Perpustakaan Proklamator Bung Hatta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
UPT PPBH (bicara | kontrib)
layanan perpustakaan brbasis inklusi sosial
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
UPT PPBH (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Baris 281:
== Layanan Perpustakaan Berbasis Inkusi Sosial ==
Berdasarkan penjelasan atas Undang-undang Perpustakaan nomor 43 Tahun 2007 yang menyebutkan bahwa perpustakaan sebagai sistem pengelolaan rekaman gagasan, pemikiran, pengalaman dan pengetahuan manusia, mempunyai fungsi utama melestarikan hasil budaya umat manusia tersebut, khususnya yang berbentuk dokumen karya cetak dan karya rekam serta menyampaikan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya. Sasaran dari pelaksanaan fungsi ini adalah terbentuknya masyarakat yang mempunyai budaya membaca dan belajar sepanjang hayat. Ini merupakan tantangan bagi perpustakaan untuk mampu membuat program yang jelas, ''achievable'' serta akuntabel sesuai perkembangan zaman. Berdasarkan hal tersebut UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta berusaha untuk berinovasi baik berupa kebijakan maupun kegiatan yang menunjang tugas pokok dan fungsinya. Serta dengan mendukung program prioritas nasional, yaitu dapat mewujudkan layanan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial.
 
Dalam program pembangunan yang menjadi Prioritas Nasional, hal pertama disebutkan adalah pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar. Berdasarkan prioritas nasional pembangunan tersebut terdapat tiga proyek prioritas nasional, antara lain: Literasi informasi terapan dan inklusif, Pendampingan masyarakat untuk literasi informasi, dan Pemerataan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Implementasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial adalah pendekatan perpustakaan berbasis sistem sosial/masyarakat yang ada di lingkungan perpustakaan ''(social system approach)'' atau pendekatan kemanusiaan ''(humanistic approach).'' Pendekatan inklusi sosial ini memandang perpustakaan sebagai sub sistem pembangunan sosial kemasyarakatan. Untuk itu, perpustakaan harus dirancang agar memiliki nilai kemanfaatan yang tinggi bagi masyarakat.
 
Melalui pendekatan inklusif ini, perpustakaan mampu menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk memperoleh semangat baru dan solusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya. Literasi juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktifitas masyarakat, karena dengan penguatan literasi individu maka akan terjadi perubahan pengetahuan dan perilaku individu yang akan berdampak pada peningkatan produktifitas dan kesejahteraan. Transformasi pelayanan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial ditandai dengan adanya ketersediaan dan kemudahan akses bahan pustaka dan sumber informasi yang bermutu untuk masyarakat. Masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan untuk berbagi pengalaman dan melatih keterampilan agar memperoleh keahlian dan pekerjaan untuk meningkatkan kesejahteraan. Perpustakaan menjadi ruang sinergitas kegiatan kemasyarakatan. Agar manfa’at dan dampaknya di masyarakat optimal, serta peningkatan kesejaheteraan masyarakat meningkat, perlu dilakukan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat/komunitas.
 
Dalam kerangka inilah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam hal ini UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dalam mengimplementasikan kegiatan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial, mengadakan beberapa rangkaian kegiatan. Kegiatan dilaksanakan sejak tahun 2021 sampai saat ini. Adapun bentuk kegiatan ini berupa pelatihan ''(workshop),'' pendampingan dan evaluasi atas implementasi dari pelatihan yang diberikan.
 
=== 2021 ===
 
==== '''Workshop Seni Sablon Ke-Bung Hatta-an.''' ====
Dilaksanakan pada 7-9 Juni 2021 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang dan menghadirkan 4 (empat) narasumber yang kompeten di bidangnya. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah dengan memberikan modal awal berupa keterampilan untuk selanjutnya peserta dapat mengembangkannya menjadi salah satu modal awal usaha kreatif.
 
==== '''Workshop Karya Tulis tentang Bung Hatta''' ====
Dilaksanakan tanggal 14-16 Juni 2021 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang dan mengadirkan 6 (enam) narasumber yang berasal dari dunia kepenulisan dan penerbitan. Adapun tujuan kegiatan ini adalah memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan dunia kepenulisan dan penerbitan tulisan, khusunya tulisan dalam bentuk fiksi sejarah. Peserta juga mengumpulkan tulisannya dan dikompilasi menjadi sebuah buku antologi yang akan dicetak dan disebarluaskan dengan tujuan untuk memberikan batu loncatan kepada penulis-penulis awal untuk terus berkarya menghasilkan karya-karya tulis yang kemudian bernilai guna bagi diri penulis dan masyarakat.
 
==== '''Workshop Kerajinan Replika Memorabilia Ke-Bung Hatta-an''' ====
Dilaksanakan tanggal 21-23 Juni 2021 dengan peserta sebanyak 30 orang dan menghadisrkan 3 (tiga) narasumber dari bidang seni kriya. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan keterampila kepada peserta dalam dunia seni kriya sebagai salah satu modal awal untuk menjalankan usaha kreatif.
 
==== '''Workshop Pembuatan media Infografis: sebagai salah satu media pemasaran yang efektif.''' ====
Dilaksanakan tanggal 28-30 Juni 2021 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang dan menghadirkan 4 (empat) narasumber dari dunia seni grafis, industri infografis dan pemasaran melalui media sosial. Adapun tujuan kegiatan ini adalah memberikan keterampilan kepada peserta untuk dapat membuat media infografis yang dapat digunakan sebagai media pemasaran yang efektif, mengikuti arus perkembangan zaman.
 
==== '''Workshop Pengembangan Seni Menyulam Tradisional''' ====
Dilaksanakan tanggal 6-8 Juli 2021 dengan 30 peserta dan menghadirkan 4 (empat) narasumber dari ilmu seni menyulam tradisional. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan peserta dalam dunia seni menyulam tradisional sekaligus melestrarikan warisan budaya khas bukittinggi, yaitu seni sulam tradisional.
 
==== '''Workshop pengelolaan Koperasi''' ====
Dilaksanakan 12-14 Juli 2021 dengan jumlah peserta sebanyak 30 irang dan menghadirkan 5 narasumber dari dunia ekonomi rakyat dan koperasi. Adapun tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman awal akan tujuan utama koperasi masyarakat sekaligus dilakukan pendampingan kepada peserta yang merupakan pengurus koperasi untuk dapat menjalankan koperasi sesuai dengan yang dimanatkan oleh Bapak Proklamator, Bung Hatta.
 
==== '''Workshop Seni Fotografi''' ====
Karena Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, maka workshop fotografi dilaksanakan tanggal 18-20 Agustus 2021 dengan target peserta 30 orang dan menghadirkan 6 narasumber dari bidang ilmu maupun professional fotografi. Adapun tujuan kegiatan ini adalah memberikan keterampilan kepada peserta dalam bidang fotografi, khususnya fotografi pariwisata mengingat sector wisata merupakan salah satu sector utama dari kota Bukittinggi.
 
=== 2022 ===
 
== Referensi ==