Lepat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{unreferenced|date=Maret 2019}}{{Infobox food/wikidata}}'''Lepat''' adalah makanan khas [[Indonesia]], yang banyak dijumpai pada masyarakat [[Sumatra]], seperti [[Minangkabau]], [[Aceh]], dan [[Melayu]]. Lepat terbuat dari [[tepung]] [[ketan]] yang diisi dengan [[gula merah]] hingga kalis, kemudian dibungkus dengan menggunakan daun pisang dan di bagian tengahnya diberi [[kelapa]] parut yang telah disangrai dengan gula yang dinamakan inti, kemudian dikukus hingga matang. Di Minangkabau, lepat dikenal dengan sebutan ''lapek,'' salah satu jenisnya yang terkenal yaitu [[lapek bugih]].{{Butuh rujukan}}
== Jenis ==
Terdapat berbagai jenis kue lepat yang ada, tergantung kepada ramuan yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenis kue lepat yang paling populer diantaranya adalah sebagai berikut:
# Lepat pisang
# Lepat ubi
# [[Lepet jagung|Lepat jagung]]
== Sejarah ==
Menjelang
Hal ini menjadi sebuah kerinduan yang besar mendekati bulan Ramadhan para ibu-ibu masyarakat Gayo untuk berbondong-bondong berbelanja membeli bahan bahan olahan lepat, seperti kelapa, gula merah, tepung ketan, dan daun pisang muda. Dengan bahan baku yang mudah ditemukan itu, sehingga lepat selalu hadir setiap menjelang bulan puasa.
Baris 10 ⟶ 17:
Selain itu, masyarakat Gayo juga mempercayai bahwa tiap hari besar, anggota keluarga yang sudah meninggal akan kembali ke rumah dan mengajak teman-teman mereka untuk bertamu dan menikmati lepat Gayo yang disajikan. Apabila tradisi membuat dan menyajikan lepat Gayo tidak dilakukan, maka anggota keluarga yang telah meninggal akan malu terhadap teman-temannya.<ref>{{Cite journal|last=Tarigan|first=Arita Beru|date=2023-04-10|title=Eksistensi Lepat Sebagai Makanan Tradisional Masyarakat Gayo|url=https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/27945/|journal=}}</ref>
Seiring dengan perkembangan zaman, lepat mulai dijual di pasar-pasar tradisional atau pusat kuliner di Gayo. Penganan itu pun saat ini menjadi cemilan saat menikmati kopi di Tanah Gayo.<ref
== Referensi ==
|