Ibnu Khaldun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 33:
Karya-karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai sangat tinggi di antaranya, at-Ta’riif bi Ibn Khaldun (sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab sejarahnya); Muqaddimah (pendahuluan atas kitabu al-’ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan filosofis); Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin (sebuah kitab tentang permasalahan dan pendapat-pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab Muhassal Afkaar al-Mutaqaddimiin wa al-Muta’akh-khiriin karya Imam Fakhruddin ar-Razi).
Dr. Bryan S. Turner, guru besar sosiologi di [[Universitas Aberdeen]], [[Skotlandia]] dalam artikelnya “''The Islamic Review & Arabic Affairs''” pada tahun 1970-an mengomentari tentang karya-karya Ibnu Khaldun. Ia menyatakan, “Tulisan-tulisan sosial dan sejarah dari Ibnu Khaldun hanya satu-satunya dari tradisi intelektual yang diterima dan diakui di dunia Barat, terutama ahli-ahli sosiologi yang menulis karya-karyanya dalam [[bahasa Inggris]].” Salah satu tulisan yang sangat menonjol dan populer adalah Muqaddimah (Pendahuluan) yang merupakan buku terpenting tentang [[ilmu sosial]] dan masih terus dikaji hingga saat ini.
Bahkan buku ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Di sini Ibnu Khaldun menganalisis apa yang disebut dengan ‘gejala-gejala sosial’ dengan metode-metodenya yang masuk akal yang dapat kita lihat bahwa ia menguasai dan memahami akan gejala-gejala sosial tersebut. Pada bab kedua dan ketiga, ia berbicara tentang gejala-gejala yang membedakan antara masyarakat primitif dengan masyarakat modern dan bagaimana [[sistem pemerintahan]] dan urusan politik di masyarakat.
Baris 45:
== Peninggalan ==
[[Berkas:LafferCurve.svg|jmpl|Gagasan Ibnu Khaldun menginspirasi hadirnya kurva Laffer]]
Ibnu Khaldun pertama kali menjadi perhatian dunia Barat pada tahun 1697, ketika sebuah [[biografi]] tentangnya muncul di ''Bibliothèque Orientale Barthélemy d'Herbelot de Molainville''. Ibnu Khaldun mulai mendapatkan perhatian lebih pada tahun 1806, ketika ''Silvestre de Sacy's Chrestomathie Arabe'' memasukkan biografinya bersama dengan terjemahan bagian Muqaddimah sebagai ''Prolegomena''.<ref>{{Cite book|title=Ibn Khaldun: His Life and Works|year=1941|url=https://archive.org/details/dli.ernet.525256|last=Enan|first=Muhammed Abdullah|publisher=|isbn=|location=|pages=}}</ref> Pada tahun 1816, ''de Sacy'' kembali menerbitkan sebuah biografi dengan deskripsi yang lebih rinci tentang ''Prolegomena''. Rincian lebih lanjut tentang dan sebagian terjemahan ''Prolegomena'' muncul selama bertahun-tahun sampai edisi [[bahasa Arab]] yang lengkap diterbitkan pada tahun 1858. Sejak saat itu, karya Ibnu Khaldun telah dipelajari secara luas di dunia Barat dengan minat khusus.
* Sejarawan Inggris [[Arnold Joseph Toynbee|Arnold J. Toynbee]] menyebut Muqaddimah sebagai "sebuah filosofi sejarah yang tidak diragukan lagi merupakan karya terbesar dari jenisnya yang pernah diciptakan oleh pikiran manapun kapanpun atau dimanapun."<ref>{{Cite book|title=Encyclopædia Britannica, 15th ed. vol. 9|last=|first=|publisher=|year=|isbn=|location=|pages=148}}</ref>
* Filsuf Inggris Robert Flint menulis hal berikut tentang Ibn Khaldun: "Sebagai seorang ahli teori sejarah, dia sama sekali tidak setara dalam usia atau negara manapun sampai Vico muncul, lebih dari tiga ratus tahun kemudian. [[Plato]], [[Aristoteles]], dan [[Agustinus dari Hippo|Agustinus]] bukanlah teman sebayanya, dan semua yang lain tidak layak untuk disebutkan namanya bersamanya ".
|