Taman Nasional Ujung Kulon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Alamat situs web
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Baris 61:
</mapframe>
== Sejarah dan Status Kawasan ==
Kawasan [[Ujung Kulon]] pertama kali dijelajahi oleh seorang ahli [[botani]] [[Jerman]], [[Franz Wilhelm Junghuhn|F. Junghuhn]], pada tahun [[1846]], untuk keperluan mengumpulkan tumbuhan tropis. Pada masa itu kekayaan [[flora]] dan [[fauna]] Ujung Kulon sudah mulai dikenal oleh para peneliti. Bahkan perjalanan ke Ujung Kulon ini sempat masuk di dalam jurnal ilmiah beberapa tahun kemudian. Tidak banyak catatan mengenai Ujung Kulon sampai meletusnya [[Gunung Krakatau]] pada tahun [[1883]]. Namun kemudian kedahsyatan letusan [[Krakatau]] yang menghasilkan gelombang [[tsunami]] setinggi kurang lebih 15 meter, telah memporak-porandakan tidak hanya pemukiman penduduk di Ujung Kulon, tetapi juga menimpa satwa liar dan vegetasi yang ada. Meskipun letusan Krakatau telah menyapu bersih kawasan Ujung Kulon, akan tetapi beberapa tahun kemudian diketahui bahwa ekosistem-vegetasi dan satwaliar di Ujung Kulon tumbuh baik dengan cepat.
 
Perkembangannya kemudian, beberapa areal berhutan ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi, secara berurutan.
Baris 75:
 
=== Tahun 1967 ===
Melalui SK Menteri Pertanian Nomor: 16/Kpts/Um/3/1967 Tanggal 16 Maret 1967 Kawasan [[Gunung Honje]] Selatan seluas 10.000 Ha yang bergandengan dengan bagian Timur Semenanjung Ujung Kulon ditetapkan menjadi [[Cagar alam|Cagar Alam]] Ujung Kulon.
 
=== Tahun 1979 ===
Baris 142:
Di daerah yang relatif terbuka seperti di dataran tinggi Telanca mempunyai sedikit pohon besar tetapi rapat oleh [[semak]] dan [[tumbuhan sekunder]] seperti ''[[Achasma]]'' spp. (tepus), ''[[Nicolaia]]'' spp. (honje), ''[[Donax cannaeformis]]'' (bangban), dan ''Lantana camara'' (cente) yang bercampur dengan berbagai jenis rotan dan kadang-kadang terdapat ''[[Syzygium polyanthum]]'' (salam) dan ''[[Leea]]'' spp. (sulangkar) serta beraneka ragam spesies [[liana]] misalnya ''[[Cayratia geniculata]]'' (areuy kibarela), ''[[Ziziphus tupula]]'' (areuy jinjing kulit), ''[[Uncaria]]'' sp. (areuy kolebahe) dan ''[[Embelia javanica]]'' (areuy kecembeng).
 
Gunung Payung mempunyai [[hutan primer]] yang rimbun dan lebih mencirikan [[vegetasi]] [[pegunungan]], dengan pohon ''[[Dillenia excelsa]]'' (ki segel), ''[[Pentace polyantha]]'' (ki sigeung), ''Vitex pubescens'' (laban) dan lain-lain.
 
==== [[Padang rumput]] ====