Navayāna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
k Faredoka memindahkan halaman Navayāna ke Nawayana dengan menimpa pengalihan lama
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Buddhisme|aliran}}
'''Nawayana''' atau '''Navayāna''' ([[Aksara Dewanagari|Dewanagari]]: नवयान, [[International Alphabet of Sanskrit Transliteration|IAST]]: ''Navayāna'', artinya "'''Kendaraan Baru'''"), juga dikenal sebagai '''Buddhisme Navayāna''', merujuk pada penafsiran ulang modern Buddhisme yang ditemukan dan dikembangkan oleh seorang ahli hukum, reformis sosial, dan cendekiawan India bernama [[Bhimrao Ramji Ambedkar|B. R. Ambedkar]];<ref>Bhimrao Ramji Ambedkar juga dipanggil Babasaheb Ambedkar.</ref> gerakan ini juga dinamakan '''Neo-Buddhisme''' dan '''Buddhisme''' '''Ambedkarite'''.<ref name="Robinson2003p1922">{{cite book|author=Tartakov, Gary|year=2003|url=https://books.google.com/books?id=eNsoAAAAYAAJ|title=Religious Conversion in India: Modes, motivations, and meanings|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-566329-7|editor=Robinson, Rowena|pages=192–213}}</ref><ref>{{cite book|author=Queen, Christopher|year=2015|url=https://books.google.com/books?id=P_lmCgAAQBAJ|title=A Companion to Buddhist Philosophy|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-119-14466-3|editor=Emmanuel, Steven M.|pages=524–525}}</ref>
 
B. R. Ambedkar adalah seorang pengacara, politikus, dan cendekiawan agama Buddha India, dan Ketua Perancang Konstitusi India. Ia dilahirkan dalam keluarga [[Dalit]] (kasta "tak tersentuh") pada masa kolonial India, belajar di luar negeri, menjadi pemimpin Dalit, dan pada tahun 1935 mengumumkan niatnya untuk pindah agama dari Hindu ke agama lain,<ref name="Dirks2011p2672">{{cite book|author=Dirks, Nicholas B.|year=2011|url=https://books.google.com/books?id=UP7vmkFSJhIC&pg=PA268|title=Castes of Mind: Colonialism and the making of modern India|publisher=Princeton University Press|isbn=978-1-4008-4094-6|pages=267–274}}</ref> sebuah usaha yang membawanya mempelajari seluruh agama besar dunia secara mendalam yaitu [[Agama Hindu|Hinduisme]], [[Buddhisme]], [[Sikhisme]], [[Kristen]], dan [[Islam]], selama hampir 21 tahun.<ref>{{Cite web|date=2019-05-20|title=Why Ambedkar chose Buddhism over Hinduism, Islam, Christianity|url=https://theprint.in/opinion/why-ambedkar-chose-buddhism-over-hinduism-islam-christianity/237599/|website=ThePrint|language=en-US|access-date=2022-06-19}}</ref><ref>{{Cite web|date=2022-04-14|title=Three reasons why Ambedkar embraced Buddhism|url=https://indianexpress.com/article/research/buddha-purnima-special-three-reasons-why-ambedkar-embraced-buddhism/|website=The Indian Express|language=en|access-date=2022-06-19}}</ref><ref name="Dirks2011p2672" /> Setelah itu, Ambedkar mempelajari kitab suci agama Buddha dan menemukan beberapa inti keyakinan dan doktrinnya, seperti [[Empat Kebenaran Mulia]] dan tanpa-diri (''[[Anatta|anātman]]''), sebagai cacat dan pesimistis, kemudian menafsirkan kembali ajaran tersebut ke dalam apa yang disebutnya Buddhisme "Kendaraan Baru", atau ''Navayāna''.<ref name="Jacobsen2015p361">{{cite book|last=Zelliot|first=Eleanor|year=2015|url=https://books.google.com/books?id=tPBWCgAAQBAJ|title=Routledge Handbook of Contemporary India|publisher=Taylor & Francis|isbn=978-1-317-40357-9|editor-last=Jacobsen|editor-first=Knut A.|pages=13, 361–370}}</ref> Ambedkar mengadakan konferensi pers pada tanggal 13 Oktober 1956, mengumumkan penolakannya terhadap aliran [[Theravāda]] dan [[Mahayana|Mahāyāna]], serta [[agama Hindu]] secara keseluruhan.<ref name="queen524">{{cite book|author=Queen, Christopher|year=2015|url=https://books.google.com/books?id=P_lmCgAAQBAJ|title=A Companion to Buddhist Philosophy|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-119-14466-3|editor=Emmanuel, Steven M.|pages=524–529}}</ref> Setelah itu, ia meninggalkan agama Hindu dan [[:en:Twenty-two_vows_of_Ambedkar|mengadopsi Buddhisme Navayāna sebagai keyakinan agamanya]], sekitar enam minggu sebelum kematiannya.<ref name="Robinson2003p1922" /><ref name="Jacobsen2015p361" /><ref name="queen524" /> Penganutnya melihat Buddhisme Navayāna bukan sebagai sebuah sekte dengan ide-ide yang sangat berbeda, melainkan sebagai sebuah gerakan sosial baru yang didasarkan pada prinsip-prinsip agama Buddha.