Injourney Hospitality: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 34:
Hotel Indonesia International atau biasa disingkat menjadi HII, adalah hasil penggabungan antara PT Hotel Indonesia, PT Ambarsam, dan PT Bali Beach. Tiga perusahaan tersebut merupakan pemilik dari hotel-hotel yang dibangun pada awal dekade 1960-an dengan menggunakan dana [[pampasan perang]] dari Jepang, yakni [[Hotel Indonesia]] di [[Jakarta]], [[Grand Inna Samudra Beach|Samudra Beach Hotel]] di [[Pelabuhan Ratu]], [[Royal Ambarrukmo Yogyakarta|Ambarrukmo Palace Hotel]] di [[Yogyakarta]], dan [[Bali Beach Hotel]] di [[Sanur]]. Hotel Indonesia Natour secara resmi menjadikan 5 Agustus 1962, tanggal pembukaan Hotel Indonesia, sebagai hari lahir perusahaan tersebut.<ref>{{cite web |url=https://www.hin.id/news/jelang-hut-ke-61-hin-gelar-bersihin-grha-inna |title=JELANG HUT KE-61, HIN GELAR "BERSIHIN GRHA INNA" |website=HIN |access-date=1 April 2024}}</ref>
Sementara itu, Perusahaan Hotel dan Tourist Nasional atau biasa disingkat menjadi Natour, adalah pemilik dari hotel-hotel hasil [[nasionalisasi]] dari perusahaan Belanda. Perusahaan ini didirikan oleh [[Bank Pembangunan Indonesia]] saat [[Konferensi Asia–Afrika]] di tahun 1955. Tiga hotel pertama yang mereka kelola semuanya terletak di [[Bali]]: [[Inna Bali Heritage Hotel|Bali Hotel]] (1956), [[Inna Sindhu Beach Hotel & Resort|Pesanggrahan Sindhu
Pada tahun 1999, pemerintah Indonesia menggabungkan Natour ke dalam Hotel Indonesia International, dan nama Hotel Indonesia Internasional kemudian diubah menjadi Hotel Indonesia Natour (HIN). Keseluruhan hotel yang dikelola oleh mereka diberi merek "Inna", sebuah kependekan dari "Indonesia Natour".<ref name="merger">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6644/PP0891999.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 89 tahun 1999|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref>
[[File:HIN LOGO.png|thumb|Logo lama]]
Sepanjang tahun 2015, perusahaan ini merenovasi enam hotel, yakni Inna Grand Bali Beach di Sanur, [[Merusaka Nusa Dua|Inna Putri Bali]] di Nusa Dua, Inna Bali di Denpasar, Inna Garuda di Yogyakarta, [[Grand Inna Tunjungan|Inna Simpang]] di Surabaya, dan Inna Samudra Beach Hotel di
Pada tanggal 8 April 2021, anak usaha dari perusahaan ini, yakni PT Hotel Indonesia Group (HIG), meluncurkan tiga merek baru, yakni "KHAS" untuk hotel bintang tiga, "Truntum" untuk hotel bintang empat, dan "Meru" untuk hotel bintang lima.<ref name="brand">{{Cite web|url=https://m.industry.co.id/read/83794/hotel-indonesia-group-perkenalkan-brand-baru-di-tiga-wilayah-indonesia|title=Hotel Indonesia Group Perkenalkan Brand Baru di Tiga Wilayah Indonesia|publisher=Industry.co.id|language=id|access-date=23 Desember 2021|date=9 April 2021|first=Hariyanto|last=Hariyanto}}</ref> Pada bulan Juni 2021, perusahaan ini menyerahkan hotel-hotel miliknya ke [[Wika Realty]], sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menyatukan kepemilikan hotel milik BUMN.<ref name="holdinghotel">{{Cite news|url=https://m.bisnis.com/market/read/20210613/192/1404867/holding-hotel-bumn-makin-dekat-inbreng-11-hotel-diteken|title=Holding Hotel BUMN Makin Dekat, Inbreng 11 Hotel Diteken|first=M. Nurhadi|last=Pratomo|publisher=Bisnis.com|date=13 Juni 2021|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=27 Juli 2021|editor-last=Pratomo|editor-first=M. Nurhadi}}</ref> Walaupun begitu, perusahaan ini akan menjadi operator dari seluruh hotel BUMN yang telah disatukan kepemilikannya ke Wika Realty,<ref name="holding2">{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210226183111-17-226507/erick-bikin-holding-hotel-indonesia-natour-spin-off-11-hotel|title=Erick Bikin Holding, Hotel Indonesia Natour Spin-Off 11 Hotel|first=Monica|last=Wareza|publisher=CNBC Indonesia|date=14 Juni 2021|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id|access-date=27 Juli 2021}}</ref> melalui anak usahanya, yakni HIG.<ref name="operator">{{Cite news|url=https://pressrelease.kontan.co.id/release/pembentukan-holding-hotel-bumn-memasuki-tahapan-dan-tonggak-baru|title=Pembentukan Holding Hotel BUMN Memasuki Tahapan dan Tonggak Baru|publisher=Kontan|date=26 Februari 2021|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|access-date=28 Juli 2021|last=Kontan}}</ref> Setelah transaksi tersebut selesai, HIG pun mulai mengelola 11 hotel tambahan yang sebelumnya dikelola oleh BUMN lain, yakni sembilan hotel dengan merek Pesonna dari PT [[Pesonna Indonesia Jaya]], satu hotel dengan merek Kila dari PT [[Aerowisata]], dan satu hotel dengan merek Patra dari PT [[Patra Jasa]]. Kedepannya, pemerintah Indonesia berencana menyerahkan pengelolaan semua hotel milik BUMN yang lain kepada HIG
Pada tanggal 6 Oktober 2021, pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Aviasi Pariwisata Indonesia]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176539/Salinan_PP_Nomor_104_Tahun_2021.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2021|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=12 Oktober 2021}}</ref> Pada bulan Maret 2024, perusahaan ini mulai menggunakan [[nama dagang]] "Injourney Hospitality" untuk menegaskan statusnya sebagai bagian dari Injourney.
