol berhasil menembus tembok pertahanan.Al-Musta'sim dipaksa untuk berunding tapi dia tidak mau.
 
[[Berkas:Persian painting of Hülegü’s army attacking city with siege engine.jpg|jmpl|Lukisan Persia abad 14, menggambarkan Pasukan Hulagu dengan penrangkat pengepungannya mengepung Kota Baghdad]]
Hilang kesabaran, Hulegu berkonsultasi terhadap para penasehatnya terhadap pelaksanaan serangan Baghdad. Astronom Husam al-Din menubuatkan kiamat, menyatakan bahwa seluruh pengasa yang telah menyerang Baghdad telah kehilangan kerajaan mereka setelah itu. Hulegu kemudian beralih ke polimatik [[Nasir al-Din al-Tusi]], yang singkatnya menjawab bahwa tak ada bencana yang akan terjadi, dan bahwa Hulegu akan berkuasa menggantikan khalifah.{{sfnm|Jackson|2017|1p=129|Boyle|1968|2p=346}}
Pada tanggal 10 Februari, Baghdad menyerah. Pasukan Mongol menyerbu ke dalam kota pada tanggal 13 Februari dan dimulailah satu minggu pembantaian dan penghancuran.
 
== Penghancuran ==