Geosite Batu Basiha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1:
{{Location map|Indonesia |float = right |width=300 | caption = Lokasi Geosite Batu Basiha di Indonesia. | label = Geosite Batu Basiha|position=right|background=white|lat=2.2758355|long=98.979591}}
'''''Geosite'' Batu Basiha''' adalah bebatuan yang berada di [[Desa]] [[Aek Bolon Jae, Balige, Toba]], [[Balige, Toba|Kecamatan Balige]], [[Kabupaten Toba]], [[Provinsi Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Bebatuan ini merupakan satu di antara 16 ''geosite'' yang telah diakui Dewan Eksekutif [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (UNESCO) pada 7 Juli 2020 dan menjadi anggota UNESCO Global Geopark.<ref>{{Cite web|last=Agency|first=ANTARA News|title=Batu Basiha, keunikan alam akibat letusan Gunung Toba - ANTARA News Sumatera Utara|url=https://sumut.antaranews.com/berita/371601/batu-basiha-keunikan-alam-akibat-letusan-gunung-toba|website=Antara News|access-date=2024-08-24}}</ref> Geosite Batu Basiha merupakan salah satu situs peninggalan sejarah yang terbentuk dari pecahan batu akibat letusan Gunung Api Toba yang terjadi pada ratusan tahun lalu.<ref>{{Cite web|title=Mengenal Geosite Batu Basiha, Warisan Purbakala yang Diakui UNESCO|url=https://www.jpnn.com/news/mengenal-geosite-batu-basiha-warisan-purbakala-yang-diakui-unesco|website=www.jpnn.com|language=id|access-date=2024-08-24}}</ref> Nama "Batu Basiha" sendiri diambil dari [[bahasa Batak]], yaitu "Batu Sian Hau" yang artinya "batu dari kayu".<ref>{{Cite web|last=Chairunnisa|first=Ninis|date=2021-03-03|title=Keunikan Batu Basiha, Geosite Sisa Letusan Gunung Toba|url=https://travel.tempo.co/read/1438319/keunikan-batu-basiha-geosite-sisa-letusan-gunung-toba|website=Tempo|language=en|access-date=2024-08-24}}</ref>
 
== Legenda ==
Berdasarkan cerita turun temurun, bebatuan yang bertumpuk di lokasi tersebut dahulu merupakan kayu yang tersambar petir. Konon, kayu-kayu ini tidak direstui untuk dijadikan bahan bangunan rumah.<ref>{{Cite web|title=Dulunya Kayu yang Tersambar Petir, Intip Cerita Batu Basiha Peninggalan Nenek Moyang Toba yang Diakui UNESCO|url=https://www.merdeka.com/sumut/dulunya-kayu-yang-tersambar-petir-intip-cerita-batu-basiha-peninggalan-nenek-moyang-toba-yang-diakui-unesco-154640-mvk.html?page=3|website=merdeka.com|language=id|access-date=2024-08-24}}</ref> Sebelum disambar [[petir]], sosok seekor [[harimau]] juga sempat mengingatkan agar nenek moyang tidak membuat rumah adat di tempat tersebut, sehingga mengurungkan niat untuk membangunnya.<ref>{{Cite web|title=Batu Basiha, Keunikan Alam dari Letusan Gunung Toba|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210301100150-269-612049/batu-basiha-keunikan-alam-dari-letusan-gunung-toba}}</ref> Kisah tersebut kemudian dipercaya oleh segenap warga Aek Bolon, dan terus dilestarikan secara turun temurun kepada anak cucu masyarakat Toba.
 
== Referensi ==