Baris 68:
| Jl. Pantai Senggigi, [[Senggigi, Batu Layar, Lombok Barat|Senggigi]], [[Batu Layar, Lombok Barat|Batu Layar]], [[Kabupaten Lombok Barat|Lombok Barat]]
| [[Nusa Tenggara Barat]]
| 1987{{efn|Hotel dibuka oleh [[Aerowisata]] dengan nama Aerowisata Senggigi Beach Hotel pada tahun 1987, sebelum berganti nama menjadi Kila Senggigi Beach Lombok pada tahun 2014. Pada tahun 2021, HIG mengambil alih pengelolaan hotel dan menamainya Merumatta Senggigi Lombok.}}<ref>{{cite web |url=https://www.goriau.com/berita/baca/hig-perkenalkan-merumatta-senggigi-lombok-dan-khas-hotel-di-9-kota-termasuk-pekanbaru.html |title=HIG Perkenalkan Merumatta Senggigi Lombok dan Khas Hotel di 9 Kota Termasuk Pekanbaru |website=Go Riau |access-date=29 Desember 2023}}</ref>
|-
! 3
Baris 80:
| Jl. Kawasan Pariwisata Nusa Dua Lot S-3, [[Benoa, Kuta Selatan, Badung|Benoa]], [[Kuta Selatan, Badung|Kuta Selatan]], [[Kabupaten Badung|Badung]]
| [[Bali]]
|
|-
! 5
Baris 115:
| Jl. Raya Cisolok-Pelabuhanratu, [[Cikakak, Cikakak, Sukabumi|Cikakak]], [[Cikakak, Sukabumi|Cikakak]], [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]]
| [[Jawa Barat]]
| 1965{{efn|Hotel dibuka oleh PT Ambarsam dengan nama Samudra Beach Hotel pada tahun 1965
|-
! 3
Baris 139:
| Jl. Pantai Kuta No.1, [[Kuta, Kuta, Badung|Kuta]], [[Kuta, Badung|Kuta]], [[Kabupaten Badung|Badung]]
| [[Bali]]
| 1961{{efn|Natour mengambil alih pengelolaan Sanggar Wisma Samudra Beach Kuta pada tahun 1961. Nama hotel berubah menjadi Natour Kuta Beach pada tahun 1972, Inna Kuta pada tahun 2001, Grand Inna Kuta pada tahun 2013, dan
|-
! 7
Baris 145:
| Jl. Gereja No.34, [[Belakang Tangsi, Padang Barat, Padang|Belakang Tangsi]], [[Padang Barat, Padang|Padang Barat]], [[Kota Padang|Padang]]
| [[Sumatera Barat]]
| 1959{{efn|Pemerintah Indonesia mengambil alih kepemilikan Hotel Muara Padang (bekas Oranje Hotel) pada tahun 1959, dan pengelolaan diserahkan ke Natour pada tahun 1973. Nama hotel diganti menjadi Inna Muara Padang pada tahun 2001, kemudian Grand Inna Padang pada tahun 2013, dan
|}
Baris 174:
| Jl. Pantai Sindhu No.14, [[Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar|Sanur]], [[Denpasar Selatan, Denpasar|Denpasar Selatan]], [[Kota Denpasar|Denpasar]]
| [[Bali]]
| 1956{{efn|Natour mengambil alih pengelolaan
|-
! 4
|