Unjuk rasa RUU Pilkada 2024: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Asdnala (bicara | kontrib)
perbaikan dan penataan penulisan pada sub-bab PERINGATAN DARURAT. CMIIW.
Baris 108:
Media nasional Korea Selatan, Yonhap, memberitakan hal serupa, dengan menganggap bahwa tindakan DPR ditujukan untuk memuluskan jalan Kaesang dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024.<ref>[https://www.cnnindonesia.com/internasional/20240822170009-106-1136322/soroti-demo-tolak-uu-pilkada-media-korsel-singgung-kaesang ''Soroti Demo Tolak UU Pilkada, Media Korsel Singgung Kaesang''.] dari situs CNN Indonesia</ref> Sementara Channel News Asia, dari Singapura, menerbitkan berita berjudul ''"Thousands protest Indonesian parliament’s move to subvert court ruling, pave way for Jokowi’s son to contest in local elections"'', yang menyoroti kecenderungan Presiden Jokowi untuk melapangkan jalan untuk anak-anaknya, setelah sebelumnya Gibran juga mendapat keleluasaan mencalonkan diri di Pilpres setelah MK, di bawah kepemimpinan adik iparnya, Anwar Usman, mengubah aturan mengenai batas umur<ref>[https://www.channelnewsasia.com/asia/indonesia-protests-parliament-attempt-subvert-constitutional-court-ruling-regional-local-elections-kaesang-jokowi-anies-baswedan-4560911 ''Thousands protest Indonesian parliament’s move to subvert court ruling, pave way for Jokowi’s son to contest in local elections''] dari situs Channel News Asia</ref>
 
=="PERINGATAN DARURAT"==
==Peringatan Darurat Indonesia==
[[Berkas:Peringatan Darurat.png|jmpl|Tangkapan layar video [https://youtu.be/JTcOy3bJ4p4?si=eEPBlhrswb7vh6W4 “EAS Indoensia Concept (24/10/1991), ANM-021 (Mesem) - First Encounter”] yang diunggah kanal YouTube EAS Indonesia Concept. ]]
[[Berkas:Peringatan Darurat.png|jmpl|EAS Peringatan darurat]]
“PERINGATAN DARURAT” adalah fenomena internet yang muncul di Indonesia dalam mengiringi aksi Unjuk Rasa RUU Pilkada pada 22 Agustus 2024. Fenomena ini berupa unggahan gambar, tangkapan layar atau video pendek dengan latar belakang biru tua dengan lambang garuda pancasila dan tulisan peringatan darurat berwarna putih, yang menyerupai sistem peringatan darurat yang digunakan di beberapa negara.
Fenomena internet ini menyebar beberapa hari sebelumnya dalam bentuk video pendek maupun tangkapan layar berwarna biru tua dengan gambar burung garuda berwarna putih.<ref>[https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240821185117-20-1135886/viral-peringatan-darurat-indonesia-di-media-sosial-apa-artinya ''Peringatan darurat Indonesia di media sosial, apa artinya?''] dari situs cnnindonesia</ref> Peringatan ini mirip dengan ''Emergency Alert System (EAS)'' yang muncul di TV suatu negara seperti di Jepang, ketika mengalami bencana besar, seperti gempa atau tsunami.<ref>[https://kabar24.bisnis.com/read/20240821/15/1793001/asal-usul-peringatan-darurat-berlatar-orde-baru-1991-ini-fakta-sebenarnya ''Asal-Usul 'Peringatan Darurat' Berlatar Orde Baru 1991, Ini Fakta Sebenarnya''.] dari situs bisnis</ref> Peringatan tersebut diinisiasi oleh akun @BudiBukanIntel di "X" ([[twitter]]) sebelum akhirnya viral setelah diunggah ulang oleh [[Najwa Shihab]] di [[Instagram]].<ref name="BBC">[https://www.bbc.com/indonesia/articles/cpdlj0x9yyjo "Siapa yang pertama kali mengunggah Garuda Pancasila sebagai simbol protes?"] dari situs BBC Indonesia</ref>
 
Gambar ini berasal dari film pendek analog dengan genre horror berjudul [https://youtu.be/JTcOy3bJ4p4?si=eEPBlhrswb7vh6W4 “EAS Indoensia Concept (24/10/1991), ANM-021 (Mesem) - First Encounter”] yang diunggah kanal YouTube EAS Indonesia Concept.
 
‘PERINGATAN DARURAT’ ini pertama kali diunggah pada sosial media X oleh akun @BudiBukanIntel pada Rabu (21/08) sekitar pukul 08.10 WIB. Unggahan ini merupakan tanggapan atas postingan akun @PJalawira yang dengan nuansa ‘candaan’, membahas kemungkinan kerusuhan dan pendudukan kantor-kantor pemerintah. Hal ini terjadi setelah beredarnya hasil pembahasan rapat pleno Baleg DPR RI dan undangan rencana rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada yang dianggap pelanggaran konstitusi.<ref name="BBC">[https://www.bbc.com/indonesia/articles/cpdlj0x9yyjo "Siapa yang pertama kali mengunggah Garuda Pancasila sebagai simbol protes?"] dari situs BBC Indonesia</ref>
 
Gambar “PERINGATAN DARURAT” ini kemudian digunakan secara luas oleh pengguna media sosial sebagai simbol protes terhadap Baleg DPR RI yang melanggar konstitusi. Di antara pengguna tersebut termasuk tokoh-tokoh publik seperti [[Najwa Shihab]], [[Bivitri Susanti]], [[Joko Anwar]], [[Pandji Pragiwaksono]], dan lainnya. Akun-akun komunitas, LSM, kampus, dan akun kelompok massa juga menggunakan gambar ini untuk menghimpun, mengkonsolidasi, dan memberikan dukungan atas aksi protes di lapangan.
 
==Dampak==